Data Envelopment Analysis (DEA)
Data Envelopment Analysis (DEA) pertama kali diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes pada tahun 1978. DEA merupakan suatu pendekatan nonparametrik yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari Linear Programming (LP). Data Envelopmemt Analysis berfungsi untuk menilai efisiensi dalam penggunaan sumber daya (input) untuk mencapai hasil (output) yang tujuannya untuk maksimalisasi efisiensi.
Analisis envelopment data (DEA) adalah metode nonparametrik dalam penelitian operasi dan ekonomi untuk memperkirakan batas produksi. Hal ini digunakan untuk secara empiris mengukur efisiensi produksi unit pembuat keputusan atau Decision Making Unit (DMU). Meskipun DEA memiliki kaitan yang kuat dengan teori produksi di bidang ekonomi, alat ini juga digunakan untuk pembandingan dalam manajemen operasi, di mana satu set tindakan dipilih untuk membandingkan kinerja operasi manufaktur dan layanan. Dalam keadaan benchmarking, DMU yang efisien, seperti yang didefinisikan oleh DEA, mungkin tidak harus membentuk “production frontier“, namun mengarah pada “best-practice corner“.
Istilah DMU dalam DEA dapat berupa bermacam-macam unit seperti bank, rumah sakit, unit dari pabrik, departemen, universitas, sekolah, pembangkit listik, kantor polisi, kantor samsat, kantor pajak, penjara, dan apa saja yang memiliki kesamaan karakteristik operasional. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan DMU, yaitu : DMU harus merupakan unit-unit yang homogen. Unit-unit tersebut melakukan tugas (task) yang sama, dan memiliki obyektif yang sama. Input dan output yang mencirikan kinerja dari DMU harus identik, kecuali berbeda hanya intensitas dan jumlah/ukurannya (magnitude).
Data Envelopment Analysis dapat digunakan untuk mengukur efisiensi, antara lain untuk penelitian kesehatan (health care), pendidikan (education), pabrik (manufacturing), transportasi (transportation) maupun perbankan (banking).
Ada tiga manfaat yang diperoleh dari pengukuran efisiensi dengan DEA, diantaranya:
- Pertama sebagai tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relatif yang berguna untuk mempermudah perbandingan antar unit ekonomi yang sama.
- Kedua, mengukur berbagai variasi efisiensi antar unit ekonomi untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya.
- Ketiga, menentukan implikasi kebijakan sehingga dapat meningkatkan tingkat efisiensinya.
Comments :