Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang muncul pada usia sekitar 18-30 tahun. Gigi bungsu termasuk kedalam kategori struktur vestigial, yaitu struktur yang fungsi awalnya menjadi hilang atau berkurang sejalan dengan evolusi. Adanya gigi bungsu ini seharusnya dapat membantu bila ada gigi geraham lainnya yang tanggal sehingga menjadi tidak berguna. Namun, pada kebanyakan orang, gigi bungsu menimbulkan masalah baru. Salah satu masalah yang timbul adalah gigi bungsu yang berdesakan dikarenakan gigi bungsu tumbuh paling akhir, terkadang rahang tidak memiliki tempat yang cukup untuk gigi bungsu tumbuh dengan wajar. Hal ini berakibat pada gigi bungsu yang tumbuh mendesak gigi geraham yang berada di depannya. Permasalahan gigi bungsu ini biasanya diatasi dengan mencabut gigi bungsu yang baru tumbuh tersebut.

Permasalahan lainnya yang dihadapi adalah gigi bungsu yang tidak muncul sempurna pada gusi. Terkadang gigi bungsu tidak muncul dengan sempurna pada gusi. Gusi yang menutupi gigi menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan sakit pada gigi. Pada beberapa kejadian, gigi bungsu dapat tumbuh secara vertikal yang menyebabkan sulitnya proses pencabutan.

Setelah melakukan proses pencabutan, masalah lainnya yang mungkin timbul adalah pendarahan, infeksi, dan lubang operasi tidak tertutup sempurna atau dry socket. Pada permasalahan pendarahan memang tidak dapat dihindari dan dapat berlangsung selama satu hari penuh. Bila terjadi pendarahan, letakkan gulungan kecil kasa steril pada luka bekas pencabutan. Untuk infeksi dapat dihindari dengan minum antibiotik dan menjaga kebersihan mulut. Sedangkan untuk lubang operasi yang tidak tertutup sempurna biasanya terjadi pada perempuan yang minum pil kontrasepsi. Hal ini dapat dihindari dengan melakukan operasi pada hari ke-22 hingga ke-28 siklus. Terkait dengan segala permasalahan gigi bungsu harus tetap dikonsultasikan kepada dokter gigi. (NA)