Pada dasarnya sifat konsumen adalah menginginkan kebutuhannya terpenuhi, sehingga hal tersebut membuat perusahaan atau pebisnis berkompetisi agar dapat memuaskan konsumen melalui barang/ jasa yang ditawarkannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Di dalam pencapaian suatu hasil produksi yang berkualitas, kesinergian dalam perencanaan, pengaturan, pengoordinasian/ pengarahan, pengontrolan, dan penempatan dari seluruh aktivitas perusahaan dan pihak yang terlibat (karyawan) adalah sangat penting dimana bertujuan untuk menstandarisasikan seluruh sistem bisnis tersebut dalam organisasi. Maka dari itu, dalam sebuah perusahaan membutuhkan suatu proses yang berkesinambungan dalam menetapkan tujuan, menilai kemajuan, dan memberikan pelatihan dan feedback yang berkelanjutan untuk memastikan setiap pihak yang terlibat (karyawan) dalam memenuhi tujuan organisasi dan tujuan karier mereka, hal ini dapat dikatakan sebagai performance management process (PMP).

PMP yang berkelanjutan dalam sebuah bisnis dapat diuraikan di dalam 3 tinjauan fase. Pertama, Perencanaan (Planning) dalam tahapan ini tujuan kinerja, mendeskripsikan perkerjaan dari karyawan, rencana kerja yang sesuai standar, sasaran kinerja, rencana strategi organisasi, dan pelatihan karyawan yang dapat membantu dalam peningkatan hasil yang terkait. Dalam penggambaran tujuan yang jelas dan tepat memerlukan indikator keberhasilan yang harus S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time Based). Melalui tujuan kinerja, karyawan diberi standar kinerja mengenai kualitas, waktu, biaya, dan cara yang harus diperhatikan dan dilakukan karyawan, sehingga secara efektif dapat mengevaluasi kinerja karyawan melalui orientasi pelayanan customer, inisiatif menyelesaikan masalah, kerja sama tim, dan kepemimpinan. Kedua, Pelatihan (Coach) dalam tahapan ini karyawan membutuhkan feedback sebagai masukan, saran, nasihat, dan informasi spesifik yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dari performa yang baik (positive feedback) dan membantu karyawan yang membutuhkan perbaikan dalam kinerjanya (constructive feedback). Dalam memberikan feedback yang positif kepada karyawan, manajer perlu mempersiapkan data dan fakta, mendengarkan penjelasan dari pihak pada suatu situasi, menyetujui, dan memberikan arahan pada rencana aksi dari solusi yang ditawarkan. Ketiga, Meninjau (Review) dalam tahapan ini merupakan evaluasi melalui penilaian terhadap kinerja karyawan yang telah memenuhi standar atau tidak. Penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan dengan melihat hasil kinerja, pencapaian, kekurangan, dan hambatan dalam proses kinerja karyawan.  Dalam penilaian, manajer harus menghindari kemungkinan bias evaluasi dikarenakan akan banyak hal yang dapat dipengaruhi oleh persepsi kita seperti halnya halo, horns, central tendency, leniency bias, dan same as me.

Sehingga pada akhirnya dalam proses pengendalian performance karyawan menjadi perhatian penting bagi perusahaan dikarenakan hal tersebut akan pula mempengaruhi performance perusahaan baik secara internal maupun eksternal. (Created by : Febiyana Aditya)

Reference :

Sobirin, MBA, Ph.D., A. (2014). Konsep Dasar Kinerja dan Manajemen Kinerja. Retrieved from http://repository.ut.ac.id/3839/1/EKMA5320-M1.pdf