Brand adalah nama, istilah, desain, simbol, dan hal lain yang membedakan organisasi atau produk satu, dengan yang lainnya dimata pelanggan. Dalam lingkungan bisnis, brand adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan bisnis tersebut. Brand terbentuk dari pengalaman pelanggan terhadap produk atau layanan dari bisnis tersebut dari waktu ke waktu.

Ambil salah satu produk Indofood sebagai contoh, Indomie, ketika mendengar nama indomie, pasti terlesat pada pikiran, sebuah mie instan dengan kualitas terbaik dibanding kompetitor-kompetitornya. Contoh lainnya adalah produk minuman, teh dalam kemasan botol pabrikan Pt. Sinar Sosro, Teh Botol Sosro. Ketika melihat suatu teh dalam kemasan botol, pasti terlesat dalam pikiran pelanggan “Teh Botol Sosro”, padahal tidak selalu produk yang dilihat adalah Teh Botol Sosro, mungkin merk lain, sama halnya dengan Air Mineral, ketika brand telah tumbuh kuat mengakar, walaupun pelanggan melihat produk serupa, nama yang muncul dalam benaknya adalah brand yang telah mengakar.

Kesalahan dalam menentukan brand adalah suatu hal yang harus dihindari, karena ketika muncul suatu pandangan yang salah atau negatif dari pelanggan kepada suatu bisnis dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk merubah pandangan tersebut, dan dapat berdampak luar biasa bagi bisnis tersebut. Untuk menghindari kesalahan dalam pembentukan brand, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

Different Ways of Thinking About the Meaning of a Brand
A brand is a promise to serve stakeholders’ interest. A brand is a firm’s guarantee of a level of performance.
A brand indicate the promises a firm makes to those it serves. A brand expresses a firm’s reputation.
A brand presents a firm’s credentials. A brand is an indicator of trust and reduced risk.
A brand describes a company’s future A brand serves as a handshake between a firm and its customers.

Brand menjadi sebuah janji kepada pelanggan-pelanggannya, janji tersebut bisa berupa janji kualitas, layanan dan lain-lain. Oleh karenanya itu, ada sebuah program yang dinamakan Brand Management. Sebuah program yang berguna untuk melindungi integritas nilai dari suatu organisasi dimata pelanggan. Hal ini menjamin agar janji yang diberikan organisasi kepada pelanggannya dapat ditepati sesuai ekspektasi para pelanggan, dan tidak mengecewakan mereka.

Salah satu cara untuk mengenalkan brand kepada para pelanggan adalah menciptakan buzz, buzz menciptakan kesadaran dan perasaan antisipasi terhadap sebuah perusahaan dan tawaran yang diberikannya. Hal ini dapat berupa jargon, atau hal lainnya yang mendeskripsikan brand tersebut, misalnya Go-Pro yang memiliki tagline Be a HERO. Perusahaan tersebut menyematkan makna, agar para penggunanya termotivasi untuk melewati batas personal, untuk melewati batas batas biasa, dan menjadi luar biasa. Salah satu contoh buzz lainnya adalah perusahaan minuman ber energi yang berasal dari Austria pada tahun 1987, Red Bull yang memiliki tagline Gives You Wings. Yang maknanya adalah minuman tersebut memberi bantuan agar dapat melewati segala tantangan yang ada.

Referensi:

Travis, Daryl. 2000. Emotional Branding. Prima Tech. New York.

Barringer, Bruce R., & Ireland, R. Duane. 2016. Entrepreneurship ; Successfully Launching New. Ventures. Pearson. England.