Menjalankan bisnis memerlukan pemahaman bukan hanya terhadap bisnis itu sendiri, tetapi proses dan perilaku yang dapat membantu kamu menjalankan bisnis tersebut.

Untuk itu, kamu perlu mengenal sebuah konsep yang disebut sebagai entrepreneurial orientation dan setiap elemen yang ada di dalamnya.

Apa itu Entrepreneurial Orientation

Entrepreneurial Orientation adalah sebuah perilaku strategis dari sebuah organisasi yang mendorong sikap entrepreneurial yang dijalankan.

Sederhananya, konsep ini menggambarkan segala tindakan dan proses dari sebuah organisasi yang membuat organisasi tersebut bergerak secara kewirausahaan.

Sumber: Unsplash.com

5 Elemen Entrepreneurial Orientation

1. Inovatif

Inovatif menggambarkan kecenderungan dan keinginan sebuah bisnis untuk terus menghasilkan sesuatu yang baru bukan hanya dalam bentuk produk dan jasa, tetapi juga proses bisnisnya.

Bisnis yang inovatif biasanya akan terus-menerus melakukan riset & pengembangan demi menciptakan ide dan solusi terbaru yang bisa membawa bisnisnya jadi lebih baik dan memuaskan pelanggan.

2. Proaktif

Proaktif merujuk kepada perilaku dan kemampuan sebuah bisnis untuk bertindak lebih dulu dan mengantisipasi kejadian dan tren yang akan datang di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis tersebut bukanlah follower, tetapi pemimpin di pasarnya karena selalu bertindak selangkah lebih cepat.

3. Pengambilan Risiko

Risiko menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam menjalani bisnis. Untuk itu, elemen pengambilan risiko menjadi sesuatu yang diperlukan, terlebih lagi di saat penuh ketidakpastian.

Mengambil risiko, terutama secara terukur, membantu sebuah bisnis untuk belajar dan berkembang, meski risiko yang diambil terkadang membuahkan kegagalan.

4. Keagresifan Daya Saing

Keagresifan daya saing menunjukkan seberapa besar keinginan atau dorongan sebuah bisnis untuk menjadi penantang bagi kompetitor di sebuah industri secara langsung demi meraih pangsa pasar yang lebih besar.

Keagresifan daya saing akan membutuhkan kombinasi antara inovasi, strategi yang tepat, dan sumber daya yang cukup.

5. Otonomi

Otonomi menjelaskan kemampuan sebuah bisnis (Atau sebuah tim dalam bisnis) untuk bisa untuk bekerja dan mengambil keputusan secara mandiri tanpa harus ada campur tangan dari pihak lain.

Sebuah bisnis yang otonom akan memberikan kebebasan bagi setiap pihak di dalamnya untuk bekerja secara mandiri tanpa perlu dipantau secara konstan oleh orang lain, memungkinkan mereka mengerjakan setiap tugas dengan metode mereka sendiri.

Kesimpulan

Meski terkesan sebagai sebuah teori, nyatanya entrepreneurial orientation bisa dipakai sebagai panduan sikap dan perilaku bagi pebisnis yang ingin menjalankan dan mengelola bisnisnya.

Menerapkan entrepreneurial orientation akan membantu setiap pebisnis untuk berpikir ke depan dan lebih berani untuk mengembangkan bisnisnya.