Pentingnya Mengedepankan Bisnis Tekstil Kreatif: Busana Muslim dan Batik

Sumber: Unsplash

Tekstil adalah produk yang banyak diproduksi dan dijual oleh pelaku usaha di Indonesia. Terintegrasinya industri tekstil dari hulu ke hilir mampu menciptakan sumber daya yang lengkap dalam produksi. Tingkat kreativitas dan inovasi pada industri ini juga semakin meningkat. Terlebih pada generasi milenial Indonesia, yang sering mengamati tren fashion dunia.

Akan tetapi, pasar produk tekstil masih dikuasai oleh produksi China yang memegang lebih dari 50% pangsa pasar. China jelas memiliki keunggulan dalam volume besar termasuk murahnya tenaga kerja dan bahan baku. Dengan melihat realita ini, industri tekstil pakaian jadi Indonesia harus sadar bahwa mereka tidak akan mampu mengalahkan China. Mereka mampu menguasai pasar pakaian jadi global karena menargetkan segmen menengah ke bawah yang pangsanya memang sangat besar, namun segmen ini menciptakan nilai tambah yang sedikit dalam rantai pasokan.

Untuk dapat bersaing, pelaku usaha tekstil harus memiliki keunggulan yang kuat dan segmen pasar yang tepat. Desain menjadi salah satu keunggulan yang dapat ditonjolkan sebagai produk kreatif yang mampu memasuki segmen pasar ekspor yang lebih tinggi. Maka dari itu, yang perlu dijual bukanlah hanya produk pakaian jadi melainkan juga fashion. Tapi ingat, keberhasilan fashion di pasar global bukan hanya dari kreativitas desain, tapi juga harus mempertimbangkan selera pasar. Media online juga penting di era digital ini untuk keberhasilan fashion. Strategi ini tepat untuk dilakukan oleh pelaku usaha karena tidak membutuhkan skala volume yang besar untuk bersaing.

Prospek Busana Muslim

Terdapat peluang besar pada produk hijab dan pakaian muslim yang sedang tumbuh tren fashionnya di dunia. Fashion muslim dari Indonesia sudah terbukti mampu berhasil di pasar ekspor, seperti yang dilakukan oleh Dian Pelangi. Produk karya Dian Pelangi mampu tembus pasar Timur Tengah dan Inggris. Produknya berhasil dipamerkan di berbagai pameran kancah internasional seperti New York Fashion Week dan International Fair of Muslim World. Terdapat juga beberapa desainer fashion muslim Indonesia lainnya yang sudah masuk ke pameran internasional seperti Shafira, Zaskia Sungkar, dan Berlia Asmara.

Bekraf sendiri mengatakan bahwa Indonesia bisa menjadi pusat busana muslim Indonesia. Bahkan, hijab juga sekarang tidak hanya dipakai oleh kaum muslim, tapi dipakai secara universal. Fashion hijab sudah umum dipakai khususnya untuk negara-negara dingin.

Prospek Batik

Pada 2009, batik mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya milik Indonesia. Ini seharusnya bisa menjadi peluang besar bagi batik Indonesia untuk terus berinovasi dan memasarkannya di pasar global. Akan tetapi, nyatanya terdapat banyak tantangan dalam pemasaran batik ini. Contohnya adalah banyaknya produk batik murah dari China. Tantangan ini bisa diatasi dengan fokus pada mengedepankan kualitas dan pemenuhan standar.

Perlu diingat, bahwa batik yang memiliki nilai tinggi adalah bukan batik printing atau sablon/cetak. Sesuai SNI, batik yang diakui adalah yang menggunakan proses batik tulis, batik cap, dan batik kombinasi tulis & cap. Ini diperkuat dengan adanya sertifikasi Batik Mark. Sertifikasi ini hanya akan diberikan kepada produsen batik yang memenuhi standar pada lilin, motif, teknik, dan kualitas batik. Dengan adanya Batik Mark yang memiliki barcode sendiri, konsumen ekspor akan lebih percaya kepada kualitas dan originalitas produk batik Indonesia.

Prospek batik juga besar terdapat di beberapa produk yang diminati oleh pasar global. Kita ambil salah satu contoh pada kain pantai. Kain pantai Bali, yang berdesain batik, mampu menjadi tren yang diadopsi pada banyak negara-negara lain, terutama kawasan Amerika Latin. Jadi pelaku batik Indonesia sebaiknya mengambil momentum pada pasar global untuk diinovasikan pada produk batiknya.

Industri tekstil bagi pelaku usaha Indonesia sudah sepantasnya mampu bersaing kuat. Kita harus percaya bahwa budaya kita mampu menciptakan keunggulan produk. Kita tidak harus mengalahkan produk tekstil dari China. Dengan mendorong produk tekstil kita menjadi produk fashion, jelas sekali akan menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai “tukang jahit” tapi sebagai “pusat fashion”. Kita sudah membahasnya bahwa Indonesia memiliki potensi besar disini terutama pada produk busana muslim dan batik.

Banu Rinaldi