Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.. Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1969, banyak yang meragukan tentang mi instan dapat dijadikan salah satu bahan pangan pokok. Namun, dengan harga mi instan yang terjangkau, mudah disajikan, dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia. Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sangat sesuai dengan selera orang Indonesia. Kemudian di tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam. Puncaknya pada tahun 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng.

Dengan perkembangan pesat Indomie didalam pasar lokal, Indofood berusaha untuk mengembangkan pasarnya ke manca negara sehingga pada tahun 1992 pertama kalinya Indomie mengekspor produknya. Awalnya, Indofood membentuk Direktorat Ekspor dengan tugas fokus mengembangkan ekspor Indomie ke berbagai negara. Tim ini aktif mempelajari semua izin impor di setiap negara. Lalu tahap selanjutnya adalah menetapkan target negara. Pada saat itu, sasaran utamanya adalah negara dengan tenaga kerja Indonesia paling banyak, yaitu Hong Kong, Taiwan, Arab Saudi, dan negara lainnya. Selain menargetkan pada negara dengan tenaga kerja Indonesia, Indofood juga menargetkan negara yang menjadi tujuan pelajar Indonesia melanjutkan pendidikannya diluar negeri, seperti Amerika Serikat dan Australia.

Sampai saat ini Indomie sudah dipasarkan dan berkembang di lebih dari 80 negara. Kepopuleran Indomie diluar negeri memang sudah tidak diragukan kembali, seperti salah satu berita yang dapat dikutip berikut ini, “Beberapa produk makanan Indonesia yang digemari para pengunjung pameran Utazas di Hungaria, antara lain Indomie, kacang Garuda, biskuit Gerry, Inaco Nata Decoco, dan permen Kopiko”. Hal ini terbukti dengan penghargaan yang telah diraih oleh Indomie.

Perkembangan Indomie sendiri di setiap negara tersebut ditunjang oleh dibentuknya regional office. Bahkan Indomie membangun pabrik tersendiri di negara-negara yang merupakan target utama Indomie, seperti Nigeria. Pabrik-pabrik tersebut didirikan dengan tujuan agar Indofood tetap bisa mengekspor produk lainnya, tidak harus diekspor dari Indonesia, sehingga memudahkan pendistribusian. Selain itu, adanya keberadaan toko-toko Indonesia atau asian market di luar negeri juga membantu perkembangan Indomie di negara tersebut.

Tidak hanya berfokus pada pengembangan pasar dan keberhasilan penjualan produknya, Indomie juga memerhatikan keamanan bagi pembeli produknya. Menurut Franciscus Welirang, direktur PT. Indofood Sukses Makmur, memastikan proses produksi Indomie sesuai dengan standar internasional adalah fokus utama. Selain itu, bahan baku Indomie yang berupa gandum, walau didapatkan melalui impor dari luar negeri, tetap harus memenuhi standar yang telah ditentukan. Beliau juga mengatakan bahwa Indomie dipastikan sudah memegang sertifikasi ISO 9001: 2000 dan Hazard Analysis & Critical Control Points (HACCP).

Selain ancaman dari internal perusahaan, tentunya risiko menjalankan bisnis secara global lebih besar daripada menjalankan bisnis dalam negeri saja. Hal ini disebabkan dengan menjalankan bisnis secara global berarti perusahaan tersebut berurusan dengan banyak administrasi dan hukum yang berlaku pada setiap negara. Terbukti dari isu yang sempat menimpa produk Indomie di negara Taiwan dan Hong Kong. Pada tahun 2010 silam, produk Indomie ditarik dari sejumlah supermarket di Taiwan, dikarenakan mengandung pengawet yang dianggap berbahaya. Pengawet tersebut adalah E218 atau Methyl P-Hydroxybenzoate, pengawet jenis ini dilarang penggunaannya di Taiwan. Tidak tinggal diam, pihak Indomie pun melakukan konfirmasi bahwa produk Indomie yang mengandung Methyl P-Hydroxybenzoate tidak ditujukan untuk pasar di Taiwan, pihak manajemen memastikan bahwa Indomie yang diperjualbelikan di Taiwan sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku di Taiwan.

Melihat perkembangan Indomie sejak tahun 1969 tentu tidak mudah untuk mencapai keberhasilannya sampai sekarang ini. Perkembangan dari pasar lokal hingga mencapai pasar global dan berhasil mencuri perhatian konsumen dalam negeri dan luar negeri adalah bukti jerih payah PT. Indofood untuk mencapai kesuksesan. Dengan kepopulerannya sekarang ini di pasar global dapat diyakini bahwa Indomie akan terus berkembang ke negara-negara lainnya. Indomie adalah salah satu perusahaan milik Indonesia yang bisa dijadikan cerminan serta panutan bagi perusahaan lokal Indonesia lainnya untuk berani menempus pasar global dan menjadi salah satu produk kebanggaan Indonesia.

Sumber :

https://katadata.co.id/opini/2013/09/23/cerita-indomie-sukses-menembus-pasar-80-negara

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/pertanian/18/03/04/p52gb6299-indomie-curi-perhatian-di-hungaria

https://news.detik.com/berita/d-1460954/indofood-tanggapi-penarikan-indomie-di-taiwan