Implementasi Merchandise Plan, Pricing Strategy, dan Promotional Strategy pada Zara

By: Adrild Patrick Adrian (Student of Global Business Marketing)

Profil Singkat mengenai Zara

Zara adalah salah satu merek yg berasal dari Spanyol dan bermarkas di Arteixo, Gallicia. Zara didirikan pada tahun 1975 oleh Armancio Ortega dan Rosallia mera. Zara sendiri hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu untuk mengembangkan produk-produk barunya dan meluncurkan sekitar 10.000 design baru setiap tahunnya. Armancio ortega pertama kali membuka Zara Store di sebuah jalan utama di pusat kota A Coruña, Galicia, Spanyol. Hingga saat ini, Zara sudah terdapat di 73 negara di Dunia termasuk di Indonesia. Zara memiliki beberapa jenis pakaian, mulai dari Wanita (Woman dan TRF), Pria (Men), anak-anak (Zara Kids), Zara Home hingga kosmetik. Store Zara paling banyak berada di Spanyol (329 toko), dan Prancis (114 Toko). Sementara di Indonesia, Zara hanya ada 13 toko.

Sebagai salah satu brand fashion Retail terbesar di dunia pastinya Zara sendiri mempunyai strategi khusus yang dipersiapkan untuk mengembangkan perusahaan nya. Dalam mini paper ini, saya sebagai penulis akan menjelaskan bagaimana cara kinerja Zara melalui Merchandise Plan, Pricing Strategy, dan Promotional Strategy yang hingga membuat perusahaan ini melesat hingga seperti saat ini.

 

Merchandise Plan Zara
Sebagai mana brand fashion, yang digunakan oleh zara sendiri yaitu Visual Merchandising. Visual Merchandising sendiri merupakan suatu cara menampilkan produk anda agar dapat dijangkau oleh pelanggan dengan cepat. Biasanya untuk brand Fashion layaknya Zara ini sering menampilan produk mereka di depan toko dengan menggunakan patung manekin yang dipakaikan dengan produk-produk terbaru dari Zara.

Zara menerapkan prinsip-prinsip filosofi bisnisnya pada arsitektur Toko: desain, inovasi permanen, jawaban cepat, dan penyesuaian secara lokal terhadap prospek pelanggan mereka dan persyaratan lingkungan. Meskipun berbagi seperangkat prinsip yang sama, setiap toko unik dan menyesuaikan dengan budaya dan lingkungan yang berbeda.

Pricing Strategy Zara
Dari data yang saya dapat mengatakan bahwa pasar dengan harga tertinggi adalah Korea Selatan (96% lebih mahal daripada di Spanyol) diikuti oleh Amerika Serikat (92%) dan Cina (78%). Zara menetapkan strategi penetapan harga yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing pasar, Inditex memperhatikan apa yang bersedia dibayar oleh konsumen berdasarkan pendapatan mereka. Perusahaan Amancio Ortega dengan demikian menanggapi permintaan klien dan memenuhi kebutuhan khusus dari industri mode cepat yang membutuhkan fleksibilitas dan inovasi dengan harga terjangkau.

Jadi Zara sendiri menetapkan harga bukan diambil dari satu tumpuan saja, akan tetapi zara mematok harga sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh orang-orang di negara tersebut. Bukan semena-mena mereka menetapkan satu harga untuk semua toko.

 

Promotional Strategy Zara

Pastinya untuk mengembangkan brand ini ada strategi-strategi khusus yang menurut perusahaan tersebut bisa meningkatkan value-value yang dimiliki dan ini ada beberapa cara yang di lakukan zara dalam melakukan promosi :

  • Kekuatan merk yang dipercaya dan local ritel.
    (bangunan tersendiri di commercial centremaupun berada dalam pusat perbelanjaan). Yang didesain dengan interior megah dan kontemporer.Dapat menjadi kekuatan utama untuk tampil dekat dengan konsumennya.
  • Penggunaan logo, symbol, maupun warna yang konsisten disetiao item yang berhubungan dengan Zara juga menunjukkan tingkat eksklusivitas merk Zara yang mewakili cerminan pribadi konsumennya dan juga produk yang dihasilkan.
  • Memberikan layout ruang atau gerai secara eksklusif.
  • Dengan mengadakan program poongan harga atau diskon.

OmniChannel Environment Zara

Omni-channel Zara memungkinkan mereka untuk memberikan pelanggan mereka pengalaman tanpa batas di semua saluran, meningkatkan retensi pelanggan, meningkatkan kualitas transaksi penjualan mereka, dan banyak lagi.

Zara sama mulusnya dengan hanya karena mereka menggunakan waktu dan uang untuk bereksperimen dengan saluran yang berbeda dan mencari tahu mana yang akan bekerja sama dengan baik.

Mereka menawarkan beberapa saluran penjualan in-house dalam upaya untuk membawa fungsi-fungsi toko online ke dalam toko fisik, ini contoh bagaimana Zara membentuk suatu inovasi dalam bentuk teknologi untuk mendorong Omnichannel Environment yang lebih :

  • Asisten penjualan berkeliling membawa iPad yang dapat digunakan pelanggan untuk memesan pakaian yang tidak tersedia di toko fisik. Toko memberi tahu pelanggan ketika pesanan mereka telah tiba sehingga mereka dapat mengambilnya nanti.
  • Cermin pintar ditempatkan di seluruh toko untuk menunjukkan kepada pelanggan cerminan gaya hologram tentang bagaimana mereka terlihat mengenakan pakaian, tanpa mereka benar-benar harus mencobanya.
  • Loket checkout swalayan memungkinkan pelanggan membayar pembelian mereka tanpa bantuan kasir.
  • Untuk pelanggan yang lebih suka melewatkan pembayaran biaya pengiriman, Zara memungkinkan mereka untuk memesan secara online dan mengumpulkan pembelian mereka dari toko. Pelanggan dapat mampir dan memindai tanda terima untuk pembelian mereka, dan lengan robot yang diprogram khusus akan mengambil paket mereka.

 

Daftar Pusaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Zara_(pakaian)#:~:text=Zara%20didirikan%20pada%20tahun%201975,%2C%20Uterq%C3%BCe%2C%20Stradivarius%20dan%20Bershka.

https://www.jurnal.id/blog/visual-merchandising-strategi-pemasaran-yang-tidak-kalah-penting-bagi-bisnis

https://us.fashionnetwork.com/news/zara-worldwide-pricing-strategy-revealed-by-study,544318.html

http://tempeladahitam.blogspot.com/2015/04/strategi-perusahaan-zara-dalam.html

https://www.zoho.com/inventory/articles/omni-channel-selling-for-b2b-businesses.html#:~:text=Zara’s%20omni%2Dchannel%20strategy%20allows,their%20sales%20transactions%2C%20and%20more.