Mobile Usability

Oleh: Katherine Utama, SE (Alumni of International Marketing)

Menurut Saleh dan Ismail (2015) usability merupakan atribut berkualitas yang memudahkan penggunaan Graphical User Interface (GUI).

Menurut Kukulska Hulme dalam Hussain et al (2017) menyatakan bahwa mobile usability dapat dianggap sebagai spesialisme yang muncul dalam bidang yang lebih umum dari usability dimana juga telah berkembang.

Menurut Nielsen dalam Harrison et al (2013) menyatakan bahwa usability merupakan kemampuan sebuah sistem dalam memenuhi kebutuhan dari pengguna.

Menurut International Organization for Standardization (ISO) dalam Harrison et al (2013) usability merupakan perluasan penggunaan suatu produk oleh pengguna spesifik untuk mencapai tujuan yang spesifik dengan keefektifan, efesiensi, dan kepuasan dalam suatu konteks penggunaan yang spesifik. Dari definisi ini mengidentifikasi 3 faktor yang dapat digunakan dalam mengevaluasi usability :

  • User (pengguna) : orang yang berinteraksi dengan produk.
  • Goal : hasil yang diharapkan.
  • Context of Use : pengguna, tugas, perlengkapan (hardware, software, dan materials), fisik dan lingkungan sosial dimana produk diggunakan.

Menurut ISO dalam Harrison et al (2013) ada 3 atribut untuk mengukur usability yaitu sebagai berikut :

  • Effectiveness : akurasi dan kelengkapan dimana pengguna akan mencapai tujuan spesifik.
  • Efficiency : sumber daya dikeluarkan dalam kaitannya dengan akurasi dimana pengguna mencapai tujuan.
  • Satisfaction : bebas dari kebingungan, dan sikap positif terhadap penggunaan produk.

Menurut Nielsen dalam Harrison et al (2013) ada 5 atribut untuk mengukur usability, model Nilsen ini merupakan perkembangan dari model ISO yaitu sebagai berikut :

  • Efficiency : sumber daya yang dikeluarkan sehubungan dengan akurasi dan kelengkapan dimana tujuan pengguna akan tercapai.
  • Satisfaction : bebas dari kebingungan, dan sikap positif terhadap penggunaan produk.
  • Learnability : sistem mudah dipelajari agar pengguna dapat menyelesaikan tugas dengan sistemnya dengan cepat.
  • Memorability : sistem mudah diingat agar pengguna biasa dapat dengan mudah menggunakan sistemnya tanpa harus belajar lagi ketika tidak menggunakannya selama beberapa saat.
  • Errors : sistem harus memiliki tingkat error yang rendah, jadi bahwa pengguna membuat beberapa kesalahan selama menggunakan sistem dan bila mereka membuat kesalahan mereka bisa pulih dari mereka. Maka dari itu, kesalahan tidak boleh terjadi.

Setelah Nielsen menyebutkan ada 5 atribut pengukuran usability, PACMAD dalam Harrison et al (2013) menyebutkan bahwa ada 7 atribut pengukuran usability yaitu:

  • Effectiveness : kemampuan pengguna dalam menyelesaikan tugas dalam konteks yang spesifik.
  • Efficiency : kemampuan pengguna dalam menyelesaikan tugas dengan kecepatan dan akurat.
  • Satisfaction : persepsi tingkatan dari kenyamanan dan kennikamatan yang diberikan kepada pengguna melalui penggunaan perangkat lunak.
  • Learnability : kemudahan dimana pengguna dapat mahir dalam menggunakan aplikasi.
  • Memorability : kemampuan pengguna untuk tetap menggunakan aplikasi secara efektif.
  • Errors : digunakan untuk melihat bagaimana pengguna dapat menyelesaikan tugas dengan baik tanpa adanya kesalahan (error).
  • Cognitive load : ditujukan kepada jumlah kognitif yang dibutuhkan oleh pengguna untuk menggunakan aplikasi.