Millennial and Travelling (Part 2)
Oleh: Felicia, SE (Alumni of International Marketing)
(Sambungan dari: Millennial and Travelling)
Untuk membuktikan hal tersebut, maka dilakukan preliminary research untuk mengetahui dan membuktikan fenomena generasi milenial di industri pariwisata. Berdasarkan preliminary research yang dilakukan terhadap 53 responden generasi milenial dan berdomisili di Jakarta menyatakan bahwa ada sekitar 94,4% generasi milenial yang menyukai kegiatan pariwisata dan generasi ini rutin mengadakan perjalanan pariwisata minimal 1 tahun sekali.
Namun ternyata meskipun mereka merupakan generasi yang memiliki kelompok umur yang sama, mereka mempunyai beragam karakteristik berbeda (heterogen). Hal ini sesuai dengan pernyataan Cooper, Fletcher, Fyall, Gillbert dan Wanhil bahwa setiap wisatawan itu berbeda dan membawa pengalaman, motivasi dan keinginan yang berbeda juga sehingga segmentasi itu diperlukan untuk mengetahui keinginan dari kelompok yang sejenis (Cooper, Fletcher, Fyall, Gillbert dan Wanhil, 2006). Dengan beragamnya karakteristik di generasi ini maka faktor-faktor yang mempengaruhi setiap wisatawan untuk berwisata juga berbeda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Diketahui pula bahwa generasi milenial memiliki preference masing-masing terhadap jenis tempat wisata favoritnya. Meskipun banyak jenis pilihan tempat wisata tetapi setiap tempat wisata memiliki peminatnya sendiri. Meskipun travel motivation tiap individu berbeda-beda, tetapi mereka mempunyai kelompok sendiri yang mempunyai kesamaan dengan mereka. Berdasarkan hal tersebut dapat di simpulkan bahwa generasi milenial itu memiliki karakteristik yang berbeda-beda tetapi membentuk kelompok kecil sejenis yang mempunyai minat sama dengan mereka. Sehingga penting sekali untuk pemasar di industri pariwisata untuk mengeksplorasi karakterisktik generasi milenial yang merupakan generasi potensial ke dalam kelompok-kelompok konsumen. Hal ini dilakukan agar pemasar di industri pariwisata dapat mengetahui keinginan ataupun trend dari wisatawan sehingga dapat membuat strategi tepat sasaran sesuai dengan segmen yang ada.