ENTREPRENEURSHIP DAN INOVASI DALAM DUNIA CONSOLE GAME (1)

Entrepreneurship  berbicara tentang usaha dari seseorang yang mengambil resiko untuk mengubah dari peluang, ide bisnis menjadi sebuah bisnis, inovasi berbicara tentang eksploitasi dari ide . Corporate entrepreneurship atau corporate venturing adalah sebuah proses dimana perusahaan mengejar peluang independen dari apa yang mereka kuasai .  Saat ini dunia bisnis dan industri berkembang dengan cepat dan dinamis, perilaku konsumen pun bergerak dengan cepat dan dinamis . Entrepreneurship menjadi suatu solusi bagi perusahaan untuk mempertahankan keunggulan nya di tengah perubahan yang ada. Entrepreneurship mengubah perusahaan dengan mengidentifikasi peluang dan mengeksploitasi peluang tersebut. Entrepreneurship saat ini merupakan konsep universal yang belaku tidak hanya bagi perusahaan skala kecil saja namun juga multinasional. Menurut Hisrich dan Kearney dalam bukunya “Corporate Entrepreneurship”, menekankan bahwa aktivitas corporate entrepreneurship membutuhkan adanya faktor kreativitas, inovasi dan berani mengambil resiko dalam perusahaan, sehingga perusahaan tersebut mampu meningkatkan performa, memperbaharui diri .

Dinamika perubahan terjadi di semua industri, corporate entrepreneurship pun terjadi pada perusahaan perusahaan di berbagai industri. Kasus corporate entrepreneurship di industri console game salah satu nya terjadi di Sony Interactive Entertainment ketika mengeluarkan produk Sony PlayStation. Kasus ini dimulai ketika Ken Kutaragi, salah seorang electrical engineer di Sony membelikan anak perermpuan nya sebuah game console Nintendo, dia melihat bahwa kualitas dari Nintendo console game saat itu bisa ditingkatkan dengan digital chip. Saat itu Sony Corporation belum masuk dalam industri console game, Ken Kutaragi kemudian bekerja sebagai konsultan lepas di Nintendo untuk mengembangkan console game Nintendo, yang berakibat pada ancaman diberhentikan nya Ken Kutaragi dari Sony oleh para dewan direksi di Sony Corporation. Dengan bantuan Norio Ohga, CEO Sony saat itu yang menyadari kreatifitas, inovasi dan semangat entrepreneur dari Ken Kutaragi, Ken Kutaragi dapat mempertahankan pekerjaan nya, hingga terjalin kerja sama Nintendo dengan Sony dalam pengembangan Nintendo dengan berbasis CD-Rom di tahun 1988 .

Namun pada tahun tahun berikutnya Nintendo memutuskan kerja sama dengan Sony, dan beralih ke Phillips. Dengan putusnya kerja sama dengan Nintendo, Ken Kutaragai melihat adanya peluang di pasar console game untuk Sony, sehingga kemudian dia berusaha untuk meyakinkan Sony Corporation untuk masuk dalam industri console game. Pada bulan Juni 1992, Sony Corporation mengadakan meeting yang dihadiri oleh senior dewan direksi Sony, Norio Ohga CEO Sony, dan Ken Kutaragi, dimana Ken Kutaragi mempresentasikan system console game berbasis CD-ROM untuk bermain video game  dengan graphic 3D. Namun dalam meeting tersebut konsep dari Ken Kutaragi menerima banyak penolakan dari dewan direksi Sony Corporation, walau dengan dukungan dari Norio Ohga, akhirnya proyek dari Ken Kutaragi dipindahkan dari Sony pusat ke Sony Music Entertainment.

Ignatius EndaPanggati, S.Kom., M.M.