Now, Past and Future: Marketing Concept Point of View (Part 3)
Oleh: Aryo Bismo, SE, MM (Faculty Member of Global Business Marketing
Sebelum muncul konsep marketing, terlebih dahulu konsep produksi diadaptasi oleh pemasar dalam sebuah organisasi. Konsep produksi merupakan sebuah konsep tertua didalam bisnis, konsep ini berpegang pada prinsip bahwa konsumen akan menyukai produk yang banyak tersedia dan murah (Kotler, 2000). Pada era penerapan konsep produksi, pemasar hanya fokus pada penciptaan sebuah produk dengan cepat sehingga dapat memenuhi penawaran yang tersedia pada pasar.
PT Indofood Sukses Makmur merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan konsep produksi sebagai pendekatan bisnis nya, perusahaan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi semaksimal mungkin sehingga biaya yang timbul akan sebuah produk nya menjadi murah. PT Indofood Sukses Makmur merupakan salah satu perusahaan yang sukses dalam menggunakan konsep produksi, namun hal ini tidak terlepas dari banyaknya modal yang dibutuhkan dan terbatasnya kategori produk yang dapat di produksi oleh perusahaan tersebut.
Gambar 2. Kategori produk dari Indofood
Source: https://serangkab.info/info-lowongan-kerja/cara-melamar-kerja-online-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
Setelah konsep produksi banyak digunakan oleh perusahaan kemudian muncul konsep produk,
Konsep produk merupakan sebuah konsep bisnis yang memiliki fokus untuk membangun sebuah produk yang “superior” dan hebat jika dibandingkan dengan kompetitornya, konsep ini menawarkan sebuah produk yang memiliki kualitas dan sebuah inovasi pada fitur sebuah produk (Kotler, 2000). NOKIA merupakan perusahaan telepon genggam yang menggunakan konsep ini, pada awal tahun 2000an NOKIA menjadi perusahaan yang merajai pasar telepon genggam, dibandingkan dengan kompetitor nya pada masa itu, NOKIA memproduksi produk yang memiliki keunggulan fitur jika dibandingkan dengan kompetitornya.
Namun ada satu hal yang menjadi sebuah “kelemahan” dalam konsep ini, menurut Kotler (2000), perusahaan yang menganut konsep ini terkadang terlalu fokus terhadap produk nya saja tanpa mempertimbangkan kebutuhan konsumen, sehingga perusahaan ini terjebak pada keadaan marketing myopia. Marketing myopia merupakan keadaan dimana perusahaan hanya fokus dengan apa yang berada pada jarak pandang nya (produk) saja dan tidak melihat kebutuhan pasar secara lebih dalam dan jelas (Armstrong, Adam, Denize dan Kotler, 2014). NOKIA mengalami hal ini dan menjadikan perusahaan tersebut tertinggal dengan kompetitor nya yang lebih memilih untuk fokus terhadap pasar dan konsumen nya.
Gambar 3. Produk NOKIA
Source: https://www.liputan6.com/tekno/read/3341769/5-ponsel-nokia-jadul-yang-kemungkinan-bakal-reinkarnasi
Pada era setelah konsep produk, konsep pemasaran berkembang menjadi konsep penjualan, konsep ini menitikberatkan pada penjualan yang dilakukan oleh para pemasar untuk mencapai sebuah target. Kotler (2000), menjabarkan bahwa konsep penjualan merupakan sebuah sudut pandang yang umum untuk sebuah bisnis dimana sebuah organisasi dituntut untuk melakukan kegiatan penjualan dengan agresif dan “memaksa” konsumen untuk membeli sebuah produk. Konsep ini sering digunakan oleh perusahaan yang fokus nya adalah menjual sebuah produk dengan cepat dan memiliki target – target penjualan. Konsep ini muncul dikarenakan pada masa itu perusahaan berpikiran bahwa untuk mencapai sebuah tujuan yang paling utama adalah memenuhi kuota penjualan dan sekali lagi tidak berpihak pada konsumen. Di masa yang akan datang pemasaran akan terus berkembang, maraknya konsumen dan perusahaan yang perduli dengan lingkungan membuat sebuah konsep yang mementingkan 3 aktor utama yaitu perusahaan, konsumen dan lingkungan.
References
Kotler, P. (2000) Marketing Management. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall
Armstrong, G., Adam, S., Denize, S., & Kotler, P. (2014). Principles of marketing. Pearson Australia.