PENTINGNYA PERUSAHAAN DALAM MENERAPKAN OMNICHANNEL MARKETING

Oleh: Putra Pratama (Mahasiswa Global Business Marketing Program)

Hadirnya teknologi dalam era connectivity saat ini membuat masyarakat lebih mudah untuk mencari sekaligus mengenal (aware) terhadap banyaknya brand di market. Hal tersebut membuat banyak perusahaan perlu mengadaptasi pola penjualan agar tetap bisa bersaing dengan banyaknya kompetitor dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Paradoks Online vs Offline

Terdapat banyak ungkapan diluar sana yang mengatakan bahwa “Bisnis Offline akan mati dan tergantikan dengan adanya bisnis Online”, menurut Hermawan Kartajaya dalam bukunya yang berjudul Citizen 4.0 ia mengungkapkan bahwa Online tidak akan mematikan Offline, adanya online justru saling memperkuat satu sama lain selain itu pun ia menambahkan dalam beberapa kesempatan bahwa “Technology is not for Technology” melainkan “Technology is for Humanity” yang artinya hadirnya teknologi (Online) membantu toko Offline untuk semakin memperkuat penjualannya dan meningkatkan experience pada customer.

Selain itu dilansir dari Katadata.co.id bahwa hasil kajian dari perusahaan teknologi pemasaran Criteo menyimpulkan bahwa kampanye offline mampu menjangkau 49% pelanggan untuk membeli produk sementara kampanye online bisa merangkul 24% pelanggan.

Namun disisi lain terdapat fakta yang bertentangan dengan hal diatas. Berdasarkan hasil Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) penetrasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 meningkat cukup signifikan yaitu sebesar 10,12% dari tahun sebelumnya, hal tersebut menjadikan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 64,8%.

(Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia tahun 2018)

Adanya penetrasi pengguna internet tersebut tentunya mengubah kebiasaan konsumen yang menjadi beralih kepada belanja Online. Dilansir dari CNBC Indonesia menurut McKinsey prediksi penetrasi belanja online di Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 83% dari total pengguna internet, atau naik 9% dari tahun 2017.

Dengan adanya semua fenomena diatas memaksa perusahaan menjangkau customer dengan cara mengintegrasikan antara Online dan Offline channel. Pengintegrasian tersebut biasa disebut sebagai Omnichannel Marketing.

Omnichannel Marketing

Omnichannel Marketing merupakan sebuah pendekatan pemasaran yang mengintegrasikan banyak kanal (baik online maupun offline) untuk menciptakan pengalaman pelanggan secara efektif sekaligus konsisten. (Sumber: Marketeers.com). Selain itu menurut (Cummins et al.,2016) bahwa customer mengharapkan perusahaan dapat mengintegrasikan pengalaman belanja online dan offline kedalam omnichannel yang dapat meningkatkan pengalaman berbelanja mereka. (Sumber: Journal of Research in Interactive Marketing).

Sebagai seorang enterpreneur atau marketer memenuhi keinginan, kebutuhan dan harapan konsumen merupakan sebuah tugas yang amat penting untuk dilaksanakan. Hal tersebut juga senada yang dijelaskan oleh (Alexander dan Alvarado,2017) bahwa Retailers harus beradaptasi dengan permintaan konsumen, menggabungkan omnichannel technologies dengan practices untuk menawarkan sesuatu yang terbaik dapat dijadikan sebagai pilihan terbaik. (Sumber: Spanish Journal of Marketing). Suh and Lee (2016) mengatakan bahwa terdapat hubungan positif pada setiap touchpoint pada omnichannel.

Dikutip dari Kompasiana.com menurut Handri Kosada CEO dari Barantum terdapat 7 manfaat ketika perusahaan menggunakan omnichannel marketing, yaitu:

  1. Dapat meningkatkan persepsi dan kepuasan pelanggan
  2. Dapat membuat satu identitas pelanggan di berbagai channel
  3. Dapat melakukan satu program loyalty pelanggan di berbagai channel
  4. Dapat melakukan akses ke visibilitas inventory dan ATP di berbagai channel
  5. Dapat menentukan harga dan promosi yang transaparan di berbagai channel
  6. Dapat melakukan aktivitas pengumpulan informasi customer untuk strategi marketing yang terarah
  7. Pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas, penjualan yang lebih besar, profit yang tinggi dan kehadiran yang lebih luas melalui aliran pendapatan baru.

 

DAFTAR REFERENSI

Cnbcindonesia.com. (2019, 26 Januari). Gilaak! Tahun 2020 Belanja Online Bisa Tembus Rp 910 T. Diakses pada 24 April 2020, dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190126113134-37-52477/gilaak-tahun-2020-belanja-online-bisa-tembus-rp-910-t

Hilken, T., Heller, J., Chylinski, M., Mahr, D., Ruyter, D, K. (2018). Making Omnichannel an augmented reality: the current and future state of the art. Journal of Research in Interactive Marketing (Vol. 12. No.4,pp. 509-523)

Kartajaya, Hermawan. (2017). Citizen 4.0. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Katadata.co.id. (2019, 16 Mei). Survei APJII: Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Capai 64,8%. Diakses pada 24 April 2020, dari https://katadata.co.id/berita/2019/05/16/survei-apjii-penetrasi-pengguna-internet-di-indonesia-capai-648

Kompasiana.com. (2019, 21 Oktober). Omnichannel, Strategi Jitu Bisnis dalam Mengoptimalkan Penjualan. Diakses pada 24 April 2020, dari https://www.kompasiana.com/achmadsf/5dad6dd9097f361745459f02/omnichannel-strategi-jitu-bisnis-dalam-mengoptimalkan-penjualan

Marketeers.com. (2017, 6 Maret). Bangun Komitmen Pelanggan dengan Omnichannel Marketing. Diakses pada 24 April 2020, dari https://marketeers.com/bangun-komitmen-dengan-omnichannel-marketing/

Mosquera, A., Pascual, O, C., Ayensa, J, E., Murillo, S, Y. (2017). The role of technology in an omnichannel physical store. Spanish Journal of Marketing (Vol. 22, No 1, pp. 2444-9709)