Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.

Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang. Sedangkan balanced memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.

Balanced Scorecard merupakan suatu mekanisme pada sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di lapangan. Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.

Sudut Pandang (Perspektif) dalam Balanced Scorecard

Adapun beberapa perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu:

Perspektif Keuangan

Balanced Scorecard menggunakan tolak ukur kinerja keuangan seperti ROI dan laba bersih, sebab secara umum tolak ukur tersebut tentu digunakan oleh setiap perusahaan dalam mengetahui laba bersih.

Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya terdapat keseimbangan antara keuangan serta non keuangan guna mengarahkan kinerja perusahaan menuju kesuksesan. BSC dapat mendefinisikan lebih lanjut mengenai pencapaian misi yang berperan dalam mewujudkan pertambahan kekayaan bagi suatu perusahaan.

Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial memiliki dua peranan penting yaitu semua perspektif bergantung pada pengukuran finansial yang menunjukan implementasi dari suatu strategi yang telah di rencakan, dan yang kedua adalah memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya mengenai target yang harus di capai oleh perusahaan.

Perspektif Pelanggan

Di dalam perspektif pelanggan, suatu perusahaan butuh menentukan terlebih dahulu segmen pasar serta pelanggan yang akan menjadi target organisasi. Kemudian manajer wajib menentukan alat ukur terbaik dalam mengukur kinerja di setiap unit operasi dalam upaya mencapai target finansialnya.

Lalu apabila suatu unit usaha ingin mencapai kinerja keuangan yang terbaik dalam jangka panjang maka mereka wajib menciptakan serta menyajikan produk aupun jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka.

Suatu produk di katakana baik apabila memiliki manfaat yang tinggi. Terdapat dua kelompok dalam pengukuran perspektif pelanggan yaitu kelompok pengukuran inti icore measurement group dan kelompok pengukuran nilai pelanggan (customer value proposition) yang di dalamnya berkaitan dengan atribut produk atau jasa, hubungan dengan pelanggan serta citra dan reputasi.

Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif ini menampilkan proses kritis yang memungkinkan suatu unit usaha dalam memberi value proposition yang bisa menarik serta mempertahankan pelanggannya pada segmen pasar yang diinginkan.

Secara umum terdapat tiga pedoman dasarnya yaitu:

  • Proses inovasi
  • Proses operasi
  • Pelayanan purna jual

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini menyediakan infrastruktur guna tercapainya tiga perspektif sebelumnya serta menghasilkan pertumbuhan juga perbaikan jangka panjang.

Terdapat tiga prinsip kapabilitas yang berhubungan dengan kondisi internal perusahaan yaitu:

  • Kapabilitas pekerja: kepuasan pekerja, retensi pekerja, produktivitas pekerja
  • Kapabilitas sistem informasi
  • Iklim organisasi

Referensi :

https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-itu-balanced-scorecard/

https://www.cermati.com/artikel/4-perspektif-balance-scorecard-yang-bermanfaat-untuk-perusahaan

https://jojonomic.com/blog/balance-scorecard/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/balanced-scorecard-definisi-konsep-dan.html

https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2016/10/pengertian-dan-4-perspektif-balanced-scorecard.html