HARI SUMPAH PEMUDA
Kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan yang sudah beratus-ratus tahun lamanya merupakan sebuah perjuangan yang panjang dilakukan oleh para pahlawan bangsa yang gugur dalam medan perang maupun pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan hingga Indonesia sudah merdeka. Kemerdekaan ini pun tidak luput dari campur tangan pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki tekad yang sama untuk memerdekakan bangsa Indonesia saat itu.
Berdasarkan sejarah yang dituliskan, peran pemuda dalam kemerdekaan Republik Indonesia dimulai dari desakan pemuda dengan cara menculik Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat, Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Namun, perjuangan pemuda untuk memerdekakan bangsa Indonesia ternyata sudah dimulai jauh sebelum tahun 1945. Awal mula perjuangan tersebut dimulai dari berdirinya organisasi Budi Oetomo pada tahun 1908, perjuangan pemuda masih kedaerahan dan kesukuan. Bangkitnya pemuda didasari oleh seseorang yang bernama Satiman yang memiliki semangat berkobat menjadi penggerak penggerakan pemuda.
Tri Koro Dharmo merupakan wadah pertama dari perhimpunan pemuda. Organisasi untuk merupakan perkumpulan pelajar yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1915. Tri Koro Dharmo memiliki maka yaitu tiga tujuan mulia. Ketiga tujuan mulia tersebut adalah sakti, bukti, dan bakti yang menginginkan sebuah perubahan dari cara pandang pemuda akan kondisi yang terjadi di Indonesia. Desakan untuk mengembangkan Tri Koro Dharmo lebih luas lagi, maka nama dari perkumpulan ini berubah menjadi Jong Java dengan anggota terdiri dari pelajar berasal dari Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Semenjak munculnya Jong Java ini menginspirasi pemuda dari daerah-daerah di Indonesia untuk membuat perkumpulan serupa.
Banyaknya perkumpulan pemuda tersebut menuntut sebuah pertemuan untuk menggabungkan perkumpulan pemuda dengan cara mengirimkan representatif kedalam sebuah musyawarah besar. Kongres Pemuda I akhirnya dilakukan pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926. Didalam Kongres Pemuda I ini pemuda masih memiliki ego kedaerahan yang tinggi, sehingga mereka akhirnya sadar bahwa ego kedaerahan itu akan mempersulit kemerdekaan Indonesia. Maka pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 dilaksanakan kembali Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno pada tahun 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Sumpah Pemuda dimaknai sebagai momentum bersatunya para pemuda dari Sabang hingga Merauke untuk bergerak dan berjuang bersama-sama untuk Indonesia. (NA)
Comments :