Belajar membangun bisnis sendiri, entah secara mandiri atau di dunia perkuliahan, akan menghadapkan kamu pada dua elemen yang populer, yakni value proposition unique selling proposition.

Sekilas, kedua istilah ini memang terdengar mirip. Bila ada yang mengucapkan dua istilah tersebut, yang sering terbayang adalah ‘keunikan’, ‘perbedaan’, atau mungkin ‘nilai jual’. Bahkan, kedua istilah ini seringkali tertukar.

Kali ini, kamu akan melihat bagaimana sebenarnya kedua istilah ini, meski terlihat dekat dan berhubungan, sangat berbeda antara satu dengan yang lain.

Value Proposition

Value proposition, sesuai namanya, menonjolkan value atau nilai yang bisa diberikan sebuah produk atau jasa kepada masyarakat atau calon konsumen. Sederhananya, apa saja yang bisa dinikmati atau dirasakan manfaatnya oleh seorang konsumen ketika membeli produk atau jasa tersebut.

Value proposition umumnya jadi salah satu faktor yang sangat menentukan strategi pemasaran kamu. Nilai lebih atau nilai tambah dari produkmu bisa kamu olah menjadi semakin menarik agar lebih mudah dipasarkan dan menarik perhatian calon konsumen.

Singkatnya, value proposition lebih mengarah kepada benefit atau keuntungan buat pelanggan sehingga pemanfaatannya cukup luas, yang mana bisa dipakai untuk strategi pemasaran sampai dengan branding.

Unique Selling Proposition

Sementara itu, unique selling proposition lebih merujuk kepada keunikan atau perbedaan untuk menjawab pertanyaan “mengapa produkmu harus dibeli oleh konsumen?” Hal ini juga meng-highlight apa yang membuat produkmu lebih unik, beda, dan unggul bila dibandingkan dengan produk kompetitor.

Biasanya, unique selling proposition jumlahnya tidak sebanyak value proposition karena sangat spesifik. Selain itu, USP sendiri memang bagian dari value proposition karena USP memang mendukung sebuah produk untuk bisa menghasilkan value proposition-nya.