MODEL-MODEL IMPLEMENTASI STRATEGI (STUDI KASUS DI INDIA) – Part 3
Kritik dan Saran Jurnal
Pendekatan dalam strategi perusahaan di berbagai negara dan budaya mempunyai perbedaan karena adanya perbedaan dalam hal people dan budaya masyrakat yang ada pada budaya tersebut. Dalam framework McKinsey’s 7-S yang dibuat oleh Peter (1980) yang berisi 7 faktor implementasi yang terdiri atas strategi, struktur, system, gaya, staf, keahlian dan tujuan bawahan. Pada faktor implementasi yang yang disampaikan Peter ini terkait dengan budaya yang ada pada manusianya sehingga penerapan implementasi dari jurnal Kazmi (2008) juga terkait dengan budaya dan manusia yang ada di India.
Dari faktor budaya dan manusia penerapan implementasi strategi di Indonesia masih dipengaruhi juga faktor ekstrenal kondisi aturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang bisa menimbulkan biaya mahal dalam kegiatan bisnis. Selain itu implementasi juga terkendala dengan pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki oleh SDM yang ada di perusahaan. Perusahaan perlu melakukan pengembangan SDM secara kontinyu agar dari sisi SDM implementasi strategi yang diinginkan oleh perusahaan dimungkinkan untuk dilakukan. Selain itu dalam konteks implementasi strategi di Indonesia ada perbedaan dengan yang ada di India yaitu perbedaan regulasi dan adanya perbedaan budaya yang ada di Indonesia menurut Hofstede (2006) disampaikan bahwa ada beberapa dimensi budaya yang ada pada berbagai negara yang bisa berpengaruh pada impelemntasi strategi dan kepemimpinan yang ada pada perusahaan yang ada.
Mengacu pada penelitian Baroto dkk (2014) berjudul Effective Strategy Implementation, terdapat beberapa permasalahan yang seringkali muncul dalam implementasi strategi di perusahaan yaitu:
- 66% Strategi yang dibuat tdk pernah diimplementasikan
- 95% Staff kurang memahami strategi organisasi
- Hanya 63% performansi (financial) tercapai berkat strategi perusahaan
- Kegagalan strategi paling banyak terjadi akibat kesalahan dalam mengeksekusi
Penelitian ini mengajukan integrated model yang berdasarkan resourced based view dan industrial organization point of view yaitu melibatkan tidak hanya faktor internal namun juga eksternal perusahaan menghasilkan hasil studi yaitu:
- Faktor internal dan eksternal perlu dilibatkan secara bersama-sama karena memberikan hasil yang signifikan terhadap formulasi strategi
- Bagaimana strategi diformulasikan dan pengukuran performansi (BSC) berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi strategi
Hourani (2017) dalam Conceptual Frameworks for Strategy Implementation: A Literature Review, menemukan bahwa permasalahan yang ada adalah sangat sedikit strategi dapat sukses diimplementasikan oleh organisasi bisnis. Problem utama implementasi strategi adalah eksekusi. Penelitian ini bertujuan: proposed pentingnya conceptual framework bagi implementasi strategi., dimana conceptual framework yang telah dibangun harus dapat menggambarkan hubungan sebab akibat di antara faktor-faktor konteks dari proses implementasi strategi. Beberapa poin penting yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
- Dibutuhkan kemampuan utk membawa rencana strategis ke dalam day to day operation yang dapat menterjemahkan strategi
- Dibutuhkan uji secara empiris untuk validitas dari framework yang telah dibangun
- Dibutuhkan suatu review yang komprehensif dengan melibatkan dua konteks yaitu internal dan eksternal faktor agar pengukuran kesuksesan dapat dilakukan secara objektif.
Dari Jurnal yang kelompok lakukan review Kazmi (2008) ada beberapa kritik dan saran yang bisa disampaikan yaitu sebagai berikut:
1. Model yang disampaikan cukup jelas menggambarkan tahapan implementasi strategi yang terjadi di India dan pada perusahaan Reliance Grouo
2. Lebih berorientasi pada Factor Oriented, terlihat dari sumber adaptasi yaitu: Mc Kinsey 7’s, Hrebiniak dan Okumus., lebih melibatkan pada faktor internal organisasi, dan dibutuhkan panduan untuk memudahkan dalam eksekusi
3. Perlu dilakukan detil berupa tolok ukur keberhasilan pada proses evaluation & control. Merujuk pada dua jurnal pembanding menggunakan Balanced Score Card untuk mengukur performansi. (Alternatif metode: Malcolm Baldrige Performance Evaluation)
Comments :