SEGMEN WISATAWAN DALAM TOURISM MARKETING (FAKTOR PSIKOGRAFI – PART 2)

Oleh: Felicia, SE (Alumni of International Marketing)

(Bersambung dari: SEGMEN WISATAWAN DALAM TOURISM MARKETING (FAKTOR PSIKOGRAFI – PART 1))

Destination Leisure Environment

Destination Leisure Environment adalah bagaimana keadaan di destinasi wisata tujuan baik keadaan secara keamanan, fasilitas yang disediakan, dan lain-lain. Wisatawan lebih memilih destinasi wisata yang memiliki lingkungan atau suasana yang nyaman. Selain itu destinasi wisata yang memiliki keamanan, kebersihan, fasilitas wisatawan dan terbuka lebih bersaing dalam pariwisata (Jin, Weber dan Bauer, 2013). Sehingga faktor Destination Leisure Environment dapat digunakan sebagai faktor wisata. Pada jurnal (Jin, Weber dan Bauer, 2013), menyatakan bahwa Destination Leisure Environment dapat dihitung berdasarkan dua belas dimensi, yaitu:

1. I feel safe in this travel destination

2. The weather of this travel destination is pleasant

3. The Environment of the travel destination is clean.

4. The local people of this host travel destination are friendly.

5. I have no languAge barriers in this travel destination.

6. This travel destination has many tourist attractions.

7. This travel destination has good nightlife.

 

Venue Facilities

Menurut Oxford online, fasilitas adalah empat, kemudahan, atau peralatan yang disediakan untuk tujuan tertentu. Venue facilites adalah fasilitas yang diberikan selama berada di destinasi wisata tersebut. Destinasi yang baik adalah destinasi yang mempunyai fasilitas yang bagus dan tersedia berbagai jenis akomodasi sehingga mudah diakses (Jin, Weber dan Bauer, 2013). Sehingga faktor Venue Facilities dapat digunakan sebagai faktor wisata. Pada jurnal (Jin, Weber dan Bauer, 2013) menunjukkan bahwa Venue Facilities dapat dihitung berdasarkan enam dimensi, yaitu:

  1. Travel destination layout is easy for people to find ways.
  2. Location of this travel destination is excellent.
  3. Transportation to travel destination is convenient.
  4. This travel destination has sufficient space to accommodate travellers.
  5. The facilities of the travel destination are excellent.
  6. Compared with other cities in China, the cost of exhibiting in this city (excluding booth rental fees) is low.

 

Accessibility

Menurut Oxford Online, Accessibility adalah kualitas dimana tempat tersebut mudah dijangkau dan dimasuki. Aksesbilitas mempengaruhi menarik atau tidaknya suatu destinasi wisata (Jin, Weber dan Bauer, 2013). Sehingga faktor Accessibility dapat digunakan sebagai faktor wisata. Pada jurnal (Jin, Weber dan Bauer, 2013) menyatakan bahwa Accessibility dapat dihitung berdasarkan enam dimensi, yaitu:

1. It is easy to get information about this travel destination

2. It is easy to get to the travel destination

3. The geographical location of this travel destination is convenient

4. Travel destination’s manufacturing firms in our industry are especially located in this city or nearby regions

5. Most suppliers in this travel destination are located in this city or nearby regions

6. Most distributors of the productsatau equipments come from this travel destination or nearby regions

Vigilance

Menurut kamus Oxford online, Vigilance adalah tindakan atau keadaan berjaga-jaga dalam mengatasi bahaya atau kesulitan yang ada. Dalam konteks wisata sendiri, Vigilance berarti tindakan yang dilakukan wisatawan seperti mencari infomasi ataupun membuat rencana tentang destinasi wisata yang di tuju. Sehingga faktor Vigilance dapat digunakan sebagai faktor wisata.

Pada jurnal (Wang, Cole dan Shu, 2017), menunjukkan bahwa Vigilance dapat dihitung berdasarkan lima dimensi, yaitu

  1. I evaluate the trustworthiness of the information about travel destination.
  2. I do extensive research before travel to travel destination.
  3. I make careful decisions about travel destination I want to go.
  4. When I want to travel, I usually travel without doing much research
  5. I make planned decision when travel

Social Distinctiveness

Menurut Oxford online, Distinctiveness adalah kualitas menjadi individu. Social Distinctiveness adalah suatu perasaan istimewa atau special lebih dari orang lain, yang dirasakan oleh seseorang. Dalam konteks wisata, perasaan special berbeda yang dimiliki wisatawan jika mengunjungi desinasi wisata. (Wang, Cole dan Shu, 2017) Sehingga faktor social Distinctiveness dapat digunakan sebagai faktor wisata. Pada jurnal (Wang, Cole dan Shu, 2017), menunjukkan bahwa Social Distinctiveness dapat dihitung berdasarkan lima dimensi, yaitu:

1. It is necessary to go travel to impress others

2. I like to travel to destination that distinguishes me from others

3. I prefer to travel to new destination which I can stand out among my friends

4. Travel to new destination makes me a trendsetter

5. I enjoy travel to new destination that make me a visionary leader