KUNCI KESUKSESAN ALFAMART DALAM DUNIA PERITELAN INDONESIA

By: Dennysyus Rendy Hanafi (Student of Global Business Marketing)

Merchandise Planning merupakan sebuah perencanaan dan pengendalian inventory/stok persediaan barang dagangan dari perusahaan ritel, yang dilakukan dengan cara menyeimbangkan antara ekspetasi target pelanggan dan strategi perusahaan.

Berikut merupakan cara PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk menerapkan Merchandise Plans dalam aktivitas retail-nya, mari kita simak dengan bersama. Alfamart sebagai salah satu peritel terbesar di Indonesia dalam format minimarket, dengan menyediakan beragam jenis barang dengan mutu yang baik dan harga kompetitif. Alfamart menyediakan barang-barang lebih dari 5000 SKU yang meliputi produk kebutuhan rumah tangga dasar sehari-hari seperti sabun, shampoo,sikat gigi, susu, telur serta makanan/minuman ringan dengan kualitas bertaraf nasional dan internasional. Untuk menunjang hal tersebut, SAT melakukan pembelian barang-barangnya dari sekitar 400 pemasok aktif,yang keseluruhannya merupakan pemasok lokal. Merchandising memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan operasional Alfamart ini karena berhubungan langsung dengan pemasok. Peran merchandising akan sangat mempengaruhi kualitas dan ragam barang yang dijual dalam gerai minimarket Alfamart. Departemen merchandising Alfamart memiliki tugas utama yaitu sebagai berikut :

  • Menetapkan jenis barang dagangan yang akan dijual dan melakukan review produk secara berkala dengan marketing .
  • Melakukan negosiasi harga pembelian dan persyaratan dagangan (trading terms).
  • Menentukan harga penjualan dan margin penjualan termasuk dengan melakukan benchmarking harga penjualan Alfamart terhadap pesaing.
  • Melakukan business review dengan para pemasok secara berkala untuk mengevaluasi pencapaian penjualan dan perkembangan pasar produk terkait.
  • Melakukan pengembangan produk private label untuk menawarkan alternatif produk berkualitas dengan harga kompetitif bagi pelanggan SAT sekaligus meningkatkan margin penjualan serta meningkatkan brand awareness Alfamart.

Barang-barang yang telah dibeli dari pemasok ini sebagian besar dipusatkan di DC sebelum disalurkan ke masing-masing gerai, namun untuk  beberapa jenis barang seperti es krim, roti, buah dan telur disalurkan kemasing-masing gerai. Proses penyaluran produk yang efisien merupakan kunci utama kesuksesan DC.

Pemilihan gerai minimarket merupakan salah satu keputusan penting dalam usaha pengembangan alfamart ini. Sebelum memutuskan untuk membuka gerai di suatu lokasi, pihak alfamart akan melakukan survey dan evaluasi terlebih dahulu dengan cermat dan teliti.

Berikut merupakan standard pengoperasian gerai dari Alfamart (Store Operations) :

  1. Persediaan

Setiap tipe gerai memiliki tingkat persediaan barang minimum yang harus dipantau secara rutin. Untuk menjamin tingkat akurasi persediaan barang dagangan, SAT melakukan pemeriksaan dagangan (stock opname) secara berkala.

  1. Karyawan

Setiap gerai rata-rata memiliki 8-10 orang. Karyawan disini harus mempunyai pengetahuan serta informasi yang lengkap mengenai produk yang dijual, termasuk lokasi atau tata letak dari masing-masing produk maupun pengawasan terhadap mutu produk serta barang dagangan yang tersedia (product handling) dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan (customer handling).

  1. Jam kerja

Kebijakan SAT tentang jam kerja disesuaikan dengan jam buka gerai. Gerai beroperasi tujuh hari dalam seminggu dimulai pukul 08.00 sampai pukul 22.00 yang terbagi dalam dua  shift kecuali gerai-gerai yang terletak pada lokasi yang sibuk dan padat dapat beroprasi 24 jam yang terbagi dalam tiga  shift.

  1. Penampilan Gerai

SAT berkeyakinan bahwa penampilan dapat mempengaruhi daya tarik konsumen untuk berbelanja dan memberikan kesan yang baik untuk kualitas produk dan pelayanan.

  1. Store Management

Untuk mengelola gerai yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, SAT menerapkan standar pengelolaan gerai dengan penekanan pada aspek pengendalian untuk menjalankan operasional perusahaan dengan baik dan benar.

Penerapan Pricing Strategy Alfamart dalam Aktivitas Retailnya

Mengenai Pricing Strategy, Alfamart di sini menerapkan pricing strategy dalam aktivitas retail-nya dengan cara dengan konsisten memberikan promosi menarik yang di update tiap minggunya untuk menarik perhatian konsumen serta seperti yang telah di jelaskan bahwa alfamart ini berusaha semaksimal mungkin untuk menekan harga penjualan agar dapat lebih unggul daripada kompetitornya, hal ini dilakukannya dengan cara melakukan benchmarking harga penjualanAlfamart terhadap pesaing.

Penerapan Promotional Strategy Alfamart dalam Aktivitas Retailnya

Mengenai Promotional Strategy, berdasarkan pendapat Direktur Pemasaran Sumber Alfaria Trijaya, Ryan Alfons Kaloh menyatakan dalam 14 tahun terakhir perusahaan telah membangun inisiatif digitalisasi pemasaran lewat website Alfamartku.com maupun berbagai media sosial, seperti Facebook, Twitter, Line, dan Instagram. Memasuki fase terakhir transformasi digital, perusahaan bersiap memasuki fase baru yang disebut personalisasi atau pendekatan one to one. Idenya menggabungkan jaringan offline (luring) terhadap saluran digital untuk memberikan pengalaman pelanggan yang terintegrasi demi memenangkan hati pelanggan karena efisiensi dan layanan adalah kunci untuk menjadi pemenang di bisnis ritel. Alfamart juga semakin serius mengoptimalkan tools digital sebagai media pemasarannya lewat aplikasi terbaru mereka AlfaPin dengan mode augmented reality (AR) yang bekerja sama dengan perusahaan Augmented Reality dan Innovative Technology AR&Co. Tujuannya untuk memberikan penyegaran dan hal baru dalam pemasaran Alfamart. Alfamart dalam dunia peritelan Indonesia.

 

Apakah Semua yang Telah dilakukan Alfamart sudah efektif untuk bisa membantu Alfamart dalam membangun Omnichannel Environment?

Berdasarkan hasil analysis saya pribadi menyimpulkan bahwa semua yang telah dilakukan  Alfamart hingga saat ini sudah bisa di bilang sangatlah efektif dalam membantu brand tersebut  membangun omnichannel environment, hal ini bisa saya katakan sedemikian rupa karena seperti yang telah kita ketahui bahwa Alfamart saat ini telah berhasil menjadi salah satu industry ritel terbesar di Indonesia yang juga memfokuskan pengembangan pemasaran melalui industry pemasaran digital. Perseroan ini memiliki jaringan offline store yang mencapai lebih dari 13.168 unit menguatkan loyalitas pelanggan lewat ekosistem digital.

 

REFERENSI:

http://okeem.blogspot.com/2013/01/proses-manajemen-merchandising.html

https://www.wartaekonomi.co.id/read170249/mengulik-strategi-pemasaran-digital-alfamart

https://www.alfamartku.com/ads/link/menu-berita

https://fernandaprayogi.wordpress.com/2017/07/11/manajemen-stratejik-pt-sumber-alfaria-trijaya-tbk-alfamart/