Geophatic Stress (GS), Bahaya dan Manfaatnya Bagi Manusia (Part 1)
Oleh: Son Wandrial, SE, MM (Faculty Member of International Marketing)
Pernahkah Anda mendengar Geophatic Stress? Saya yakin baru kali ini Anda mendengar istilah tersebut, lalu apa bahaya dan manfaat dari Geophatic Stress tersebut bagi manusia. Baiklah kita baca penjelasan dibawah ini yang saya ambil dari beberapa sumber.
Mengutip dari buku The subtle body: An encyclopedia of your energetic anatomy karya Cyndi Dale menyatakan “Geopathic stress refers to the harmful effects of natural and artificial fields and radiation from physical and subtle fields. G The existence of geopathic stress is supported by scientific research, which has validated that constant or extreme exposure to geopathic stressors can result in mild to severe consequences in living beings exposed to them. These problems most typically include body pains, chronic fatigue, insomnia, cardiovascular disorders, irritability, learning challenges, infertility and miscarriage, behavior problems in children, and even cancer and autoimmune disorders”.
Selanjutnya juga dikatakan, Examples of research into geopathic stress includes studies conducted by Dr. Hans Nieper, a world-renowned cancer and multiple sclerosis (MS) specialist, who showed that 92 percent of his cancer patients and 75 percent of his MS patients were geopathically stressed. Dr. Hager determined that geopathic stress was present in the 5,348 cancer patients he investigated, and German physicist Robert Endros, along with Professor K. E. Lotz of the School of Architecture in Biberach, analyzed 400 people who died of cancer to show that 383 had been exposed to geopathic faults or disturbances of the geomagnetic field.
Kalau diterjemahkan maka bisa disimpulkan Geophatic Stress sangat berbahaya bagi manusia. Lalu apa sih Geophatic Stress (GS) itu ?
Dari Bayu blog (http://ssbayup.blogspot.com/2009/06/geopathic-stress.html) menyatakan, Geopathic stress adalah fenomena alam yang mempengaruhi beberapa tempat dan bisa merusak kesehatan. Keadaan ini berhubungan dengan medan magnet bumi, yang terganggu oleh aliran air bawah tanah, patahan geologi, pertambangan dan lainnya. Dalam feng shui dikenal sebagai sha chi atau energi pembunuh.
Apa penyebab dari Geophatic Stress?
Inti bumi terdiri dari logam dan arus listrik yg timbul akibat perputaran bumi menghasilkan medan magnet. Manusia yg di bumi di dalam medan magnet tersebut, dan dapat terpengaruh oleh perubahan medan magnet dari waktu ke waktu yg disebabkan oleh cuaca dan aktifitas matahari. Medan magnet ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi dalam tanah, seperti
- sungai bawah tanah
- kandungan mineral tertentu
- gua, sumur, septic tank atau lubang yang tertutup tanpa diuruk patahan tanah
Geopathic stress juga bisa dari akibat medan elektromagnet dari kabel listrik, penerangan, alat-alat elektronik, telpon khususnya telpon seluler, generator, transformer dan menara listrik.
Untuk jangka waktu pendek geophatic stress tidak menyebabkan penyakit tetapi melemahkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan bakteri. Sel tubuh anda menjadi berkurang efisiensinya, kekuatan untuk menyembuhkan berkurang. Tumor bisa muncul. Sebagaimana hewan, manusia juga merespon akan geopathic stress.
Beberapa orang terpengaruh oleh geopathic stress lebih sensitif daripada yang lainnya. Bayi cenderung sangat sensitif. Jika bayi tidur hanya di sudut tempat tidurnya kemungkinan mereka menemukan sudut tersebut yang geopathic stressnya paling minim. Jika bayi sulit tidur dan tidak bahagia kemungkinan semua area terdapat geopathic stress.
Geopathic stress bisa menguras kesehatan jika terdapat di daerah tempat tidur. Geopathic stress bisa berupa sebuah garis sepanjang atau melintang, kadang terdapat lebih dari satu garis, dan bisa mempengaruhi ruang lain, atas atau bawah.
Jika anda merasa tidak nyaman, temperamental, kemungkinan energi rumah anda yang tidak cocok dengan anda.
Akibat lain: Depresi, alergi, insomnia, sulit tidur, mimpi buruk, tidur berjalan, pusing saat bangun, gigi gemeretak. Riset menunjukkan bahwa 90% bayi yang mati di ranjang tidurnya, tidur di arena geopathic stress.
Bergantung pada sumbernya, geopathic stress bisa dijumpai sebagai sebuah garis yang melewati daerah tertentu, atau sebagai zona tidak lazim atau pool.
Sedangkan bila berdasarkan dari materi training yang pernah saya ikuti, trainer Ifan Winarno menyatakan Geopathic Strees, berasal dari bahasa Yunani
- Geo yang artinya bumi
- Pathos yang artinya menderita
Jadi Geopathic Stress bisa diartikan sebagai stress/tekanan pada kehidupan manusia yang muncul akibat gangguan yang diderita oleh bumi. Tepatnya gangguan terhadap medan magnet bumi, yang seharusnya beresonansi pada frekuensi netral Schumann Resonance (7.83 Hz), namun karena satu dan lain hal, frekuensi tersebut berubah-ubah dan memunculkan pancaran frekuensi yang bisa berdampak positif, negatif, maupun netral terhadap kehidupan manusia.
Peneliti Jerman, Baron Gustav Freiherr von Pohl, yang merupakan salah satu tokoh legenda dalam urusan geopathic stress ini mengklasifikasi wilayah yang terpapar geopathic stress dalam skala 0 sampai 16 .. di mana 0 adalah Schumann Resonance (7.83 Hz), sementara 16 adalah kondisi geopathic stress yang amat sangat buruk akibatnya untuk kehidupan manusia yakni pada frekuensi 250Hz.
Jadi, dampak dari Geopathic Stress ini adalah kondisi akumulasi paparan frekuensi dalam jangka waktu yang bisa saja lama (kalau skalanya kecil) atau sangat cepat (kalau sampai mendekati skala 16 tersebut).
Secara umum, Tingkatan dampak Geopathic Stress:
- Perasaan tidak nyaman
- Emosi negatif dan gangguan tidur
- Kekacuan hormonal
- Gangguan sistem pencernaan
- Kerusakan pada jaringan otak
- Kerusakan sistem immune tubuh serta mulai munculnya kondisi penyakit-penyakit kronis
Dari daftar tingkatan di atas bisa dengan mudah dikatakan bahwa dampak langsung Geopathic Stress ini sangat mengacaukan dominasi Schumann Resonance (7.83Hz) sehingga otak kitapun menjadi tidak bisa dengan mudah beresonansi dengan frekuensi medan magnet bumi tersebut dan menjadi sulit masuk dalam kondisi Alpha (7-14Hz), di mana proses pemulihan atau healing jadi tidak bisa terjadi secara alamiah.
Efek Geopathic Stress pada Hewan
Demikian juga beberapa spesies binatang sensitif akan kehadiran geopathic stress. Burung akan menghindari bersarang di zona geopathic stress, kuda, sapi, domba, dan babi susah berkembang dan sering mengalami masalah pencernaan dan fertilitas ketika di zona kandang ada geopathic stress. Anjing juga menghindari geopathic stress.
Namun, beberapa tanaman dan binatang juga tertarik oleh geopathic stress dan bisa merupakan indikasi adanya geopathic stress. Yang tertarik adalah kucing, burung hantu, ular, kelinci, siput, serangga, jamur, tanaman beracun, mistletoe.
Efek Geopathic Stress pada Tanaman
Semua tumbuhan sensitif terhadap lingkungan, dan membutuhkan keseimbangan cahaya, kelembaban, tanah dan nutrisi tanah. Banyak spesies tumbuhan juga sensitif terhadap lingkungan magnetik, dan akan layu atau tidak tumbuh tergantung pada adanya atau tidaknya geopathic stress. Dan banyak tanaman mati karenanya.
Tanda lainnya adalah petir yang menyambar pohon, tanaman yang mati/lebih kerdil diantara barisan tanaman lainnya, pohon yang terpelintir.
Kaca yang retak, tembok retak, jalan retak, kerusakan yang berulang-ulang pada alat mekanik atau alat listrik, daerah yang sering menyebabkan celaka. Tingkat kecelakaan yang tinggi di jalan raya juga berkorelasi dengan aktivitas geopathic stress.
Ilmuwan dari Dulwich Health Society, USA mempelajari pada lebih dari 25000 orang dengan kondisi tidak sehat dan menyimpulkan bahwa kelompok di bawah ini dipengaruhi oleh Geopathic Stress (GS):
100% | orang yang mendapat secondary cancer |
95% | orang yang mempunyai kanker tidur atau bekerja di daerah GS sebelum atau saat kanker didiagnosa |
95% | dari anak yang hyperactive, kesulitan belajar, sulit diatur |
95% | dari orang yang mempunyai AIDS |
80% | orang tua yang menyiksa anak |
80% | perceraian (salah satu atau keduanya dipengaruhi GS) |
80% | pasangan yang tidak mempunyai keturunan (salah satu atau kedua-duanya) |
80% | wanita yang keguguran |
80% | dari bayi yang meninggal di tempat tidur |
70% | dari penderita M.E (Post Viral Fatigue) |
70% | dari orang yang alergi makanan/minuman |
Banyak praktisi kesehatan kurang memperhatikan adanya geophathic stress ini.