ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP CITRA MEREK YANG BERDAMPAK PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BISKUIT KHONG GUAN (STUDI KASUS: PT BIG ROYAL LESTARI) – Part 2

Oleh: Anastasia Anggraeni (Student of International Marketing) & Dr. Haryadi Sarjono (Head of International Marketing Program)

 

PT Big Royal Lestari merupakan salah satu pemain besar dalam pasar biskuit di Indonesia, karena mengingat perusahaan biskuit tersebut menempati posisi market leader dalam kategori biskuit assorted di Indonesia dan memiliki pangsa pasar yang mencapai 35% (Budi Hendarto, 2004). Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1970 ini memiliki berbagai merek lain seperti Nissin, Monde, dan Serena. Namun, PT Mayora Indah dengan merek dagang Roma berhasil menyalip posisi Khong guan yang pada awalnya perusahaan ini merupakan Market Follower sehingga menduduki posisi penguasa pasar biskuit nomor satu di Indonesia (SWA, 2016)

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari susunan strategi pemasaran yang disertai alat yang digunakan oleh perusahaan tersebut yaitu yang biasa dikenal dengan bauran pemasaran (Wijaya dan Sirine, 2016). Kepadatan populasi penduduk di Indonesia, pesatnya pertumbuhan industri pada sektor makanan dan minuman, peluang investasi di dalam pasar biskuit Indonesia, pola perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan olahan, serta banyaknya kompetitor dari dalam maupun luar negeri menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan baik oleh perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya menciptakan keunggulan kompetitif agar dapat memenangkan persaingan dengan cara membangun strategi pemasaran yang kuat. Salah satu strategi pemasaran adalah meningkatkan citra merek melalui suatu produk yang akan mendorong seorang konsumen pada keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, peneliti menemukan bahwa marketing mix, dengan dimensi yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen melalui brand image dimana pada elemen Marketing Mix adalah product, price, place, dan promotion, sedangkan pada elemen brand image adalah strength of brand associations, favorability of brand associations, dan uniqness of brand associations. Marketing Mix mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, yang sebelumnya dipengaruhi oleh brand image. Berdasarkan hal ini, dapat ditemukan sebuah kerangka pemikiran sebagai berikut: