AISAS Model

Oleh: Elizabeth Meilyana, SE (Alumni of International Marketing)

Dalam proses pengambilan keputusan pembelian, khususnya pada barang yang high-involvement, pelanggan akan melakukan pencarian yang lebih mendalam dibandingkan barang barang dengan keterlibatan yang rendah. Oleh karena itu, Dentsu (dalam Sugiyama dan Andree, 2011:51) mengemukakan sebuah model komunikasi pemasaran yang didapat dari perkembangan teknologi, yang diberi nama dengan model AISAS.

Sugiyama dan Andree (2011:79) berpendapat bahwa AISAS adalah model yang dirancang untuk melakukan pendekatan secara efektif kepada target audiens dengan melihat perubahan perilaku yang terjadi khususnya terkait dengan latar belakang kemajuan teknologi internet. AISAS merupakan singkatan dari Attention, Interest, Search, Action dan Share dimana seorang konsumen yang memperhatikan produk, layanan, atau iklan (Attention) dan menimbulkan ketertarikan (Interest) sehingga muncul keinginan untuk mengumpulkan informasi (Search) tentang barang tersebut. Konsumen kemudian membuat penilaian secara keseluruhan berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kemudian membuat sebuah keputusan untuk melakukan pembelian (Action). Setelah pembelian, konsumen menjadi penyampai informasi dengan berbicara pada orang lain atau dengan mengirim komentar dan tayangan di Internet (Sharing).

Dalam jurnal yang ditulis oleh Chen Ya li dan Huang Tao Zhe (2012), menyebutkan bahwa AISAS merupakan pengembangan dari AIDMA (Attention, Interset, Demand, Memory, Action) yang digunakan dalam pemasaran tradisional. Sedangkkan dalam era internet, pengguna internet dapat dengan mudah mengakses informasi atau membagikan informasi, sehingga model AIDMA telah berubah menjadi AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share).

Sugiyama dan Andree (2011) dalam The Dentsu Way juga menjelaskan bahwa AISAS merupakan perubahan pada pola perilaku konsumen sebelumnya yaitu AIDMA (Attention, Interest, Desire, Memory dan Action). AIDMA adalah model sederhana namun efektif untuk periklanan tradisional dengan produk yang relatif sederhana, di mana tujuan sebenarnya adalah membuat konsumen memilih suatu merek dari antara banyak pilihan. Model ini mengasumsikan bahwa informasi yang diberikan oleh perusahaan melalui iklan adalah semua yang dibutuhkan konsumen dan tujuannya, agar konsumen dapat mengingat merek dan janji merek pada titik pembelian. Model AIDMA dapat bekerja untuk perusahaan di mana konsumen memiliki sedikit alasan untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk di luar pesan iklan sebelum melakukan pembelian. Namun, di era internet, setiap orang dapat dengan mudah mengakses informasi menyebabkan adanya perkembangan yang hebat dari “kontak aktif dengan informasi,” yaitu, setelah konsumen memperhatikan sebuah produk, layanan, atau iklan, mereka dengan sukarela menggali lebih dalam, dan berbagi dengan orang lain informasi menarik yang mereka dapatkan. Selain arus informasi dari perusahaan (pengirim) kepada konsumen (penerima), dua perilaku konsumen yang unik yaitu, mengumpulka dan berbagi informasi dimana sudah menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian. Berdasarkan perubahan lingkungan informasi ini, Dentsu sekarang menganjurkan model perilaku konsumsi baru yang disebut AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share). Dentsu menciptakan model AISAS pada tahun 2004 dan mendaftarkannya di Jepang sebagai merek dagang pada tahun 2005. Dentsu menggunakan model AISAS sebagai dasar untuk banyak campaign.

(The Dentsu Way, 2011)

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hendriyani et al (2013) menunjukkan bahwa AISAS dapat diterapkan untuk menjelaskan perilaku konsumen. Penelitian ini dilkukan untuk menguji model AISAS dalam menjelaskan perilaku konsumen pengguna Twitter terhadap produk BB (America’s Bread and Bagel). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya korelasi yang signifikan antar variabel AISAS, terkecuali variabel Action dan Share. Secara rata-rata, konsumen BB tidak melakukan sharing atau merekomendasikan produk BB di Twitter setelah melakukan pembelian. Namun, mereka melakukan sharing content pada Twitter BB ketika mereka interest dan ingin tahu tentang produk tersebut. Berikut adalah indikator dari variabel AISAS dalam penelitian tersebut:

Variable Items
Attention I read the tweets from BB on my timelines
I know BB’s foods and drinks menu from Twitter
I’m aware of Mobil BB (BB selling car) and its location on each day from Twitter
Tweets from BB help me to remember all kind of information about BB: such as the menu, opening hours, latest promo and Mobil BB location
Interest I am interested in BB from the photos of foods and drinks that BB’s Twitter account uploads on Twitter
I am interested to find and know more about BB because i’ve read the tweets from BB’s Twitter account
I am interested in any othe kind of promo that BB’s Twitter account informs on Twitter, such  as free food for those who are having their birthdays and Happy Hour : 25% discount on Monday-Thursday, 06.00  p.m – 08.00 p.m
I am interested in 10% discount promo that BB offers for the followers of BB’s Twitter accont
Searching I look for any information about BB by reading BB’s Twitter account timeline on Twitter
I look for any spesific information about BB from Twitter, such as breakfst menu, Mobil BB’s location, etc
I look for any information about BB by mentioning BB’s Twitter account on Twitter
I look for any information about BB by mentioning their friends on Twitter
Action I purchased any food or drink at BB after read the informtions from BB’s Twitter account
I visit the location of Mobil BB after read the information about its location from BB’s Twitter account
I use the 10% discount promo that BB offers for the followers of BB’s Twitter account
any othe kind of promo that BB’s Twitter account informs on Twitter, (free food for those who are having their birthdays and Happy Hour : 25% discount on Monday-Thursday, 06.00  p.m – 08.00 p.m)
Sharing I update my tweets about the experience of purchasing any product of BB
I update my tweets when i visit BB
I recommend BB to my followers on Twitter