PERMAINAN DALAM EXPERIENTAL LEARNING

Oleh : Rizqie Yusario Ifdhola, SE, MM (Faculty Member of International Marketing)

Dijelaskan pada artikel sebelumnya (EXPERIENTAL LEARNING) bahwa tujuan akhir experiental learning adalah menanamkan memori jangka panjang kepada setiap individu yang terlibat di dalamnya.

Ada beberapa contoh permainan yang disimulasikan dalam implemetasi experiental learning:

  1. SPIDER WAVE
    • Permainan ini mengajarkan pentingnya menanamkan integritas dalam setiap diri individu. Integritas merupakan konsistensi dalam menjunjung tinggi nilai, keyakinan, prinsip, kejujuran dari suatu hal yang dijalani. Seorang yang berintegritas akan lebih dipercaya oleh lingkungan yang ada disekitarnya.
    • Seluruh anggota tim harus melewati rintangan berupa lubang tali yang telah dirangkai dengan besaran diameter lubang yang berbeda-beda (menyerupai jaring laba-laba vertikal) dari satu sisi kesisi yang lain tanpa boleh menyentuh sekeliling tali yang telah dirangkai tersebut. Jika pada saat melewati rintangan dan mengenai tali maka anggota tim harus mengulang kembali dari awal. “Pada momen inilah setiap anggota tim dilihat integritasnya seberapa mereka dapat mengakui kesalahan yang dibuat (terkena tali).” Untuk melewati rintangan anggota tim dapat melakukannya sendiri atau dapat dibantu oleh anggota tim lainnya.
  1. NEIL AMSTRONG
    • Permainan ini mengajarkan pentingnya peran seorang pemimpin dalam sebuah tim. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah tim maka tujuan yang hendak dicapai akan sulit untuk terwujud. Pemimpin layaknya seorang nahkoda dalam sebuah kapal yang harus mampu mengarahkan, mengkoordinasikan para awak kapal yang ada didalamnya kapan harus menaikan layar, menurunkan jangkar dan serangkaian tugas kapal lainnya.
    • Dalam permainan ini tim diminta untuk memasukan seluruh paku kedalam botol yang telah disediakan. Menjadi sulit karena paku-paku diikat dengan tali dan saling terhubung satu sama lainnya kemudian tali juga diikatkan kepinggang setiap anggota tim. Untuk mengarahkan paku agar masuk kedalam botol, anggota tim tidak diperkenankan menggunakan tangan, hanya boleh dengan menggerakan badan kekanan kekiri, jongkok, maju kedepan atau mundur ke belakang. Akan lebih sulit jika tidak ditentukan pemimpin tim, karena masing-masing anggota tim akan memberikan instruksi, akibatnya tidak terjadi koordinasi yang baik dan hasilnya paku-paku menjadi lebih sulit untuk dimasukan kedalam botol.”
  1. ALCATRAZ
    • Permainan ini mengajarkan pentingnya fokus/konsentrasi. Dalam melaksanakan suatu tugas hasil dari yang dikerjakan harus optimal. Oleh karenanya untuk menjadi optimal kita dituntut untuk memahami prosedur kerja yang berlaku, mengikuti arahan pimpinan/organisasi sehingga kesalahan dalam bekerja dapat dihindari/diminimalisir. Bekerja dengan hasil yang optimal merupakan sebuah prestasi kerja yang akan memberikan dampak positif seperti kenaikan promosi atau kompensasi.
    • Dalam permainan ini tim hanya diberi kesempatan sebanyak 30 langkah secara benar dari posisi start sampai dengan finish dari 100 kotak yang akan dilalui. Anggota tim harus bergantian dalam mencoba langkah, bergantian ketika langkah yang dilalui anggota tim lainnya salah. setiap anggota tim harus dapat mengingat dengan baik langkah benar/salah dari setiap langkah yang telah dilalui termasuk langkah anggota tim lainnya. “Memperhatikan dengan fokus menjadi kunci untuk dapat melalui permainan ini.”