Smartphone merupakan handphone (telepon gengam) yang memiliki berbagai fitur dan hampir menyerupai sebuah komputer, Smartphone yang beredar di pasar sekarang ini umumnya sudah layar sentuh. Smartphone sekarang ini umumnya digunakan untuk mengakses konten di internet dan menggunakan berbagai aplikasi seperti peta, aplikasi belanja online, instant messaging dan lain-lainya. Smartphone sekarang pun sudah memiliki sistem operasi sendiri seperti Android dan iOS yang memungkinkan berbagai aplikasi rumit dapat dijalankan di sebuah Smartphone. Smartphone kini telah berubah menjadi suatu hal yang dibutuhkan semua orang di berbagai kalangan.

Di Indonesia, jumlah pengguna handphone pun kini sudah mencapai 177.9 juta orang. Dari 177.9 juta orang itu sebanyak 103 juta orang menggunakan smartphone sebagai handphonenya. Ini artinya pengguna smartphone memiliki tingkat penetrasi hingga 57.9% di kalangan pengguna handphone Indonesia yang berarti smartphone telah menjadi pilihan yang lebih populer dibandingkan handphone biasa. Popularitas smartphone pun tidak hanya tercermin dari jumlah penggunannya tetapi juga dari frekuensi penggunaannya. Orang Indonesia mayoritas menghabiskan 1-3 jam menggunakan smartphone setiap harinya pada umumnya, tetapi sebagian orang Indonesia pun yang sudah kecanduan dengan smartphone dapat menghabiskan waktu hingga 10 jam dalam satu hari. Frekuensi penggunaan smartphone yang tinggi ini mendorong orang-orang membutuhkan daya baterai yang lebih besar atau cara isi ulang yang lebih praktis.

Kebutuhan mengisi kembali baterai smartphone secara berkala yang menyebabkan suatu usaha baru muncul di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ini. Usaha baru itu adalah recharge yang merupakan perusahaan Internet of Things (IoT) yang menyediakan layanan penyewaan power bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia dan sudah mulai beroperasi sejak Maret 2018. Seseorang dapat menyewa PowerBank Recharge di salah satu Re-charge Station yang tersebar di berbagai lokasi. Seseorang yang ingin menggunakan jasa yang ditawarkan oleh Recharge harus terlebih dahulu mengunduh aplikasinya dan melakukan pendaftaran akun agar dapat digunakan. Kini para pengguna smartphone pun dapat lebih mudah mengisi daya ulang baterai smartphonenya dengan powerbank-nya dari Re-charge.

Perusahaan Re-charge ini didirikan oleh Dick Listijono dan Irwan Tjahja, awalnya ide bisnis muncul dari Cina di mana startup berupa layanan sewa powerbank otomatis sudah berhasil berjalan dan memperoleh pendanaan sebesar Rp 650 Milliar. Setelah melihat bisnis sewa powerbank ini diterapkan di Tiongkok, maka mereka berdua berusaha mendirikan bisnis serupa di Indonesia dengan nama Re-charge. Pembangunan usaha Re-charge ini pun tidak bebas dari kendala, mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan bisnis mereka agar dapat berjalan dengan lancar di Indonesia. Salah satu adaptasinya yakni powerbank Re-charge dibuat desain tertentu sehingga hanya dapat diisi ulang kembali di salah satu Re-charge Station milik Re-charge.

Re-charge Station kini sudah tersedia di 180 lokasi di wilayah Jabodetabek. Lokasi yang disasar pun berupa tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan (mall), co-working space, perkantoran, dan restoran. Beberapa tempat yang kini memiliki Outlet Recharge misalnya Pacific Place, Mall Kelapa Gading, Living World Alam Sutera, Mega Bekasi Hypermall, FX Sudirman, beberapa Co-Working Space COCO, kantor Go-Jek dan Grab bahkan tersedia di Binus Alam Sutera juga. Jumlah outlet Recharge pun akan terus bertambah seiring pertumbuhan bisnisnya dan bisnis ini pun sepertinya akan terus bertumbuh karena popularitas Smartphone di Indonesia yang masih sangat tinggi hingga sekarang.