Bagaimana rasanya magang selama pandemi?
Oleh: Evita Delta Penangsang (Student of Global Business Marketing Program)
Selama saya bekerja di Jenius, saya sudah di tahap 100% WFH (Work From Home). Tanpa bertemu tatap muka terlebih dahulu dengan rekan-rekan kerja saya, memang hal ini agak memberatkan. Akan tetapi, WFH tidak selamanya buruk, kok. Meskipun tidak bisa bertemu dan pergi ke kantor, akan tetapi ada beberapa benefit yang saya dapatkan dari WFH ini, salah satunya keluwesan saya untuk melakukan pekerjaan dalam posisi ternyaman yang bisa saya set, misalnya, ditemani dengan kucing kesayangan, yang tidak mungkin bisa saya bawa ke kantor. Dengan WFH, waktu istirahat pun bisa saya sesuaikan dengan kebutuhan saya. Yang paling penting adalah keamanaan diri.
Dengan WFH, saya merasa lebih aman karena tidak terpapar kontak fisik dengan orang lain. Meskipun begitu, ada hal-hal yang harus saya perhatikan agar kegiatan WFH saya dapat berjalan dengan lancer, misalnya menjaga komunikasi selancar dan sejelas mungkin dengan rekan-rekan kerja saya. Miscommunication merupakan hal yang paling mungkin terjadi selama WFH karena tidak bisanya kita untuk berkomunikasi secara langsung (Face to Face), akan tetapi saya menyiasati hal tersebut dengan selalu mengecek kembali tugas tugas yang diberikan kepada saya setelah saya diberikan arahan agar tidak ada kesalah pahaman diantara saya dan orang orang yang bekerja dengan saya. Dengan pengecekan ulang, saya dapat meminimalisir kesalah pahaman yang mungkin dapat saja terjadi tersebut.