Entrepreneur yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai wirausahawan atau wiraswasta berdefinisikan sebagai orang atau pribadi yang berani mengambil resiko untuk membawa suatu perubahan, inovasi, ide-ide, dan aturan baru diperuntukkan membuka atau memulai suatu bisnis yang mandiri. Atau definisi secara sempitnya adalah orang-orang yang dapat membuka usaha atau lapangan pekerjaan untuk mendapatkan keuntungan. Dalam dunia Entrepreneurship, seorang wirausahawan harus mempunyai sifat dan sikap yang dapat menjadikan seseorang tersebut dapat menjalankan dan mempertahankan bisnisnya. Terdapat beberapa pola pikir yang harus ditanamkan dari seorang entrepreneur, salah satunya adalah tidak boleh berpikir dan berkeinginan segalanya instan.

Dalam berwirausaha, harus dapat membangun sebuah bisnis yang dapat bertahan lama dan meningkat secara berkala. Apabila seorang pebisnis mempunyai pola pikir instan maka dia akan tergiur dengan bisnis yang cepat dan akan cepat juga bisnis tersebut hancur atau merosot. Satu prinsip lainnya yang harus ditanamkan adalah tidak keluar uang sedikit tidak masuk uang banyak, yang artinya dalam membangun sebuah bisnis maka diperlukan modal untuk memperoleh keuntungan kelak. Apabila seseorang tidak mau mengeluarkan modal, bagaimana caranya ia dapat memperoleh keuntungan? Seorang wirausahawan memerlukan sifat berani, berani menghadapi tantangan dan berani mengambil resiko. Tentunya dalam membuka bisnis banyak sekali tantangan dan resiko yang menghadang, apabila terjadinya salah perhitungan maupun masalah lainnya yang dapat mengancam usaha tersebut akan sangat berbahaya. Maka dari itu dibutuhkan sikap yang berani mengambil resiko namun juga cermat dalam menjalankan usahanya.

Kerap kali disaat bisnis yang sudah dibangun mencapai kegagalan atau hancur, wirausahawan sudah menyerah dan akhirnya hanya bekerja sebagai pegawai. Karena sejatinya seorang wirausahawan harus berani menghadapi kegagalan dan dapat bangkit kembali untuk membangun dari awal, prinsip yang harus dipegang teguh adalah belajar dari kegagalan dan jadikan pengalaman. Selain itu entrepreneur juga harus mengikuti jaman agar dapat membuat suatu inovasi yang berguna dan sustain untuk masa mendatang. Objektif adalah sikap yang diperlukan dan sangat penting guna dapat menganalisis segala permasalahan tanpa memunculkan suatu pandangan yang ambigu melainkan dengan bukti-bukti autentik agar permasalahan dapat terselesaikan dengan baik.

Berorientasi terhadap prestasi, entrepreneur yang menerapkan sikap ini adalah pengusaha yang selalu mengejar prestasi yang lebih baik dari prestasi sebelumnya. Seperti meningkatkan kualitas mutu produk, berinovatif lebih, meningkatkan pelayanan, dan kepuasan customer. Pemilik bisnis mempunyai tanggung jawab yang berat, ia harus bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang dijalankan baik yang akan datang maupun yang sudah terjadi. Pemilik bisnis juga harus bertanggung jawab terhadap seluruh pihak yang bekerja dibawahnya. Maka dari itu seorang pebisnis harus mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi.

Berwirausaha artinya siap membuka baik sedikit maupun banyak lapangan yang melibatkan orang lain, diwajibkan seorang wirausahawan memiliki leadership atau kepemimpinan yang tinggi agar dapat menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya. Seseorang yang memiliki leadership yang baik, maka ia tidak hanya mementingkan dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Sikap dan sifat tersebutlah yang perlu dipunyai oleh seorang entrepreneur baik dalam bidang apapun. Karena sejatinya entrepreneurship adalah membangun atau menciptakan sesuatu untuk mendapatkan keuntungan dengan beragam resiko yang mengancam. Apabila hal-hal tersebut tidak ditanamkan, maka dikhawatirkan entrepreneur tersebut sulit untuk bertahan.

Referensi:

https://www.kompasiana.com/anugrah_febrian/552b28d86ea834bb6f552d00/artikel-entrepreneurship

https://www.temukanpengertian.com/2013/07/pengertian-entrepreneur.html

https://www.bisnisrumahanpemula.com/pengertian-entrepreneur/