Bayangkan kamu memiliki sebuah produk.

Produk itu lebih baik dari kompetitor yang sudah ada di pasaran. Produk itu punya beberapa fitur dan fungsi yang kompetitor tidak miliki. Produk itu lebih modern dan lebih stylish dari produk kompetitor. Tapi ternyata, produk itu malah gagal di pasaran.

Itulah yang terjadi pada Zune, portable music player pabrikan Microsoft.

Mengapa produk yang banyak orang bilang sebenarnya lebih baik dari iPod ini gagal di pasaran? Apa yang salah dari produk ini dan strategi yang diterapkan Microsoft?

Mengenal Zune

Zune adalah portable music player yang dikembangkan Microsoft untuk menyaingi iPod. Perangkat pertama diluncurkan dengan kapasitas 30GB, layar berwarna 3 inci, dan dilengkapi fitur radio FM terintegrasi. Dengan desain yang lebih modern dan dinamis, Zune digadang-gadang bisa menyaingin iPod secara serius.

Apa yang Salah dari Zune?

1. Positioning yang Abu-abu

Meski dilengkapi fitur untuk music sharing, radio FM, dan Zune Marketplace untuk mengunduh lagu dan konten digital lainnya, pemasaran yang dilakukan Microsoft cenderung tidak solid.

Beberapa iklan fokus ke fitur tertentu, sementara iklan lain fokus ke fungsi lainnya. Akibatnya, target pasar Zune menjadi tidak jelas dan publik menjadi bingung tentang posisi Zune di pasaran.

Zune Gen 3Sumber: Mobile Syrup

2. Terlambat Adaptasi

Tidak lama setelah Zune muncul, pada 2007, Apple dengan cepat mengintegrasikan fitur iPod ke iPhone. Sementara itu, Microsoft tetap saja fokus pada pengembangan perangkat dedicated music player seperti Zune HD pada 2009.

Dengan keterlambatan dalam adaptasi ini, Zune ditinggalkan hanya dalam beberapa tahun saja.

3. Salah Timing

Zune diluncurkan ke pasaran pada November 2006. Namun, ada 1 masalah: Saat itu, iPod-nya Apple sudah pegang hampir 70% market share dari portable music player!

Hal ini jadi menyulitkan Zune untuk menggaet market share lebih banyak, terlebih lagi dengan positioning produk yang kurang jelas dan ekosistem yang kurang mendukung.

Kesimpulan

Kamu boleh saja punya produk lebih baik, lebih modern, dengan fitur yang lebih melimpah daripada produkmu. Tapi, kalau kamu tidak bisa memantapkan posisi produkmu dengan jelas, salah timing dalam memasuki pasar tertentu, hingga terlambat berubah, kamu bisa tertinggal begitu saja.