Bermain game atau lebih dikenal Gaming sudah menjadi hal yang wajar untuk dilakukan sehari-hari di era digital ini. Seorang pengguna dapat bermain game di Handphone, konsol game (PS4, Xbox One, Nintendo Switch), atau PC. Gaming pun menjadi suatu kegiatan yang gemar dilakukan untuk bersenang-senang atau melepas jenuh oleh para penggunanya. Di wilayah Asia Pacific pun, pendapatan industri game sudah mencapai $71.4 Milyar pada tahun 2018. Hal menunjukkan bahwa industri ini bukan menjadi suatu industri yang tak boleh diremehkan.

Di Indonesia, perangkat yang paling populer untuk memainkan game untuk bermain game adalah menggunakan mobile (handphone). Perangkat ini menjadi pilihan orang Indonesia karena sangat aksesibel bagi para pemain dan terdapat juga beberapa game yang berkualitas di mobile. Sedangkan Gaming menggunakan konsol game atau komputer juga populer di Indonesia namun tidak sepopuler di mobile karena harga konsol atau komputer yang berkualitas masih di luar kemampuan orang Indonesia untuk membelinya. Hal ini pun sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi di beberapa negara lain juga, kondisi ini yang membuat Google menawarkan jasa baru yang inovatif.

Jasa yang ditawarkan Google ini bernama “Google Stadia”, di mana para pengguna dapat bermain game yang memiliki grafis tinggi tanpa harus memiliki konsol game atau PC yang mahal. Google Stadia berupa layanan cloud gaming yang memungkinkan penggunanya bermain game dengan cara streaming (seperti streaming video Youtube atau lagu Spotify), di mana game yang dimainkan akan diproses oleh server Google dan gambar permainan akan ditampilkan pada perangkat pengguna. Perangkat yang dibutuhkan untuk mengakses layanan ini pun hanya berupa handphone, televisi atau PC yang setidaknya mampu menggunakan Google Chorme untuk browse online.

Kualitas gambar yang ditawarkan oleh Google Stadia pun sesungguhnya tidak akan kalah dengan Xbox One atau PS4, dimana Google Stadia mengatakan bahwa mereka mampu memberikan kualitas gambar dengan resolusi 4K (60 FPS). Controller untuk bermain game di Google Stadia dapat menggunakan mouse & keyboard yang biasa digunakan di komputer atau contoller khusus dari Google yang terhubung via Wi-Fi (Gambar controller ada di awal), ini artinya pengguna dapat fleksibel mengenai cara mereka bermain gamenya. Akan tetapi terdapat satu kendala dari Google Stadia yakni koneksi Internet. Google sendiri memperkirakan untuk mendukung permainan dengan resolusi 4K (60 FPS) dibutuhkan koneksi internet 25 Mbps untuk berjalan lancar. Bagi negara maju hal ini mungkin tidak menjadi kendala namun bagi negara berkambang hal ini tentu menjadi kendala.

Google Stadia ini baru diumumkan pada 20 Maret 2019 di Game Developers Conference (GDC), dan direncanakan untuk diluncurkan pada tahun ini. Sejauh ini baru Amerika Serikat, Inggris, Eropa, dan Kanada yang baru masuk dalam daftar di mana jasa ini akan diluncurkan (Indonesia harus masih menunggu dulu ya). Keterangan mengenai harga jasa yang ditawarkan Google juga belum diumumkan dan harus menunggu informasi selanjutnya mengenai Google Stadia. Layanan yang ditawarkan ini termasuk inovatif dan dapat merubah industri gaming bila berhasil. (ME)

Daftar Pustaka

https://newzoo.com/insights/articles/newzoos-2018-report-insights-into-the-137-9-billion-global-games-market/

http://marketeers.com/google-masuk-ke-pasar-game-dengan-stadia/

https://www.theverge.com/2019/3/20/18274184/google-stadia-youtube-streaming-future-gaming-cloud