Entrepreneurship atau kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha dapat diartikan sebagai seseorang yang berbuat sesuatu.

Terdapat tahap-tahap dalam kewirausahaan, yaitu:

  1. Tahap memulai,

Tahap mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin. Seperti dengan membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau franchising serta memilih jenis usaha yang akan dilakukan

  1. Tahap melaksanakan usaha atau tahap “jalan”,

Tahap mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, seperti pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

  1. Mempertahankan usaha,

Tahap melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi

  1. Mengembangkan usaha,

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Selain itu, kewirausahaan juga mencakup berbagai model proses, seperti:

  1. proses inovasi (innovation): dengan adanya inovasi, maka akan mendorong keiginan seseorang untuk berwirausaha.
  2. proses pemicu (trigger event): terdapat 2 faktor pemicu kewirausahaan, yaitu factor personal dan faktor sosial. faktor personal adalah factor yang berasal dari diri sendiri seperti adanya PHK, dorongan usia, ketidakpuasan dengan usaha yang dijalankan saat in, dsb. Sedangkan factor sosial merupakan pengaruh dari lingkungan sekitar, misalnya adanya hubungan atau relasi dari orang lain, dorongan orang tua untuk membuka suatu usaha, dsb.
  3. proses pelaksanaan (implementation): terdapat beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis. Faktor-faktor tersebut seperti adanya komitmen yang tinggi akan bisnis dan adanya visi yang jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan
  4. proses pertumbuhan (growth): proses pertumbuhan didukung oleh 2 faktor. Faktor organisasi dan faktor environment (lingkungan). Faktor organisasi seperti dengan adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yag baik, adanya organisasi yang terstruktur, dan adanya produk yang dibanggakan. Sedangkan faktor lingkungan seperti dengan adanya unsur persaingan bisnis, adanya bantuan dari investor, dan adanya sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan.

Terdapat 4 karakteristik dari seorang wirausahawan yang sukses:

  1. passion for the business (semangat untuk bisnis)
  2. product/ customer focus (focus kepada produk atau konsumen)
  3. tenacity despite failure (keuletan meskipun gagal)
  4. execution intelligence (eksekusi intelijen)

Dalam kewirausahaan, terdapat 3 tipe perusahaan start-up:

  1. salary-substitute firms: perusahaan kecil yang memberikan pemilik pada tingkat pendapaan yang sama dengan apayang akan mereka dapatkan dalam pekerjaan konvensional

Contoh : restoran, toko serba ada, salon kecil

  1. lifestyle firms: pemilik diberikan kesempatan untuk mengejar gaya hidup tertentu seperti hobi sambil mencari nafkah saat melakukannya. Contoh : pemandu wisata, instruktur olahraga air
  1. entrepreneurial firms: membawa produk dan layanan yang baru ke pasar dengan memberikan inovasi dan peluang. Contoh : google, facebook, dan perusahaan besar lainnya.

Referensi:

Wikipedia. (2019, 03 27). Retrieved 04 01, 2019, from Wikipedia Web site: https://en.wikipedia.org/wiki/Entrepreneurship

Cahyono, T. (2011, 03 31). Research Information Center. Retrieved 04 2019, 01, from http://library-teguh.blogspot.com/2011/03/hakikat-ciri-ciri-dan-jenis-jenis_31.html

Barringer, B. R., & Ireland, R. D. (2015). Entrepreneurship: Successfully Launching New Ventures. England: Pearson.