Indikator Performance Attribute
Oleh : Meiryta Yuliani & Haryadi Sarjono
Adapun 10 indikator dari kelima performance attribute, yaitu :
- POF (Perfect Order Fulfillment)
POF adalah persentase pesanan yang memenuhi kinerja pengiriman dengan dokumentasi yang utuh dan akurat dan tanpa kerusakan pengiriman. Komponen POF mencakup:
- Semua unit dan jumlah tepat waktu dan utuh
- Menggunakan kata tepat waktu menurut definisi konsumen
- Dokumentasi yang tepat – slip pengepakan, dokumen pengiriman, penagihan.
Penghitungan : [Jumlah pesanan yang sempurna] x 100% / [Jumlah pesanan total]2
2. OFCT (Order Fulfillment Cycle Time)
OFCT adalah waktu siklus aktual rata-rata yang secara konsisten diterima untuk memenuhi pesanan konsumen. Untuk setiap pesanan, waktu siklus dimulai dari penerimaan pesanan dan berakhir saat konsumen menerima pesanan tersebut.
3. USCF (Upside Supply Chain Flexibility)
USCF adalah jumlah hari yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan tak terencana secara berkelanjutan sebanyak 20% dari jumlah produk yang dikirim.
4. USCA (Upside Supply Chain Adaptability)
USCA adalah peningkatan maksimal persentase jumlah produk yang dikirim secara berkelanjutan yang dapat dicapai dalam 30 hari.
5. DSCA (Downside Supply Chain Adaptability)
DSCA adalah pengurangan kuantitas pesanan berkelanjutan 30 hari sebelum pengiriman tanpa menimbulkan sediaan atau penalti biaya.
6. VAR (Supply Chain Value at Risk)
VAR adalah jumlah peluang kejadian beresiko dikalikan dampak moneter dari kejadian tersebut untuk semua fungsi rantai suplai.
7. TCTS (Total Cost to Serve)
TCTS adalah total biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan produk dan jasa kepada konsumen. Total Biaya Melayani mencakup:
- Biaya merencanakan rantai suplai
- Biaya merencanakan bahan baku, produk, barang dagangan.
- Biaya memproduksi
- Biaya pengiriman produk
Perhitungan :
Total Biaya Melayani = Biaya Perencanaan + Biaya Pengadaan + Biaya Bahan Baku + Biaya Produksi + Biaya Manajemen Produksi + Biaya Manajemen Pesanan + Biaya Pemenuhan/Pengiriman + Biaya Pengembalian + Cost of Good Sold
8. CTCCT (Cash-to-cash cycle time)
CTCCT adalah jumlah waktu yang dibutuhkan bagi investasi untuk mengalir kembali keperusahaan setelah dibelanjakan untuk bahan baku.
Perhitungan :
(Jumlah hari sediaan + jumlah hari penjualan belum dibayar – jumlah hutang belum dibayar)
9. ROF (Return on Supply Chain Fixed Assets)
ROF adalah pengembalian yang diterima suatu organisasi dari modal yang diinvestasikan dalam aset – aset rantai suplai yang digunakan dalam proses Plan, Source, Make, Deliver, dan Return.
Perhitungan :
(Perhitungan Rantai Suplai – COGS – Biaya Manajemen Rantai Suplai) / Aset tetap rantai suplai
10. ROW (Return on Working Capital)
ROW adalah besarnya investasi relativ terhadap posisi modal kerja perusahaan dengan penghasilan yang dihasilkan oleh sebuah rantai suplai.
Perhitungan :
(Penghasilan Rantai Suplai – COGS – Biaya Manajemen Rantai Suplai) / (Sediaan + Piutang – Hutang)
Tabel Satuan Tiap Metrik
Atribut Kinerja | Metrik
Level 1 |
Data
Aktual |
Data Benchmark | ||
Superior | Advantage | Parity | |||
Supply Chain Reliability | POF | % | % | % | % |
Supply Chain Responsiveness | OFCT | Hari | Hari | Hari | Hari |
Supply Chain Flexibility | USCF | Hari | Hari | Hari | Hari |
USCA | % | % | % | % | |
DSCA | % | % | % | % | |
VAR | N/A | N/A | N/A | N/A | |
Supply Chain Cost | TCTS | % | % | % | % |
Supply Chain Asset Management | CTCCT | Hari | Hari | Hari | Hari |
ROF | % | % | % | % | |
ROW | % | % | % | % |
Sumber: John Paul (2014:148)
Daftar Pustaka
Georgise, F. B., Thoben, K. D., & Seifert, M. (2013). Implementing the SCOR Model Best Practices for Supply Chain Improvement in Developing Countries. International Journal of Service, Science and Technology vol 6, no. 4, 1.
Hidayat, S., & Astrellita, S. A. (2012). Using Supply Chain Operation Reference Model and Failure Mode Effect Analysis to Measure Delivery Performance of a Distribution System (Case Study : Lotte Mart Indonesia). Jurnal Al-azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, Vol. 1, No. 4.
Moazzam, M., Garnevska, E., & Marr, N. E. (2012). Benchmarking Agri-food Supply Chain Networks: A Conceptual Framework. Benchmarking Agri-food Supply Chain Networks: A Conceptual Framework, 1.
Paul , J. (2014). Transformasi Rantai Suplai dengan model SCOR. In J. Paul, Transformasi Rantai Suplai dengan Model SCOR. Jakarta: PPM. Manajemen.
Pratiwi, A., & Sarjono, H. (2014). Proposed Improvement of Performance Calculation of Supply Chain Management. Applied Mathematical Sciences, Vol. 8.
Salazar, F., Caro, M., & Cavazos, J. (2012). Final Review of the Application of the SCOR Model for Biodiesel Castor-Colombia Case. Final Review of the Application of the SCOR Model for Biodiesel Castor-Colombia Case, 1.