International Monetary Fund – World Bank (IMF – WB) Annual Meeting sudah selesai diselenggarakan di Nusa Dua, Bali. Meeting tersebut berlangsung dari tanggal 8 – 14 Oktober 2018 dan membahas berbagai masalah ekonomi dan kerjasama yang dapat dilakukan antar negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global. Acara ini pun dihadiri oleh perwakilan dari 189 Negara dan memiliki jumlah peserta mencapai 36.339 yang merupakan jumlah terbanyak untuk meeting tahunan IMF – WB ketika diselenggarakan di luar Amerika Serikat.

Meeting IMF – WB membawa banyak keuntungan bagi Indonesia terutama daerah Bali yang menjadi tempat diselenggaraknnya meeting ini. Bagi Bali, Perputaran uang diperkirakan  bertambah sekitar US$ 100 juta, UMKM di Bali pun diperkirakan akan mengalami peningkatan omset karena adanya tamu mancanegara untuk meeting ini. Bagi seluruh Indonesia, meeting ini sangat bermanfaat karena membawa banyak keuntungan, berikut ini hasil keuntungan dan hasil dari meeting IMF – WB:

  • Bantuan Bencana, peserta forum IMF dan World Bank ikut memberikan bantuan kepada Indonesia untuk bencana alam yang terjadi di Palu dan Donggala (Sulawesi Tengah) dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
  • Investasi di Bidang Infrastruktur, pada sidang tahunan ini, pemerintah menawarkan proyek infrastruktur dengan nilai investasi sekitar Rp 630 triliun kepada investor yang hadir. Proyek tersebut dikelola oleh 21 perusahaan pelat merah. 21 proyek diantaranya yang bernilai Rp 207 Triliun telah disepakati. Proyek yang memperoleh investasi pun berupa migas, jalan tol, hilirasi & pertambangan, perawatan pesawat terbang, kawasan pariwisata, manufaktur, bandara udara, energi listrik, keuangan syariah dan industri pertahanan.
  • Pengembangan SDM, perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok, Alibaba bakal membantu pengembangan SDM Indonesia lewat program 1.000 pengusaha bidang digital. Alibaba mengundang pemuda dan UMKM Indonesia untuk belajar bisnis di digital di Tiongkok
  • Pemanfaatan Teknologi, sidang tahunan ini menghasilkan selusin prinsip bisnis financial technology (fintech). Pemerintah bakal mengkaji 12 prinsip ini untuk menjadi dasar pembuatan kebijakan. Harapan pemerintah adalah bahwa teknologi ini dapat membantu mengurangi kemiskinan di Tanah Air di mana kemakmuran teknologi dapat menjadi solusi di bidang kesehatan dan pendidikan
  • Sidang tahunan ini menjadi peluang bagi pemerintah untuk menjelaskan perekenomian Indonesia kepada lembaga pemeringkat dunia dengan harapan Indonesia dilihat sebagai negara yang layak untuk diinvestasikan karena stabil atau bahkan meningkat.
  • BI berkerjasama dengan bank Sentral Singapura terkait swap dan repo senilai US$ 10 miliar guna mempertebal bantalan cadangan devisa. Kesepakatan ini dibuat untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.
  • Pengenalan alternatif instrumen pembayaran berbasis syariah berupa Green Langkah ini dilakukan untuk memperluas dan memperdalam inklusi keuangan di Indonesia.

Hasil meeting IMF – WB pun cukup memuaskan, tujuh poin di atas memberikan gambaran singkat mengenai hasil meeting IMF –WB namun kenyataannya masih lebih banyak hal yang dibahas pada meeting tersebut. Meeting tahunan IMF – WB memakan biaya yang cukup signfikan bagi yang menyelenggarakannya yakni Indonesia, namun tak dapat dipungkiri bahwa manfaat dan keuntungan yang dirasakan dari meeting ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia namun bagi seluruh negara yang berpartisipasi.

Sumber : https://katadata.co.id/berita/2018/10/14/pemerintah-paparkan-tujuh-hasil-yang-diraih-indonesia-dari-forum-imf