Social Commerce
By: Rita, SE, M.Si. (Faculty Member of Global Business Marketing)
Social commerce ternyata bukanlah istilah baru. Menurut Wikipedia, istilah ini sudah digunakan sejak tahun 2005 oleh Yahoo. Social commerce merupakan bagian dari e-commerce yang melibatkan penggunaan media sosial untuk mendorong terjadinya interaksi sosial dan kontribusi pengguna dalam membantu proses pembelian barang atau jasa secara online. Social commerce dapat dilakukan melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, dan Line. Dengan kata lain, penjualan yang dapat dilakukan dengan menggunakan akun media sosial. Social commerce menjadi salah satu tren pemasaran yang patut diperhitungkan di tahun 2021, karena jumlah pengguna media sosial dari tahun ke tahun menunjukkan tren pertumbuhan. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19, jumlah penggunaan media sosial pun ikut meningkat. Data Facebook menunjukkan total pengiriman pesan di Facebook, Instagram, dan Whatsapp meningkat lebih dari 50% selama beberapa bulan terakhir khususnya di negara-negara yang paling terdampak oleh pandemi.
Dengan media sosial memungkinkan interaksi yang lebih personal antara penjual dengan konsumen. Misalnya melalui Instagram penjual dapat berkomunikasi melalui berbagai fitur mulai dari postingan foto atau video, Instagram Story, kolom komentar dan DM. Riset menunjukkan, sebanyak 74% konsumen mengandalkan media sosial untuk membuat keputusan dalam membeli barang. Media sosial juga sekaligus bisa digunakan untuk meningkatkan brand awareness dan menjangkau target pasar yang lebih luas.
Konsumen menjadi lebih memiliki pilihan yang beragam untuk melihat-lihat katalog produk dan bertransaksi. Konsumen saat ini juga senang membagikan pengalaman berbelanja mereka di media sosial. Ada banyak platform media sosial yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan penjualan, salah satunya Whatsapp. Berdasarkan laporan Katadata, Whatsapp merupakan media sosial kedua yang paling populer setelah YouTube di tahun 2020, yakni sebesar 84%.
Terdapat beberapa manfaat menggunakan social commerce bagi para pebisnis:
1. Pertumbuhan audiens yang konsisten. Ribuan pengguna baru bergabung dengan platform media sosial di seluruh dunia dan terdapat jutaan pengguna yang aktif setiap harinya. Bagi yang sudah menggunakan social commerce, audiensnya akan terus berkembang dan mudah dijangkau.
2. Meningkatkan peringkat di mesin pencari. Dengan membagikan tautan ke konten di website melalui media sosial akan mendatangkan traffic dari para pengguna media sosial tersebut. Hal itu juga akan memungkinkan audiens untuk memiliki keterlibatan (engagement) dalam bentuk komentar, like, atau dengan membagikan tautan ke audiens yang lebih luas.
3. Traffic dan engagement yang lebih organik. Dengan muncul secara rutin di feed media sosial pengikut, branding awareness bisnis akan semakin kuat. Terlebih, orang akan lebih suka memberikan rekomendasi atau ulasan yang positif mengenai suatu produk, jika mereka memiliki hubungan yang baik dengan bisnis tersebut.
4. Loyalitas dan retensi customer. Customer yang senang dan puas terhadap produk dan jasa akan melakukan pembelian kembali dan pada akhirnya menjadi pelanggan setia.
5. Menganalisis performa bisnis. Dengan social commerce, mengukur dan mengevaluasi performa bisnis jadi lebih mudah. Facebook Pages dan Instagram Business dilengkapi dengan metrik dapat mengukur impressions, engagement, dan reach konten-konten yang dibagikan. Jumlah traffic website akan dapat diketahui yang berasal dari akun media sosial. Dapat menentukan return of investment (ROI) yang positif diantaranya adalah dengan jumlah fans atau pengikut, like, dan sentimen dari interaksi secara keseluruhan.
(Berbagai Sumber).