Knowledge Management Strategy, Innovation, and Performance in Small Business Enterprise in Indonesia (Part 1)
Oleh: Aryo Bismo, Wensin Halim, & Monica Andini Erwinta (Global Business Marketing)
Perkembangan teknologi di industri 4.0 membuat persaingan menjadi lebih kaku dari sebelumnya, dan membawa bisnis ke tingkat persaingan berikutnya untuk bertahan. López-Nicolás dan Meroño- Cerdán (2011) dan Shujahat et al. (2019) mendefinisikan manajemen pengetahuan sebagai manajemen pengetahuan vital yang eksplisit dan sistematis – dan proses terkaitnya dari penciptaan, organisasi, difusi, penggunaan, dan eksploitasi. Sangat penting bagi bisnis untuk membangun keunggulan kompetitif dengan menerapkan strategi manajemen pengetahuan yang baik (López-Nicolás & Meroño-Cerdán, 2011). Oleh karena itu, perusahaan pada usaha kecil (UKM) di Indonesia dianggap menjadi fokus penelitian karena penting bagi mereka untuk membangun manajemen pengetahuan dan inovasi untuk terus berkembang dalam persaingan tersebut.
Data Kementrian Koperasi menggambarkan 1.785 koperasi dan 163.713 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terdapak pandemi (Amir, 2020). Setidaknya 39,9% usaha kecil dan menengah (UKM) memutuskan untuk mengurangi stok barang selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara itu, 16,1% UKM memutuskan untuk mengurangi karyawan karena penutupan toko fisik. Kondisi tersebut akan menjadi alasan lain bagi para pelaku UMKM, khususnya di Indonesia, untuk menyadai pentingnya knowledge management dan memunculkan inovasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Marzal (2019) menunjukkan bahwa geliat industri e-commerce juga telah mengembangkan sejumlah unicorn lokal—perusahaan dengan nilai di atas US$ 1 juta seperti Tokopedia dan Bukalapak. Pemain asing juga menikmati e-commerce Indonesia, seperti Lazada dan Shopee (Singapura), dan JD.id (China). Dengan potensi yang besar, industri digital merupakan salah satu sektor yang dapat diandalkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemerataan serta dinilai sebagai nilai ekonomi yang baik untuk dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk meraih pangsa pasar yang lebih banyak dan memperoleh keuntungan yang lebih banyak (Rahman, 2016).
Namun demikian, hal ini juga menciptakan berbagai kompetisi tangkas atas teknologi dan internal. Banyak regulasi, inovasi dan taktik yang dibuat untuk mempercepat dan mengembangkan sistem perdagangan berbasis elektronik untuk memacu pertumbuhan industri digital nasional dengan mengembangkan teknologi, internet, dan logistik karena perluasan layanan internet merupakan prasyarat utama bagi pertumbuhan suatu bisnis e-commerce dan memfasilitasi konektivitas (Rahayu, 2019). Oleh karena itu, UKM perlu membentuk jaringan data, informasi dan inovasi yang kuat dan komprehensif.
Pada area yang menjadi pusat perubahan, sebuah bisnis harus mampu memenuhi dan merespon berbagai perubahan dan tingkat pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan harus diberikan untuk memenuhi harapan pelanggan. Jika tidak, pelanggan tidak akan tetap loyal (Ariyanti, 2017). Pada titik ini, pengambilan keputusan dan respon harus cepat, sehingga perlu memanfaatkan data dan inovasi yang sangat besar untuk memberikan kinerja terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan pasar untuk mencapai keunggulan kompetitif. Untuk tujuan ini, data pengguna adalah sumber utama untuk mengembangkan bisnis. Knowledge management mampu memberikan rekomendasi lebih lanjut tentang layanan unik dari pelanggan karena bisnis saat ini perlu melihat panduan bahwa perusahaan harus dapat menanggapi pelanggannya secara real time (Nawab et al., 2015).
Knowledge management dinyatakan dapat memperluas ruang lingkup kreativitas dan meningkatkan proses inovasi melalui pergerakan dan pengembangan pengetahuan baru (Nawab et al., 2015). Manajemen pengetahuan yang efektif, di samping itu, merupakan faktor penentu keberhasilan peluncuran produk baru karena pengetahuan berkontribusi untuk menghasilkan pemikiran kreatif yang menghasilkan inovasi (Borghini, 2005). Oleh karena itu, manajemen pengetahuan yang efektif dipandang sebagai penyumbang terbesar pembentukan dan kelancaran inovasi perusahaan (Daroch, 2005).
Strategi knowledge management terkait dengan proses dan infrastruktur yang diperoleh, dibuat, dan dibagikan oleh perusahaan untuk merumuskan strategi dan pengambilan keputusan perusahaan (North & Kumta, 2018). Strategi knowledge management dapat menyelaraskan tujuan perusahaan dengan sumber daya dan kemampuan yang diperoleh perusahaan dengan menetapkan persyaratan intelektual dan strategis untuk mengurangi kesenjangan antara apa yang diketahui perusahaan dan apa yang sebenarnya terjadi (Nawab et al., 2015). Tipologi knowledge management dapat dibedakan menjadi dua antaranya personalsasi dan kodifikasi pengetahuan. Apakah perbedaan kedua knowledge management tersebut?
Reference
Amri, A. (2020). Dampak COVID-19 terhadap UMKM di Indonesia. BRAND Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 2(1), 123-130. https://ejournals.umma. ac.id/index.php/brand/article/view/605/441.
Ariyanti, F. (2017, September 22). Perusahaan harus ubah strategi demi bertahan di era digital. Liputan6. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3103505/ perusahaan-harus-ubah-strategi-demi-bertahan-di- era-digital.
Borghini, S. (2005). Organizational creativity: Breaking equilibrium and order to innovate. Journal of Knowledge Management, 9(4), 19-33. https://doi. org/10.1108/13673270510610305.
Darroch, J. (2005). Knowledge management, innovation and firm performance. Journal of Knowledge Management, 9(3), 101-115. https://doi. org/10.1108/13673270510602809.
López-Nicolás, C. & Meroño-Cerdán, Á. L. (2011). Strategic knowledge management, innovation and performance. International Journal of Information Management, 31(6), 502-509. https://doi. org/10.1016/j.ijinfomgt.2011.02.003.
Nawab, S., Nazir, T., Zahid, M. M., & Fawad, M. S. (2015). Knowledge management, innovation and organizational performance. International Journal of Knowledge Engeneering, 1(1), 43-48. https://doi. org/10.7763/IJKE.2015.V1.7.
North, K. & Kumta, G. (2018). Knowledge Management: Value Creation through Organizational Learning. New Delhi: Springer.
Shujahat, M., Sousa, M. J., Hussain, S., Nawaz, F., Wang, M., & Umer, M. (2019). Translating the impact of knowledge management processes into knowledge- based innovation: The neglected and mediating role of knowledge-worker productivity. Journal of Business Research, 94, 442-450. https://doi. org/10.1016/j.jbusres.2017.11.001.
Rahayu, N. (2019, February 19). Pertumbuhan e-commerce pesat di Indonesia. Warta Ekonomi. https://www. wartaekonomi.co.id/read216302/pertumbuhan-e- commerce-pesat-di-indonesia.
Rahman, A. F. (2016, October 13). E-commerce Indonesia: Siapa yang bertahan dan terbuang? detikInet. https:// inet.detik.com/cyberlife/d-3319511/e-commerce- indonesia-siapa-yang-bertahan-dan-terbuang.