Bulgaria: Sektor Ritel
Oleh: Kevin Ardy Wijaya (Student of International Marketing Program)
Dengan sekitar 7,4 juta penduduk, Bulgaria menawarkan pasar yang cukup besar untuk retailer internasional dan retailer sub-supplier. Dengan menjadi bagian dari Uni Eropa, ini telah menjadi titik awal untuk pembangunan yang sangat dinamis yang menciptakan banyak peluang dalam bisnis ritel. Dikarenakan laju untu kmemperoleh market baru meningkat, retailer asing juga sudah mulai lebih menghargai stabilitas politik yang meningkat di negara Bulgaria dan prospek pertumbuhan di masa depan yang kuat.
Semua sektor ritel, mulai dari makanan, minuman dan penjualan tembakau hingga peralatan rumah tangga mengalami pertumbuhan penjualan yang cukup besar yang menunjukkan pembangunan ekonomi Bulgaria dalam beberapa tahun terakhir. Bulgaria, dengan menjadi anggota Uni Ero pasejak 1 Januari 2007, telah menjadi tujuan yang menarik bagi ekspansi internasional. Bulgaria menyajikan pasar yang cukup besar untuk retailer. Pemain internasional juga mulai memasuki pasar di Bulgaria. Di saat ada beberapa hambatan yang menghambat pembangunan ritel, ada peluang untuk pertumbuhan yang signifikan bagi retailer untuk mengembangkan operasi mereka melalui diversifikasi format dan ekspansi regional yang lebih besar. Perkiraan untuk tahun mendatang menunjukkan bahwa daya beli di Bulgaria akan mewakili 1/3 dari rata-rata data Eropa. Permintaan didominasi didorong oleh retailer makanan, operator fashion serta operator food and beverages.
Faktor utama di balik ekspansi pasar ritel termasuk meningkatnya pendapatandan masyarakat Bulgaria mencari pilihan dan harga rendah yang ditawarkan oleh perusahaan lokal dan asing.
Pertumbuhan di pasar ritel secara keseluruhan umumnya didorong oleh pertumbuhan urban population, dengan pendapatan yang lebih tinggi dan minat untuk melakukan pembelian. Menurut PBB, penduduk perkotaan di Bulgaria mencapai 73% pada tahun 2011 dan akan meningkat menjadi lebih dari 78% pada tahun 2030. Rantair itel di Bulgaria akan tetap membuka outlet baru meskipun tingkat konsumsi lemah. Bulgaria saat ini memiliki total 1.900 hypermarket, supermarket, dan toko obat, yang 400% lebih dari tahun 2005, dan jumlah ini diproyeksikan naik sebesar 6% -7% per tahun, mencapai 2.600 pada tahun 2016.
Sektor ritel di Bulgaria memiliki cakupan yang luas dari berbagai jenis toko. Mereka mewakili mulai dari toko bawah tanah yang sangat kecil hingga hypermarket yang besar. Bulgaria memiliki lebih dari 20 mal, dengan 16 lain dalam pembangunan tidak hanya di Sofia tetapi juga di Plovdiv, Varna dan Burgas, serta kota-kota kecil termasuk Dobrich, Ruse, Pleven dan Stara Zagora.
Online Shopping
Penjualan ritel secara online tetap dominan sepanjang tahun ini. Hampir tidak ada retailer utama yang berusaha untuk memanfaatkan sales potential yang ditawarkan oleh channel ini kecuali Piccadilly, yang memiliki kesepakatan untuk menjual bahan makanan melalui salah satu jasa pengiriman restoran online yang terkemuka. Namun, perjanjian tersebut memiliki arti bahwa perusahaan itu telah secara efektif melakukan operasi secara online. Penelitian industri menunjukkan bahwa pangsa belanja online untuk makanan dan minuman akan meningkat dan pelanggan utama adalah generasi Millennials. Telah diperkirakan bahwa mereka akan menciptakan harapan baru bagi grocers karena sangat melek teknologi.
Data dari National Statistics Institute menunjukkan bahwa orang yang membeli barang secara online di Bulgaria pada tahun 2015 adalah 9,2% yaitu sekitar 550 000 orang. Jumlah ini relatif kecil namun telah meningkat sejak 2010. Concern utama pembeli secara online kebanyakan adalah alasan keamanan. Pembeli takut bahwa kesalahan teknis mungkin terjadi ketika membayar online. 21,7% menghindari membeli online karena mereka ingin mencoba barang sebelum membeli. Barang yang paling banyak dibeli melalui internet adalah pakaian dan peralatan olahraga dengan sekitar 63,6%, yang menunjukkan bahwa ada permintaan yang stabil dan memasuki pasar ini mungkin akan menguntungkan.
Market Trends
Investasi di sektor ritel Bulgaria telah menjadi jauh lebih mudah dalam beberapa tahun belakangan ini. Penyederhanaan peraturan telah membuat berinvestasi di Bulgaria menjadi usaha yang lebih menguntungkan. Kebijakan terkait outlet ritel juga sangat liberal. Tidak ada batasan pada harga, kecuali untuk obat-obatan dan tidak ada pembatasan jam buka atau jumlah outlet yang bisa dimiliki oleh retailer. Namun, harga yang lebih tinggi dari raw materials seperti gandum, jagung, gula, bensin, dll telah mempengaruhi sejumlah komoditas dan menyebabkan pendapatan yang lebih rendah, naiknya inflasi dan pengangguran yang tinggi. Pasar barang konsumen yang bergerak cepat menjadi semakin sulit dan anggaran households menjadi kian rendah. Itu sebabnya konsumen beralih ke produk di segmen yang lebih rendah, dengan harga yang lebih rendah namun dengan kualitas yang relatif lebih baik. Tantangan untuk para retailer terhubung dengan efektivitas yang lebih baik dan pengenalan produk baru yang menarik perhatian konsumen.
Juga, retailer DIY (Do It Yourself) terus tumbuh di Bulgaria dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan ini bisa menyajikan peluang pasar yang baik untuk pemain dalam sektor ini dengan melakukan penetrasi market dengan perang harga atau produk-produk inovatif. Oleh sebab itu pasar Bulgaria masih sangat menarik bagi peritel asing.
(Berbagai Sumber)