Go-Jek merupakan suatu aplikasi mobile yang menyediakan layanan transportasi roda dua untuk dipesan secara online. Go-Jek pun berdiri pada tahun 2010 dan terus berkembang tiap tahunnya hingga menjadi salah satu startup Unicorn terbesar di Indonesia. Aplikasi Go-Jek pun juga sudah mengalami banyak perkembangan juga, di mana dulu hanya bisa memesan ojek (transportasi roda dua) secara online, kini sudah tersedia fitur E-Wallet (Go-Pay) yang terintegrasi dengan aplikasi serta layanan lainnya seperti layanan pesan antar makanan (Go-Food) dan layanan lainnya (Go-Tix, Go Car, Go-Pulsa, dan lain-lain).

Aplikasi Go-Jek di Indonesia pun sudah digunakan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari, namun Go-Jek bukan satu-satunya aplikasi transportansi online di Indonesia karena terdapatnya juga Grab. Saat ini Grab menjadi saingan utama untuk Go-Jek sebagai aplikasi transportasi online. Aplikasi Grab aslinya berasal dari Malaysia dan Grab pun telah melakukan ekspansi ke berbagai negara di Asia Tenggara seperti Singapore, Thailand, Filipina, dan beberapa negara lainnya. Kini Go-Jek pun ingin melakukan ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara sama seperti yang dilakukan oleh Grab.

Ekspansi pertama Go-Jek dilakukan di Vietnam pada bulan Agustus tahun lalu. Di Vietnam, aplikasi Go-Jek memiliki nama yang berbeda yakni Go-Viet. Go-Viet di Vietnam pun memiliki attribut dan nuansa merah dan berbeda dengan Go-Jek Indonesia yang berwarna hijau.  Layanan yang disediakan oleh Go-Viet sama seperti di Indonesia, saat ini hanya tersedia Go-Bike , Go-Send, dan Go-Food. Go-Viet kini sudah beroperasi di beberapa wilayah di Vietnam dengan fokus pada Ho Chi Min City dan wilayah sekitarnya.

Ekpansi kedua Go-Jek dilakukan di Singapura pada bulan November 2018 dalam bentuk beta (ujicoba), dan resmi diluncurkan pada 11 Januari 2019. Di Singapura, aplikasi Gojek tidak mengalami perubahan dan tetap bernama Gojek. Gojek di sana sudah dapat beroperasi di seluruh wilayah Singapura. Pembayaran pun dapat menggunakan cash atau kartu kredit yang didaftar, tersedianya opsi kartu kredit memudahkan pengguna Singapura dalam membayar tidak ada Go-Pay di Singapura. Go-Jek pun harus bersaing dengan intensif dengan Grab yang sudah lebih dahulu hadir di Singapura.

Ekspansi ketiga Go-Jek dilakukan di Thailand pada bulan Desember tahun lalu. Di Thailand, aplikasi Go-Jek memiliki penyesuaian nama kembali hingga aplikasinya bernam GET!. Aplikasi GET! memiliki warna dan nuansa kuning, nama layanan yang tersedia dalam aplikasi juga disesuaikan dimana layanan tumpangan bernama GET Win dan pengiriman barang bernama GET Delivery. Layanan GET di Thailand saat ini hanya masih tersedia di beberapa kota saja seperti Bangkok, Chatuchak, Lad Proa, dan beberapa kota lainnya.

Ekspansi terakhir yang akan dilakukan oleh Gojek adalah Ekspansi ke Filipina. Akan tetapi ekspansi ke Filipina saat ini masih belum berhasil karena kehadiran Gojek ditolak oleh pemerintah Filipina karena tidak memunhi peraturan pemerintah Filipina. Gojek saat ini pun sedang berupaya agar layanannya dapat tersedia dan beroperasi di Filipina. Jika Gojek berhasil memasuki Filipina mereka harus tetap bersaing dengan Grab yang sudah menguasai 90% pangsa pasar di sana.

Ekspansi Gojek ke berbagai negara pun merupakan yang baik untuk mengembangkan perusahaannya sekaligus menyaingi Grab. Ekspansi Gojek pun berbeda dengan Grab di mana aplikasi Gojek melakukan penyesuaian nama dan warna sesuai dengan negaranya. Gojek pun masih menghadapi Grab yang sudah lebih dahulu hadir di negara-negara lainnya untuk menjadi aplikasi tranportasi online yang terbaik di Asia Tenggara. (ME)