Visi Prodi Manajemen: Untuk menjadi sekolah bisnis yang diakui secara internasional yang terus mendorong pengembangan inovasi dalam pendidikan. Target pencapaian visi tersebut adalah pencapaian tahun 2020 sesuai dengan visi lembaga Universitas Bina Nusantara 2020 (Renstra, Kebijakan Pimpinan, Visi Misi Prodi).

Misi Prodi Manajemen: Berkomitmen untuk menerapkan pola pikir inovatif dalam pendidikan bisnis dan penelitian untuk mengembangkan para professional yang dapat memnuhi tantangan industry dan masyarakat (Renstra, Kebijakan Pimpinan & Visi Misi Prodi).

ANALISA FAKTOR INTERNAL

Analisa Kekuatan (Strenghts):

  1. Mendapatkan Akreditasi A dari BAN PT
  2. Saat ini sedang menjalani tahapan untuk meraih akreditasi unggulan skala international yaitu AACSB (The Association to Advance Collegiate Schools of Business). Di Indonesia baru FEB UGM yang mendapatkan akreditasi tersebut.
  3. Jumlah peminat yang terus meningkat terbukti dari target intake siswa yang selalu terpenuhi 100%
  4. Kualifikasi dosen tetap dimana komposisi hampir seimbang antara lulusan S2 dan S3
  5. Jumlah dosen yang cukup dengan keahlian yang telah sesuai dengan bidangnya.
  6. Didukung oleh nama besar universitas yang masuk dalam urutan ke-8 dari 10 besar Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia berdasarkan QS Ranking Asia 2019
  7. Dalam hal biaya kuliah, Prodi Manajemen masih berada dalam batas menengah, dibandingkan dengan Program Manajemen di beberapa universitas swasta lain yang cenderung tinggi (urutan 6 teratas dari 14 universitas yang disurvey).
  8. Didukung oleh universitas di bawah naungan yayasan dengan kemampuan sumber daya modal yang cukup.

 

Analisa Kelemahan (Weaknesses):

  1. Jumlah mahasiswa aktif yang menurun dalam kurun 2 (dua) tahun terakhir
  2. Beberapa jurusan dalam program studi yang saling beririsan sehingga kurang dapat dibedakan secara jelas baik mengenai metode pengajaran, mata kuliah, spesialisasi dalam hal penelitian serta output mahasiswa yang dihasilkan.
  3. Lokasi belajar di Jabodetabek yang terpisah sedikit menyulitkan mobilitas civitas akademika di dalamnya.
  4. Nama besar universitas yang terkenal dengan kampus di bidang teknologi membuat Prodi Manajemen kurang popular, sehingga jumlah mahasiswanya masih berada di bawah Prodi bidang Science dan Teknologi.

ANALISA FAKTOR EKSTERNAL

Analisa Lingkungan Makro (PESTL)

Politik.

  • Kondisi politik di Indonesia saat ini cukup kondusif menjelang ajang pemilihan umum bulan April 2019 nanti.

Ekonomi.

  • Beberapa indicator ekonomi cukup baik: Pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada tahun 2018. Inflasi sebesar 3,5%.
  • Tingkat pengangguran lulusan universitas tahun 2018 naik sebesar 1.18% dibandingkan tahun sebelumnya (BPS, 2018).

Sosial Budaya

  • Akses pendidikan tinggi (Jumlah penduduk yang menempuh bangku kuliah) tahun 2019 diproyeksikan sebesar 32% (Pusdatin, 2017).
  • Persebaran perguruan tinggi di Indonesia masih berpusat di Pulau Jawa
  • Hanya sekitar 8% angkatan kerja saat ini berasal dari bangku kuliah (Sakernas, 2018)
  • Bonus demografi akan terjadi tahun 2020-2030 dengan melimpahnya usia produktif angkatan kerja (15-64 tahun) sebanyak 60% atau 160-180 juta jiwa.
  • Indeks negara kompetitif Indonesia tahun 2019 berada di peringkat 67 (Global Talent Competitiveness Index/GTCI, 2019)

Teknologi

  • Pembangunan Science Techno Park (STP) yang berada dalam pengelolaan Kemenristekdikti diharapkan mendorong berkembangnya pengusaha pemula berbasis teknologi (PPBT). Saat ini telah ada sejumlah 60 STP dan akan ditambahkan sebanyak 22 STP sampai dengan akhir tahun 2019.

Legal (Government Regulation)

  • Peraturan Pemerintah melalui Kemenristekdikti yang membatasi pembukaan program studi di luar kampus utama (PSDKU)
  • Kemudahan ijin pembukaan program studi hanya berlaku untuk prodi yang relevan dengan Revolusi Industri 4.0 yaitu STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics).