Segmen Wisatawan dalam Tourism Marketing (Faktor Demografi)

Oleh: Felicia, SE (Alumni of International Marketing)

 

Industri pariwisata merupakan industri yang besar, maka marketing diperlukan untuk mengerti dan dapat mengembangkan tentang dinamika dari perilaku konsumen. Tourism marketing bukan hanya tentang hal komersial saja tetapi marketing juga dapat digunakan untuk riset agar dapat mengetahui tren yang ada di konsumen, meningkatkan Channel-Channel didistribusi dan membuat communication campaigns, dan lain-lain. Dalam hal ini, industri pariwisata harus memastikan bahwa mereka mampu menyampaikan value yang ada ke konsumen. Value yang dimaksud seperti, persepsi tentang harga, kualitas, image dan juga aspek ekonomi dan sosial dari konsumen (Cooper, Fletcher, Fyall, Gillbert dan Wanhil, 2006).

Wisatawan dan pelaku di industri pariwisata dianggap sebagai pencipta nilai dan produsen dalam membuat produk sesuai dengan nilai tersebut. Pelaku di industri pariwisata sekarang bukan hanya menyediakan produk akhir tetapi menawarkan solusi atas nilai yang diinginkan konsumen agar dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen (Li dan Petrick,2008).

Dapat disimpulkan bahwa tourism marketing adalah bagaimana pelaku di industri pariwisata dapat menangkap nilai yang diinginkan oleh konsumen dan dapat membuat produk ataupun strategi yang tujuannya untuk menyediakan wisata yang sesuai dengan konsumen inginkan yaitu dengan memanfaatkan fungsi marketing.

Menurut Cooper, Fletcher, Fyall, Gillbert dan Wanhil (2006), dalam membuat strategi marketing yang sesuai di industri pariwisata maka perlu untuk mengetahui keinginan ataupun trend dari wisatawan, caranya adalah mengadakan riset seperti mensegmentasikan kelompok-kelompok yang sejenis. Segmentasi diperlukan karena setiap wisatawan itu berbeda dan membawa pengalaman, motivasi dan keinginan yang berbeda juga. Tujuan dari segmentasi di tourist sendiri yaitu untuk (Cooper, Fletcher, Fyall, Gillbert dan Wanhil, 2006):

  1. Menyediakan profile wisatawan secara detail
  2. Dapat menganalisa motivasi dan keinginan wisatawan
  3. Menawarkan marketing mix dan strategi yang disampaikan yang sesuai di industri pariwisata.

Faktor – Faktor Wisata Berdasarkan Demographic

Berikut adalah faktor – faktor wisata berdasarkan demographic yang berasal dari penelitian terdahulu.

Gender

Menurut Oxford online, Gender adalah salah satu dari dua jenis kelamin (pria dan wanita), terutama bila dipertimbangkan dengan mengacu pada perbedaan sosial dan budaya daripada yang biologis. Dapat disimpulkan dari Kotler dan Amstrong (2014) bahwa setiap Gender memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga faktor Gender dapat digunakan untuk mengetahui motivasi dan perilaku wisatawan di industri pariwisata (Kim dan Richie, 2012).

Age

Menurut Oxford online, Age adalah lamanya waktu seseorang hidup atau sesuatu sudah ada. Keinginan dan kebutuhan konsumen berbeda seiringnya umur, sehingga perusahaan menargetkan konsumen sesuai dengan umurnya ataupun life-stage group (Kotler dan Amstrong, 2014). Sehingga faktor Age dapat digunakan untuk mengetahui motivasi dan perilaku wisatawan di industri pariwisata (Kim dan Richie, 2012).

Profession

Menurut Oxford online, Profession adalah pekerjaan yang berbayar, terutama yang memerlukan pelatihan berkepanjangan dan kualifikasi formal. Sehingga faktor Profession dapat digunakan untuk mengetahui motivasi dan perilaku wisatawan di industri pariwisata (Kim dan Richie, 2012).

Status

Menurut Oxford online, Status adalah situasi seseorang berkenaan dengan apakah seseorang itu lajang, sudah menikah, berpisah, bercerai, atau janda. Faktor Status dapat digunakan untuk mengetahui motivasi dan perilaku wisatawan di industri pariwisata (Kim dan Richie, 2012).