Content Marketing

Oleh: Elizabeth Meilyana, SE (Alumni of International Marketing)

Content marketing merupakan pendekatan strategi pemasaran yang difokuskan pada pembuatan dan pendistribusian konten yang bernilai, relevan dan konsisten.

Menurut Pulizzi (2009), content marketing adalah teknik pemasaran untuk menciptakan dan mendistribusikan konten yang relevan dan berharga untuk menarik, memperoleh, dan melibatkan target audience yang jelas dan dipahami dengan tujuan mendorong tindakan pelanggan yang menguntungkan.

Menurut Gunelius (2011), content marketing adalah proses secara tidak langsung dan langsung mempromosikan bisnis atau merek melalui konten teks, video, atau audio yang bernilai tambah baik secara online maupun offline. Hal itu bisa terjadi dalam bentuk long-form (seperti blog, artikel, e-book, dan sebagainya), short-form (seperti update Twitter, update Facebook, gambar, dan sebagainya), atau bentuk percakapan (misalnya, sharing konten melalui Twitter atau berpartisipasi dalam diskusi aktif via komentar blog atau melalui forum online).

Content marketing menurutHandley et al (2010) adalah sesuatu yang diciptakan atau di bagikan oleh individu maupun organisasi untuk menceritakan kisah mereka seperti sebuah percakapan. Content marketing tidak menjual secara terus menerus dan bukan merupakan suatu taktik yang dapat langsung menghasilkan, namun harus menjadi pola pikir yang dipeluk dan didorong.

Melihat ketiga definisi content marketing menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa content marketing adalah sesuatu yang diciptakan atau dibagikan dalam bentuk long-form, short-form dan juga percakapan lainnya yang memiliki nilai dan relevan untuk menarik pelanggan dan mendorong pelangggan untuk bertindak tanpa menjual secara terus menerus.

Content marketing dibuat untuk menghasilkan konten yang berkualitas, unik, signifikan, berharga, dinamis dan lebih relevan dibanding kompetitornya. Menurut Gunelius (2011:56), suatu konten dikatakan bernilai secara general apabila :

1) dapat menghasilkan minat, melibatkan, tapi juga menginformasikan dan mendidik pelanggan

2) mengungkapkan semua nilai yang mengidentifikasi perusahaan dalam hal keunikan, konsistensi, kualitas dan relevansi.

3) bersikap proaktif, yang mampu berevolusi dari waktu ke waktu.

Sedangkan menuurut Aušra et al (2016), content marketing yang berkualitas memiliki tujuh elemen yaitu :

1) Relevance, relevansi konten dianggap sebagai kegunaan informasi untuk konsumen.

2) Informative, konten dapat memberikan informasi kepada pelanggan potensial tentang pengetahuan, keterampilan dan proses perusahaan yang digunakan untuk menciptakan produk dan layanan. Konten dan linguistik yang digunakan mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen

3) Reliability, kehandalan merupakan salah satu elemen kunci dalam membuat konten berkualitas tinggi. Untuk memastikan kehandalan, perusahaan harus hati-hati mengevaluasi prosedur pengolahan data dan penggunaan teknikyang tepat. Karena, informasi yang diberikan oleh perusahaan harus bisa diandalkan dan memadai

4) Value, pembuatan konten harus diimplementasikan melalui nilai fungsional dan nilai emosional.

5) Uniqueness, konten yang unik dapat digunakan sebagai alat positioning perusahaan agar menjadi unik.

6) Emotions, perusahaan harus mengerti konten lebih luas dan harus menempatkan elemen emosional dan hiburan yang menggairahkan pelanggan. karakter emosional (positif atau negatif) lebih menarik bagi pelanggan, daripada konten netral.

7) Intellegence, konten memiliki kemampuan untuk bisa dibaca oleh manusia dengan manusia dan diproses di mesin atau teknologi.

(Organization Management : System Research, 2016)