Panduan Singkat Membuat Elevator Pitch untuk Pitching ke Investor
Bagi mahasiswa/i yang sedang belajar kewirausahaan atau berencana mengembangkan bisnis, kemampuan untuk meyakinkan orang lain tentang ide usaha adalah keterampilan yang sangat penting. Salah satu cara yang paling efektif adalah melalui elevator pitch.
Elevator pitch adalah presentasi singkat yang biasanya berdurasi 30 detik hingga 2 menit. Presentasi ini menjelaskan inti dari ide bisnis dengan jelas, padat, dan menarik. Istilah ini lahir dari bayangan sebuah skenario atau situasi di mana Anda hanya punya waktu satu perjalanan lift untuk menyampaikan ide kepada calon investor. Oleh karena itu, elevator pitch harus mampu menangkap perhatian sejak awal, menjelaskan nilai bisnis, serta meninggalkan kesan yang kuat.
Lantas, bagaimana hal itu dapat Anda capai?
1. Memahami Tujuan Elevator Pitch
Tujuan utama elevator pitch bukan untuk langsung mendapatkan investasi, melainkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu investor terhadap bisnis Anda sehingga mereka tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Karena investor menerima banyak sekali proposal setiap hari, elevator pitch Anda harus mampu menonjol dibandingkan yang lain dan membuat mereka terkesan.
2. Struktur Dasar Elevator Pitch
Elevator pitch yang efektif biasanya mengikuti struktur sederhana:
- Hook – Kalimat pembuka yang menarik perhatian dan mencuri rasa penasaran audiens.
- Masalah – Jelaskan masalah nyata yang ada di pasar.
- Solusi – Gambarkan bagaimana bisnis Anda dapat menjawab masalah tersebut.
- Keunggulan – Tunjukkan apa yang membedakan bisnis Anda dari apa yang sudah dibuat oleh kompetitor.
- Ajakan – Tutup dengan ajakan singkat atau langkah selanjutnya.
3. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas
Elevator pitch bukan tempat untuk menjelaskan detail teknis yang super kompleks dan bukan juga tempat untuk Anda terlihat pintar berbicara. Sebaiknya gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siapa pun, bahkan oleh orang yang bukan ahli di bidang Anda. Hindari istilah teknis yang berlebihan dan fokus pada masalah dan solusi. Hindari kecenderungan untuk “pamer” berbagai istilah agar terlihat pintar. Investor hanya ingin tahu tentang nilai jual bisnis Anda, bukan seberapa pintar Anda.
4. Tekankan Nilai Unik atau Unique Selling Proposition (USP)
Investor ingin tahu apa yang membuat bisnis Anda berbeda. USP bisa berupa:
- Harga yang lebih terjangkau
- Kualitas produk yang lebih baik
- Fitur produk yang berbeda namun tetap solutif.
- Layanan yang lebih personal
- Inovasi teknologi baru
- Dampak nyata bagi sosial atau lingkungan.
Kehadiran USP akan membuat bisnis Anda tampil beda sekaligus dapat menimbulkan rasa ingin tahu investor terhadap bisnis Anda. Apabila investor sudah merasa penasaran, Anda perlu untuk menyiapkan argumen tentang USP yang produk Anda miliki.
5. Sisipkan Data atau Fakta Singkat
Pitch yang kuat biasanya disertai dengan satu atau dua data singkat untuk memperkuat klaim. Misalnya:
- Ukuran pasar: “Pasar katering mahasiswa di Indonesia mencapai Rp2 triliun per tahun.”
- Pertumbuhan: “Kami sudah memiliki 500 pelanggan tetap dalam 6 bulan.”
- Tren: “70% mahasiswa di survei kami menyatakan ingin makanan sehat dengan harga terjangkau.”
Kehadiran data dan fakta akan membuat elevator pitch Anda semakin terpercaya dan kredibel.
6. Bangun Koneksi Emosional
Investor bukan hanya menilai angka, tetapi juga tertarik pada cerita di balik sebuah bisnis. Anda bisa menambahkan sedikit cerita personal untuk menciptakan koneksi emosional. Setiap cerita dan pengalaman akan membantu investor untuk lebih mudah terhubung kepada ide bisnis Anda. Selain itu, cerita seperti ini dapat membuat elevator pitch Anda terasa lebih manusiawi dan memorable.
7. Latihan dan Penguasaan Waktu
Elevator pitch harus singkat namun tetap terstruktur. Oleh karena itu, latihan adalah kunci. Ucapkan pitch Anda berulang kali hingga terdengar alami dan percaya diri. Jangan terlalu cepat agar pesan mudah dipahami, tetapi jangan juga bertele-tele.
Tips praktis untuk mahasiswa:
- Rekam suara atau video saat latihan.
- Gunakan bahasa tubuh yang percaya diri.
- Fokus pada intonasi yang bervariasi agar tidak monoton.
- Kenali audiens Anda sebelum melakukan pitching.
Kesimpulan
Meski singkat, elevator pitch bukanlah sesuatu yang dapat dibangun dalam semalam. Elevator pitch butuh persiapan yang matang, pemahaman akan bisnis dan industri yang kamu masuki, dan audiens yang akan kamu hadapi. Semakin kamu mengenal luar dalam hal-hal tersebut, elevator pitch kamu akan dijalankan sama sekali tanpa beban.
Comments :