• Strategi-strategi aktivasi. Reliance Group terkenal dalam implementasi projek yang lebih cepat, misalnya projek penyulingan minyak yang biasanya membutuhkan waktu 45 bulan, Reliance Group mampu membuatnya dalam 36 bulan. Implementasi prosedural di Reliance Group berkembang secara signifikan dalam bisnis yang digeluti. Reliance Group dapat mengelabui berbagai peraturan pemerintah bahkan mendapatkan keuntungan dari peraturan yang dibuat pemerintah dimana hal itu terjadi karena pemilik dikenal sangat dekat dengan pejabat pemerintah.  Dari aspek pengalokasian sumberdaya, Reliance Group terkenal sangat ahli dimana perusahaan lebih senang mendapatkan pendanaan dari public bukan dari pendanaan perbankan. Pada tahun 1997, Reliance Industries melakukan go public dan mendapatkan modal dari ribuan investor yang banyak diantaranya berasal dari daerah kecil.
  • Dalam mengelola perubahan, terdapat implementasi kepemimpinan yang mumpuni. Dhirubai punya kualitas personal yang mempunyai mimpi besar dan mencapai sukses dengan logika yang tinggi, turun tangan sendiri, menunjukkan kemurahan hati, rendah hati dan kesederhanaan. Selain itu, ia membuat team yang kompetitif dimana mencakup orang-orang yang mempunyai keahlian terbaik dibidangnya. Dalam konteks implementasi perilaku, Reliance Group telah melakukan berbagai langkah, misalnya untuk mendapatkan kepercayaan public dan investor telah dibuat corporate governance yang mencakup kode etik dan perilaku para direktur serta manajemen dimana yang itu terlihat pada web site perusahaan. Dari segi bisnis etik, hal ini merupakn problematic dalam melihat Reliance Group dimana secara internal perilaku perusahaan tidak diatas direksi namun demikian bagaimana mendapatkan kesuksessan bisnis dipertanyakan mengingat mereka sering mengelalui ketentuan.Dari aspek tanggung-jawab social dan masyarakat, Reliance Group sering membuat fasilitas kesehatan, pendidikan dan membuat lingkungan lebih baik ditempat beradanya perusahaan.
  • Mencapai efektifitas. Dari aspek implementasi fungsional, Reliance Group sangat terkenal dalam mengelola aspek financial dimana sangat mementingkan modal sebagai sumber pendanaan, terdapat kebijkan pembagian dividen yang liberal, menjaga hubungan baik dengan investor, sangat menekannya cost efisiensi, penerpan risk management yang ketat dan pengelolaan pajak yang menguntungkan. Dari aspek Marketing, khusus untuk Reliance Textile telah punya brand/unique name yaitu virmal sedangkan untuk produk lainnya membutuhkan pendekatan marketing tertentu.
  • Dari aspek implementasi operasional, Reliance Group terkenal sebagai perusahaan yang mempunyai kapasitas sangat besat, integrasi vertical, perencanaan opeasi dan control yang sangat ketat, dan menekankan pada control kualitas dan manajement. Implementasi sumberdaya manusia dilakukan dengan cara antara lain menarik best people in the field, memberikan employee stock option, melakukan training dan melakukan pengembangan keahilan secara berkelanjutan. Kemudian, dibuat management informasi yang mendukung kompetensi utama dari Reliance Group. Implementasi operasional Reliance Group dapat dilihat sebagai 4 P (produktifitas, proses, people/manusia dan pace/kecepatan).
  1. Produktifitas mengacu pada bagaimana menerapkan projek dalam biaya lebih rendah dari competitor dengan produktifitas yang sama.
  2. Proses merujuk pada penyempurnaan berkelanjutan khususnya dalam aspek IT.
  3. Dalam menjaga People, maka perusahaan memberikan remunerasi yang kompetitipf diatas pasar kerja di India.
  4. Pace/kecepatan merupakan perhatian utama dari Reliance Group. Dhirubhai terkenal sebagai orang yang tidak sabar dan banyak menuntut.

Berdasarkan kasus Reliance Group diketahui bahwa Dhirubhai sebagai ownernya tidak mempunyai konsep yang jelas atas perusahaan kedepan dimana semua projek/ bisnis yang dimungkinkan maka akan diambil olehnya. Hal ini berbeda dengan konsep di dunia barat dimana bisnis dijalankan sesuai core competensi. Namun demikian, Reliance Group menunjukkan bagaimana kekuatan visi yang jelas dalam strategi implementasinya.