CONVERSATION MARKETING

By: Rita, SE, M.Si. (Faculty Member of Global Business Marketing)

Istilah conversation marketing dimaksudkan untuk menciptakan suatu komunikasi/dialog secara langsung, sehingga tercipta adanya percakapan antara bagian pemasaran dan konsumen. Strategi conversation marketing merupakan cara yang baik untuk memulai percakapan dengan konsumen. Misalnya ketika kita membuat posting-an di media sosial, tentunya menginginkan para followers aktif menyampaikan pendapat atau memberikan pertanyaan. Kemudian ketika kita membalas pendapat dan menjawab pertanyaan tersebut terciptalah komunikasi secara dua arah.

Conversation marketing memiliki peran seperti memberikan informasi, membujuk, mengingatkan para konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Conversation marketing juga memiliki banyak fungsi bagi konsumen, terutama untuk memberitahu dan memperlihatkan bagaimana dan mengapa produk digunakan, mengetahui produk lebih dalam, serta dimana dan kapan produk itu dapat diperoleh.

Strategi conversation marketing mengacu pada beberapa hal berikut ini:

1. Email Marketing

Semua informasi yang ingin disampaikan mengenai bisnis yang dijalankan kepada pelanggan dapat disampaikan melalui email marketing bisnis yang dimiliki.

2. Live Customer Support

Dengan memberikan layanan customer support atau customer care, maka dapat menunjukkan suatu bentuk pelayanan untuk menghargai setiap pelanggan. Cara seperti ini dapat menerima saran dan kritik yang membangun dari para pelanggan.

3. Customer Loyalty Programs

Merupakan salah satu cara bagi setiap para pelanggan untuk mendapatkan informasi mengenai adanya promo yang akan ataupun yang sedang dilaksanakan. Hal ini membuat para pelanggan merasa bahwa penjual bisa bersikap loyal kepada pelanggan.

4. Iklan

Iklan adalah tempat tujuan komunikasi secara tidak langsung antara perusahaan terhadap pelanggan yang akan memasarkan produk dan disampaikan melalui berbagai media dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan agar masyarakat tertarik membeli produk tersebut.

Conversation marketing menggunakan kerangka kerja yang disebut Conversational Framework: “Engage, Understand, Recommend.”

1. Engage

Ketika audiens ingin men-download sesuatu, menghubungi sales, atau mencoba produk demo, maka audiens dapat menggunakan chatbot cerdas untuk memandu mereka. Chatbot dapat bekerja dengan cerdas dan otomatis selama 24/7, sehingga tidak perlu lagi menghabiskan biaya yang besar untuk membayar karyawan untuk tugas ini.

2. Understand

Menurut studi dari Harvard Business Review, sebuah brand perlu merespon dalam waktu lima menit setelah interaksi pertama untuk bisa memiliki peluang terbaik dan mendapatkan leads yang potensial. Sebuah chatbot dapat memahami siapa orang yang diajak bicara dan apa yang mereka inginkan secara real-time. Biarkan bot bekerja dan menyaring audiens yang memenuhi kualifikasi.

3. Recommend

Chatbot sangat efektif dalam menghasilkan engagement dan memahami leads, namun tidak ada yang bisa mengalahkan interaksi manusia ke manusia begitu masuk ke tahap penjualan. Itulah sebabnya chatbot menggunakan pemetaan cerdas untuk menghubungkan leads ke tim sales dan bahkan membuat jadwal pertemuan secara otomatis. Dengan demikian tim sales dapat fokus 100% pada penjualan.

 

Kebanyakan bisnis saat ini masih mengharuskan konsumen untuk melewati banyak tahapan, sebelum pada akhirnya mereka dapat melakukan pembelian. Dengan menerapkan strategi conversation marketing, maka akan mengubah itu semua.

(Berbagai Sumber)