Pada perkembangan teknologi yang semakin cepat saat ini, informasi akan suatu data menjadi sangat penting yang dimana secara positif meningkatkan kebutuhan yang semakin kompleks dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat menjadi kelebihan dan kekurangan bahkan dapat menjadi peluang dan tantangan, khususnya bagi perkembangan bisnis saat ini. Dikarenakan sangat diperlukan sistem informasi yang terintegrasi dalam menangani pengelolaan data secara efektif dan efisien, yang diharapkan dapat meningkatkan daya guna dan daya saing dari nilai tambah yang dihasilkan. Sehingga hal tersebut dapat di analisa dan di rancang dengan menggunakan metode Business Process Management (BPM). BPM merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan daya respons perusahaan untuk memberikan akses informasi secara real-time yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah serta pengambilan tindakan dalam merespons masalah yang terjadi secara lebih cepat dan tepat.

BPM dan berbagai kumpulan teknologinya dapat mengubah cara organisasi bisnis dan struktur yang dikelola sehingga organisasi berfokus pada proses. Menurut Sugiarto Hartono (2018), terdapat 10 fase pada kerangka kerja yang disebut 7FE Framework yang diterapkan pada semua BPM yaitu Foundation – Organization Strategy (mengarahkan dan mengatur proses di dalam suatu organisasi agar tercapainya suatu strategi informasi, visi, tujuan dari bisnis tersebut), Enablement/Process Architecture (menetapkan aturan dan model untuk pelaksanaan perancangan BPM untuk di implementasi di dalam perusahaan untuk memenuhi strategi organisasi), Launch Pad (menyusun aktivitas dari BPM dalam organisasi, menyetujui proses, dan proses yang telah ditetapkan harus sesuai dengan strategi dan apa yang direncanakan sehingga dapat memaksimalkan keberhasilan proyek yang dikerjakan), Findings and SolutionsUnderstand (memahami suatu proses bisnis untuk dapat berinovasi dalam bisnis proses yang sedang dibangun dengan cara menganalisis akar masalah dan mengidentifikasi kemungkinan quick wins), Innovate (memilih inovasi dari fase proyek yang kreatif dan menarik), FulfillmentDevelop (membangun komponen-komponen suatu sistem untuk pelaksanaan bisnis proses, biasanya dilakukan terlebih dahulu pengujian perangkat lunak dan keras), People (menempatkan orang-orang yang dapat menangani seluruh proyek dalam perubahan manajemen, sangat dibutuhkan perhatian di semua tahapan), Implement (mengaplikasikan semua aspek bisnis proses yang telah direncanakan), FutureRealize Value (memastikan bahwa hasil manfaat yang digariskan dalam kasus bisnis proyek direalisasikan, dimana terdiri dari pengantaran proses manfaat realisasi manajemen dan laporan, Sustainable Performance (membangun struktur proses untuk memastikan bahwa kemudahan proses lanjutan dan perbaikan yang berkelanjutan dengan memahami bahwa proses proyek harus dipertahankan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu). Essentials (hal penting dari proses kepemimpinan, proyek manajemen BPM dan perubahan manajemen SDM).

Maka dari 7FE Framework pada BPM ini diharapkan dapat merancangkan suatu sistem proses yang inovatif dan memiliki strategi organisasi yang lebih efisien dan efektif sehingga memberikan solusi yang tepat bagi organisasi, dan dapat digunakan untuk mengatur proyek di masa depan. Dengan memperhatikan pentingnya hal mengenai kepemimpinan, manajemen, proyek BPM, dan manajemen perubahan manusia. (Created by : Febiyana Aditya)

Reference:

Hartono, Sugiarto. (2018). 7FE Framework BPM. Jakarta: School of Information Systems of Binus University yang telah diakses tanggal 23 Januari 2020 pada http://sis.binus.ac.id/2018/08/16/7fe-framework-bpm-part-1/, http://sis.binus.ac.id/2018/08/16/7fe-framework-bpm-part-2/.