Reklamasi daratan atau biasa disebut reklamasi merupakan proses membuat daratan baru dari lautan, sungai atau suatu badan yang menampung air. Proses reklamasi ini dilakukan dengan menimbun tanah / pasir / batuan dalam jumlah banyak di suatu tempat yang menampung air hingga terbentuk daratan baru. Umumnya reklamasi dilakukan pada daerah pantai untuk memperluas daratan namun dapat dilakukan pada sungai dan danau juga.

Proses reklamasi ini memiliki banyak kegunaan, salah satunya membangun daerah baru untuk kegiatan komersil, kegiatan wisata, atau sebagai pelabuhan. Reklamasi daratan ini juga dapat membuat suatu daratan menjadi tanah aglikultur apabila diperlukan. Reklamasi tentu memilki banyak keuntungan bagi masyarakat, namun perlu juga dipertimbangkan kekurangannya dan dampak negatifnya. Kekurangan reklamasi salah satunya adalah waktu dan biaya yang diperlukan untuk melakukan proses ini, biaya dan material yang dibutuhkan tentu bernilai cukup besar. Proses reklamasi ini juga mengubah ekosistem suatu lingkungan karena penimbunan daratan baru dan terdapat pula tanah/pasir yang diambil untuk proses reklamasi.

Di Indonesia, salah satu proyek reklamasi yang ramai diperbincangkan belakangan ini adalah reklamasi teluk Jakarta. Reklamasi teluk Jakarta ini direncanakan membangun 17 pulau baru buatan. Pulau-pulau buatan ini sudah dibeli oleh berbagai pengembang prorperti dan akan digunakan sebagai daerah suatu komersil. Akan tetapi reklamasi teluk Jakarta ini menghadapi banyak kendala, pada Mei tahun 2016 proyek ini mengalami moratorium (pencabutan izin sementara). Kemudian pada tahun 5 Oktober 2017 moratorium ini dicabut sehingga proyek dapat dilanjutkan, dan baru-baru ini izin untuk proyek reklamasi teluk Jakarta resmi dicabut oleh Gubernur DKI Jakarta pada bulan September 2018.

Saat ini terdapat 13 pulau yang izinnya sudah dicabut, ketigabelas pulau yang dicabut izinnya juga masih belum ada pembangunan. Sedangkan 4 pulau yang sudah terlanjur dibangun tidak dicabut izinnya melainkan proses pembangunannya dilanjutkan. Keempat pulau yang dibangun pun akan ditata ulang dan direncanakan untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat. Proyek reklamasi ini tidak dapat dikatakan sepenuhnya gagal atau seluruhnya sukses karena berbagai masalah yang dihadapi dalam pelaksanannya.

Reklamasi daratan merupakan proses ini yang sulit dilakukan, hal ini nampak dari proyek reklamasi teluk Jakarta. Namun negara-negara lain juga melakukan proyek reklamasi sendiri dan dapat dikatakan sangat sukses. Situasi dan lingkungan untuk melakukan reklamasi di negara lain pasti berbeda tetapi Indonesia dapat mengambil pelajaran dari proyek-proyek reklamasi negara lain yang sudah berhasil. Berikut ini beberapa proyek-proyeknya.

Uni Emirat Arab (UEA) melaksanakan dua proyek reklamasi di Dubai dengan hasil yang sangat memuaskan. Hasil reklamasi yang dilakukan bernama The World Islands dan The Palm Jumeirah (Palm Islands). The World Island merupakan reklamasi yang dibuat menyerupai peta dunia yang terlihat sangat indah, pulaunya pun direncanakan untuk dijadikan tempat wisata dengan berbagai fasilitas. The Palm Jumeirah merupakan hasil reklamasi yang dibuat menyerupai pohon palma, pulau tersebut digunakan sebagai perumahan mewah dan terdapat hotel juga di pulau buatan tersebut. Kedua pulau hasil reklamasi itu pun terlihat indah dan menjadi obyek wisata yang menarik untuk dilihat.

Negara tetangga kita yakni Singapore juga melakukan reklamasi daratan untuk memperluas wilayah daratannya. Reklamasi di Singapura sudah dilakukan sejak zaman awalnya Singapore merdeka pada tahun 1965, Singapore sejak merdeka telah mampu memperluas wilayahnya dari 590 km2 menjadi 720km2 terhitung pada tahun 2014. Beberapa daerah ikonik Singapore seperti Marina Bay Sands dan Sentosa Island dibangun atas daratan hasil reklamasi. Singapore pun hingga saat ini terus berupaya melakukan reklamasi untuk memperluas wilayahnya.

Jepang juga memiliki proyek reklamasi yang dapat terbilang sukses, proyek itu adalah pembangunan Chubu Centrair International Airport. Bandara tersebut dibangun di atas pulau buatan di Ise Bay yang terletak 35 km selatan dari Nagoya di Jepang. Bandara ini mulai beroperasi dari tahun 2005 dan masih beroperasi hingga sekarang, tahun 2018 bandara ini juga disebut sebagai bandara terbaik yang ke-7 dari seluruh dunia versi CNN. Reklamasi daratan untuk membangun bandara ini dapat dikatakan sangat sukses.

Sesungguhnya masih terdapat banyak proyek reklamasi daratan yang dilaksanakan di seluruh dunia, misalnya bandara yang dibangun di atas tanah reklamasi bukan hanya di Jepang melainkan juga ada di Perancis, Korea dan Qatar. Masih banyak lagi proyek reklamasi di dunia yang dimanfaatkan jadi tempat wisata atau wilayah komersil. Reklamasi daratan dapat memberikan keuntungan bagi masyarkat namun dapat juga membawa dampak buruk yang merusak ekosistem lingkungan. Kasus reklamasi teluk Jakarta juga serupa, kini kita hanya dapat menunggu apakah reklamasinya sukses atau gagal.