ENTREPRENEURSHIP DAN INOVASI DALAM DUNIA CONSOLE GAME (2)

Saat itu pihak direksi  dari Sony Corporation melihat proyek console game dari Ken Kutaragi tidak lebih dari mainan, namun dengan bantuan dari Norio Ohga, proyek dari Ken Kutaragi dipindahkan ke divisi Sony Music. Kepindahan proyek nya dari Sony pusat ke Sony Music tidak membuat Ken Kutaragi patah semangat. Bersama dengan Shigeo Murayama CEO Sony Music, dan Akira Sato, Ken Kutaragi membuat divisi Sony Computer Entertainment Inc (SCEI) pada 16 November 1993, SCEI menjadi divisi yang dibentuk untuk pengembangan proyek Ken Kutaragi. Partnership yang dibentuk SCEI dengan Sony Music memungkinkan SCEI menarik talenta talenta kreatif untuk membantu SCEI baik dalam produksi, pemasaran dan produksi CD. PAda tahun 1993, Direksi Sony Corporation akhirnya memberi ijin SCEI untuk meluncurkan proyek pertama nya yang diberi nama The PlayStation project. Kemudian pada tahun 1994, di suatu hotel di Tokyo, SCEi mengadakan presentasi tentang The PlayStation project dihadapan beberapa developer game. Presentasi dari The PlayStation menarik minat beberapa developer game,seperti Electronic Art  dan Namco, yang nanti nya menjadi partner utama dari SCEI. PlayStation berhasil menarik minat developer game dalam presentasi tahun 1994, karena saat itu PlayStation merupakan satu satunya console game yang mampu mendukung 3D, kemudian PlayStation berbasis CD-ROM, meida CD ROM lebih murah dan mudah diproduksi dibandingkan media cartridge, saat itu kompetitor dari PlayStation di industri console game adalah Nintendo dengan Super Famicom dan Sega dengan Saturn belum mendukung 3D dan menggunakan cartridge. Presentasi The PlayStation dari SCEI sukses menarik minat banyak developer game, hingga Sony Corporation akhirnya memberikan investasi 2.5 milliar $ untuk SCEI. Pada tanggal 3 Desember 1994, Sony PlayStation diluncurkan untuk publik di JEpang , PlayStation mendapat respon bagus dari publik, hingga terjual lebih dari 300.000 unit pada bulan pertama rilis di Jepang, dalam tempo setahun penjualan unit PlayStation , mencapai 7 juta unit di seluruh dunia, hingga pada akhir tahun 2003 mencapai lebih dari 100 juta unit di seluruh dunia .

Dari kasus Sony PlayStation ada beberapa poin yang dapat diambil, yaitu

  1. Pertama, semangat intrapreneurship merupakan faktor penting dalam corporate entrepreneurship, yang ditunjukan dari intrapreneurship Ken Kutaragi
  2. Kedua, dukungan dari manajemen penting untuk perusahaan melakukan corporate entrepreneurship, ditunjukan dengan dukungan yang dilakukan Norio Ohga sebagai CEO Sony Corporation saat itu terhadap Ken Kutaragi.
  3. Ketiga, perseverance, determinasi menjadi faktor penting untuk mengubah perusahaan menjadi corporate entrepreneuship, ditunjukan dari determinasi Ken Kutaragi dan Norio Ohga terhadap project PlayStation .
  4. Keempat, perusahaan yang melakukan corporate entrepreneurship harus berani mengambil resiko, hal in ditunjukan dengan akhirnya Sony Corporation dari menolak hingga berani mendanai project Sony PlayStation, walau di saat itu Sony bukan pemain di industri console game.
  5. Kelima, inovasi dan kreatifitas merupakan faktor utama dalam corporate entrepreneurship

Kasus Sony PlayStation menunjukan pentingnya peran corporate entrepreneurship dalam mengembangkan perusahaan.

Referensi : Dari berbagai sumber