PENERAPAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN DIAGRAM FISHBONE PADA PERCETAKAN PT. PANDJI MEDIA GEMILANG
PT. Pandji Media Gemilang dengan nama perusahaan Harian Umum BERITAPAGI salah satu media cetak di Sumatera Selatan yang berdiri pada 5 Mei 2005, terbit tujuh hari dalam seminggu dengan motto “Untuk Kemajuan Masyarakat Sumsel”, BERITAPAGI dipercaya oleh para pelaku bisnis sebagai media promosi dan publikasi, sejalan dengan penerapan strategi bisnis melalui iklan media cetak.
Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetahui faktor – faktor potensial yang menyebabkan kecacatan produksi pada percetakan koran di PT. Pandji Media Gemilang.
2. Untuk mengetahui solusi terbaik yang dapat direkomendasikan kepada PT. Pandji Media Gemilang dalam mengurangi kecacatan produksi.
Dengan pendekatan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Diagram Fishbone. Fungsi dari FMEA sendiri adalah mengidentifikasi kegagalan dalam proses produksi yang bertujuan untuk menghitung RPN (Risk Priority Number) yang di dapat dari hasil perhitungan Severity x Occurance x Detectability dan kegagalan yang ada. (Krityanto, Sugiono, Yuniarti, 2015),
Keterangan Gambar:
1. Process Description
Merupakan hal-hal dalam proses prokdusi.
2. Potential Failure Mode
Potensi kegagalan dari proses produksi yang bisa terjadi.
3. Potential Effect of Failure
Akibat yang di timbulkan dari kegagalan yang terjadi.
4. Severity
Merupakan penilaian yang berhubungan dengan seberapa besar kemungkinan terjadinya dampak yang timbul akibat adanya kegagalan atau kecacatan yang terjadi, nilai severity di hasilkan melalui kuisioner yang sudah di lakukan terhadap seluruh karyawan bagian produksi.
Potential Cause
Kegagalan yang di dapat dari potensi kegagalan-kegagalan pada proses tersebut terjadi.
6. Occurrence
Seberapa sering kemungkinan penyebab kegagalan terjadi. Nilai occurrence ini di berikan untuk setiap penyebab kegagalan. Terdiri dari rating 1-10, makin sering penyebab kegagalan terjadi,makin tinggi nilai rating yang di berikan.
7. Potential Cause
Kegagalan yang di dapat dari potensi kegagalan-kegagalan pada proses tersebut terjadi.
8. Occurrence
Seberapa sering kemungkinan penyebab kegagalan terjadi. Nilai occurrence ini di berikan untuk setiap penyebab kegagalan. Terdiri dari rating 1-10, makin sering penyebab kegagalan terjadi,makin tinggi nilai rating yang di berikan.
Potential Cause
Kegagalan yang di dapat dari potensi kegagalan-kegagalan pada proses tersebut terjadi.
10. Occurrence
Seberapa sering kemungkinan penyebab kegagalan terjadi. Nilai occurrence ini di berikan untuk setiap penyebab kegagalan. Terdiri dari rating 1-10, makin sering penyebab kegagalan terjadi,makin tinggi nilai rating yang di berikan
11. Current Control Prevention
Kontrol yang di lakukan unutk mendeteksi penyebab kegagalan yang terjadi.
12. Detection
Seberapa jauh penyebab kegagalan dapat di deteksi.terdiri dari rating dari 1-10, semakin sulit mendeteksi penyebab kegagalan yang terjadi makin tinggi nilai rating yang di berikan.
13. Risk Priority Number (RPN)
RPN merupakan perkalian dari rating Occurrence (O), Severity (S) dan Detectability (D).Rumus RPN: RPN = O x S x D
Angka ini di gunakan sebagai panduan untuk mengtahui masalah yang paling serius dengan indikasi angka yang paling tinggi memerlukan prioritas penanganan serius.
Diagram Fishbone sendiri merupakan salah satu alat untuk mengidentifikasi dan menginspeksi masalah – masalah. Terdapat empat kategori utama dalam diagram fishbone yaitu (1) Man Power, (2) Machinery, (3) Material, dan (4) Methods, yang dimana dikenal sebagai 4 M, 4 M ini merupakan penyebab – penyebab terjadi nya sebuah karakteristik kualitas. Dari 4 M tersebut nanti akan terbagi lagi menjadi penyebab – penyebab yang lebih merinci. (Heizer dan Render, 2014).
Author :
M. Audriyan Gambino A. – 1701335890
Muhamad Ikbal – 1701331021
Muhamad Wijoyo Santoso – 1701363591
Haryadi Sarjono – D1574
-
Izdihar apakah saya bisa medapat sofcopy jurnal ini?
-
MARYAM MOHON SHARING NASKAH PENELITIANNYA UNTUK MENJADI BAHAN REFFERANSI SAYA DALAM PENULISAN TESIS. MAKASIH BRO
-
Imam Budi setiawan Apakah boleh minta soft file untuk bahan referensi