Kelebihan dan Kekurangan ROE

Menurut Georgi Tsvetanov, ROE memiliki kelemahan. Jika perusahaan memiliki banyak utang dalam mendanai asetnya, nilai ROEnya akan semakin tinggi karena porsi modal akan lebih rendah (semakin banyak modal, semakin sedikit ekuitas).

Jadi dalam beberapa kasus, khusus untuk perusahaan yang memiliki nilai utang jauh lebih banyak dari modal dasarnya, maka kata beliau ROE bisa saja menyesatkan. Ditambahkan, karena ROE hanya mempertimbangkan sisi ekuitas perusahaan tanpa menghitung proporsi hutangnya, maka ada solusi lain yang lebih realistis, yaitu dengan menggunakan rasio ROCE atau Return of Capital Employed. ROCE ini dihitung dari EBIT yang kemudian dibagi dengan modal yang digunakan. Jadi, lebih realistis ketimbang dasar hitungannya dari ekuitas.

ROE ini sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Alasannya, karena sekalipun itu sifatnya modal sumbangan yang didanai oleh kreditor tetap saja itu menjadi bagian dari perusahaan sehingga wajar kalau kita hitung juga untuk menilai prifitabilitasnya. Hutang pasti ada pengembaliannya dan jika hutang tersebut dibayarkan sedang dia masuk dalam hitungan ini maka nilai ROE yang dihasilkan tidak realistis lagi, ya karena sebagian telah dikeluarkan untuk pembayaran bunga.

 

Ukuran ROE yang baik

Menurut Georgi Tsvetanov. Menurutnya ukuran ROE yang lazim itu adalah untuk Ritel 17%, Utilitas 9%, Finansial 8%. Tapi sekali lagi, ini pendapat ahli keuangan, beda lagi kalau ukurannya trader saham. Sekalipun ada yang bilang sama, tapi faktanya dilapangan kita tidak bisa ‘memukul rata’ bahwa dengan nilai ROE sekian sudah bagus, karena perlu pertimbangan lagi.

Tapi, secara banyak pakar saham yang bilang kalau nilai antara 15-20% itu sudah bisa dibilang bagus. Asalkan tidak lebih rendah dari nilai keuntungan deposito, ada juga seperti berikut:

Untuk mengukur ROE yang baik maka lebih tepat kalau kita perbandingkan dengan PBV untuk menilai harga wajar saham.

Untuk menilai berapa nilai PBV yang bagus untuk satu saham maka bisa menggunakan rumus yang saya sebutkan di bawah:

  • Kalau PBVnya 1 kali maka sebaiknya ROEnya minimal 10%
  • Kalau PBVnya 2 kali maka sebaiknya ROEnya minimal 20%
  • Kalau PBVnya 3 kali maka sebaiknya ROEnya minimal 30%

 

Referensi :