Merebut Hati Konsumen Indonesia
Oleh: Pinkan Olivia (Student of Global Business Marketing)
Indonesia merupakan negara yang menarik perhatian investor, dengan besar populasi di Indonesia, serta penetrasi telepon genggam merupakan tanda bahwa pergerakan industri sudah berkembang. Maka dengan pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia inilah yang memicu banyaknya pemain baru di sektor e-commerce Indonesia, bahkan menurut salah satu kabar berita mengatakan bahwa lebih dari 1,700 perusahaan start up beroperasi di Indonesia yang sektornya beragam dari layanan kendaraan daring, sampai pembayaran digital.
Dengan invasi digital besar-besaran menjadikan perilaku belanja masyarakat Indonesia pun berubah, penetrasi telepon genggam membuat masyarakat dengan mudah mencari informasi di internet, dari membandingkan kualitas produk, harga produk, dan melihat pendapat masyarakat lain. Beragam pilihan yang di tawarkan oleh masing-masing perusahaan e-commerce menjadi tidak terlihat pembedannya, sehingga hal ini menjadi pendorong tingginya tingkat switching behavior konsumen Indonesia.
Lalu apa yang dilakukan pemain sektor ini dalam merebut hati konsumen Indonesia?
Tak lain dan tak bukan, dengan menawarkan harga potong besar-besaran. Hal ini juga dibuktikan oleh penelitian bahwa faktor pendorong konsumen dalam menentukan tempat belanja e-commerce cenderung memilih harga yang lebih murah seperti gratis ongkir, diskon, dan variasi jenis pembayaran. Tapi, bagaimana dengan dampak perusahaan yang terus terusan menawarkan harga potong besar-besaran?
- Strategi promosi dengan diskon memang menghasilkan penjualan yang tinggi, namun tetap membuat turunya laba bersih perusahaan.
- Perusahaan berisiko memasuki prisoner’s dilemma.
Mengutip dari Harvard Business Review, “No matter who wins, the combatants all seem to end up worse off than before they joined the battle. And yet, price wars are becoming increasingly common, and uncommonly fierce.”
#binusuniversity #marketingisntallaboutselling #imers #binusian