5 Tren Dunia Ritel di 2019
Oleh: Sara Tanya (Student of International Marketing)
Permintaan pembeli akan suatu barang kian meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini memberikan tantangan pada peritel di Indonesia dalam hal memberikan pengalaman dalam layanan tanpa batas, sesuai dengan keinginan konsumen. Ada 5 poin utama yang di identifikasikan oleh Manhattan Associates, Inc. dimana poin-poin ini diyakini akan menjadi poin utama peritel di tahun 2019 antaralain; manajemen pengalaman pelanggan holistic, perluasan strategi pemenuhan omni channel, membuat pengiriman yang menguntungkan dari toko, IoT memasuki toko dengan menggunakan RFID dan smart returns management.
Menurut Richard Wright, Managing Director Southeast Asia Manhattan Associates, Inc; “Dengan meningkatkan ekspektasi konsumen, memunculkan inovasi baru, dan kondisi politik negara yang menutupi keadaan ekonomi, fase perubahan dalam bisnis ritel di tahun 2019 akan terus meningkat dan berkembang dengan cepat. Kondisi seperti inilah yang menciptakan hubungan pelaku peritel dengan para pelanggan atau konsumen nya”.
Without further do, ini adalah 5 poin utama yang akan mempengaruhi dan membentuk strategi peritel di tahun 2019:
1. Manajemen Pengalaman Pelanggan Holistik
Peritel harus mempu menciptakan pengalaman berbelanja dan layanan yang istimewa dengan cepat di mata konsumen. Hal ini adalah kunci keberhasilan peritel. Namun, masih banyak sekali peritel yang gagal dalam menawarkan poin ini kepada konsumennnya karena peritel tidak mampu secara efektif mengelola pengalaman konsumen di sektornya, baik physically maupun digitally.
2. Strategi Pemenuhan Omnichannel
Ekspektasi konsumen akan slogan “beli dimana saja, diantar kemana saja” yang diharapkan konsumen omnichannel merupakan momen penentu peritel di tahun 2019 dan tidak menutup kemungkinan dapat merubah sejarah peritel. Bagi kebanyakan peritel yang tidak memiliki cara atau komitmen dalam hal mengikuti perdagangan omnichannel, akan memiliki masa depan yang kelam.
Namun bagi peritel yang sudah menjajaki perdagangan omnichannel, hal ini sangat membutuhkan konsistensi dalam hal mempelajari keinginan konsumen dan hal ini memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan bisnis di dunia ritel. Para peritel juga harus mampu berkomitmen untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan yang ada dimanapun pada tahun 2019 ini.
3. Membuat Pengiriman dari Toko Menguntungkan
Jaringan toko ritel seharusnya menjadi keunggulan melawan market place. Namun, kewajiban pemenuhan toko, sekaligus pelayanan konsumen dan penjualan adalah tantangan terbesar untuk para pelaku ritel. Dengan demikian, banyak hal ini menjadikan toko menjadi lebih rumit daripada pusat distribusi, sehingga menimbulkan pemikiran pemasok tradisional dengan ‘lokasi terdekat’ tidak berfungsi ketika ratusan toko ditambahkan ke jaringan peritel.
Dengan adanya teknologi omnichannel terbaru ini memudahkan pengiriman dari toko dan menjadi hal ini bagian yang berkelanjutan dan lebih menguntungkan dan menjadikan hal ini sebagai hal yang normal di dunia peritel. Para peritel juga dibekali dengan aplikasi yang intuitif dan responsif untuk panduan dalam pengecekan dari berbagai pesanan dan juga memungkinkan mereka mudah untuk berhenti dan melanjutkan, serta menyelesaikan pesanan pada periode ‘downtime’ dan menjadikan kenyataan praktis.
Selain itu, sistem manajemen pesanan yang belajar secara ‘real-time’, dan tidak hanya memahami lokasi dan biaya pengiriman paket yang sulit, tetapi juga memahami penurunan harga, penutupan, kapasitas tenaga kerja di dalam toko yang bisa dilakukan secara efisien dan menguntungkan bagi peritel yang berinvestasi untuk memenuhi semua kebutuan yang ada di dunia ritel.
4. IoT Memasuki Toko dengan menggunakan RFID
Kekurangan inventaris dalam toko merupakan tantangan yang sudah ada sejak lama dan merupakan tantangan terbesar peritel. Kebanyakan barang berpindah di dalam toko, seperti ditinggalkan di dalam ruang ganti baju atau barang di kembalikan dengan menaruh barang di lokasi yang berbeda. Saat peritel mempercepat peluncuran pilihan pemenuhan barang di toko dengan system ‘click and collect’ atau ‘pengiriman dari toko’ maka hal ini akan menjadi alasan mengapa keakuratan inventaris menjadi hal yang sangat krusial di dalam toko.
Dengan menurunnya biaya dan ukuran teknologi RFID yang memungkinkan perusahaan untuk menanamkan chip RFID ke dalam produk keseharian yang semakin kecil ukurannya, peritel dapat memantau status setiap barang yang ada didalam inventaris. Dengan tingkat akurasi menghadirkan pengalaman yang lebih baik, karena anggota tim yang mengambil barang untuk diambil ditoko atau mengirimkan barang ke toko dapat mengarahkan ke lokasi yang tepat dengan barang tersebut. Hal ini tidak hanya menjanjikan kepada pelanggan untuk proses yang lebih cepat dan efisien, tetapi juga menurunkan biaya keseluruhan untuk peritel.
5. Smart Returns Management
Tahun 2019 ini adalah tahun dimana peritel harus mulai menghadapi banyak pengembalian barang. Setelah pertahun-tahun pertumbuhan dalam pesanan online yang dapat dikembalikan secara gratis dan biaya pengiriman yang rendah atau bahkan gratis, hal ini menekan keuntungan yang mengharapkan peritel dapat melakukan berbagai pendekatan untuk mencoba mengambil kembali kendali pasar.
Dengan teknologi ini menawarkan pandangan yang akurat dan ‘real time’ dari semua jaringan inventaris termasuk pemasukan dan keuntungan yang memungkinkan usaha perintis untuk mulai meningkatkan jaringan usaha nya, yakni dengan cara kreatif; meningkatkan permintaan dipasar.
(sumber: marketing.co.id)
#binusuniversity #marketingisntallaboutselling
#imers #binusian