PENDIDIKAN ICT DI INDONESIA
Seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini tentu membawa dampak pula pada perkembangan pendidikan yang ada. Menurut Haris Budiman (2017), hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Pendidikan yang diiringi dengan perkembangan teknologi akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang ada didalam sebuah bangsa guna mencapai titik lebih unggul daripada negara lainnya. Sependapat dengan hal tersebut, menurut Agnes dan Hady (2017), tujuan dari pendidikan adalah untuk kehidupan intelektual sebuah bangsa itu sendiri.
Di Indonesia, kemajuan teknologi dalam pendidikan yang berdampak pada kemajuan bangsa sudah disadari oleh pemerintah. Menurut Monica Ella (2013), pemerintah Indonesia sudah menyadari pentingnya Information and Communication Technology (ICT) didalam edukasi agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pasar global yang mengedepankan informasi sebagai tolak ukur penting. Peningkatan kinerja pendidikan di masa mendatang memerlukan sistem dan teknologi informasi yang berguna tidak hanya sebagai sarana pendukung, namun sebagai senjata utama untuk mendukung keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di pasar global (Haris Budiman, 2017). Namun tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia belum berkembang secara merata. Alasan yang menjadi akar permasalahan tersebut adalah kualitas tenaga pendidik yang belum disetarakan untuk mampu mengoperasikan ICT.
Maka dari itu berpijak dari permasalahan diatas, solusi untuk permasalahan pendidikan di Indonesia adalah diperlukannya akreditasi tenaga pendidik yang transparan sehingga program sertifikasi tenaga pendidik yang ada di Indonesia tidak hanya sebatas formalitas semata. Didalam proses akreditasi tersebut termasuk pula program pelatihan selama 2 tahun sebelum tenaga pendidik dapat mengajar (Agnes & Hady, 2017).
Pada nyatanya, tidak hanya permasalahan kualitas tenaga pendidik yang belum setara saja yang membuat pengoperasian ICT di Indonesia belum berjalan dengan seharusnya. Ada beberapa alasan kuat yang dapat menjelaskan kondisi pendidikan di Indonesia belum dapat mengoperasikan ICT sepenuhnya, beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut:
- Politik yang tidak konsisten
Keadaan politik di Indonesia yang tidak menentu dapat berdampak pada seluruh sektor yang ada. Salah satunya adalahnya sektor pendidikan. Dengan selalu berubahnya keadaan politik yang ada membuat peraturan yang sudah dibuat tidak sampai ketahap implementasi dan tahap evaluasi. Peraturan tersebut hanya terhenti pada tahap perencanaan, lalu diubah dengan peraturan yang baru dan sudah dipastikan hasilnya akan terhenti sampai tahap perencanaan saja.
Peraturan di sektor pendidikan sangat sensitif pengaruhnya terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi ditambah dengan Indonesia adalah negara kepulauan yang cukup luas sehingga untuk menyetarakan peraturan di seluruh sekolah Indonesia tentu memerlukan biaya dan waktu yang cukup besar.
- Permasalahan alokasi dana untuk pendidikan
Hal ini masih terkait dengan poin yang pertama, yaitu dengan keadaan politik di Indonesia. Permasalahan alokasi dana tentu diatur oleh peraturan yang ada. Namun dengan keadaan politik yang mempengaruhi peraturan yang berubah-ubah, alokasi dana untuk sektor pendidikan pun tidak menentu. Dana tidak tersalurkan dengan baik dan tidak digunakan sesuai dengan tujuannya.
- Proses pembelajaran terhambat akibat fasilitas belum tersedia
Proses pembelajaran tentu akan berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan fasilitas yang memadai pula. Tentu fasilitas yang ada berkaitan dengan alokasi dana yang disalurkan oleh pemerintah kepada sekolah-sekolah berbasis subsidi dari negara. Seperti domino effect, maka dengan alokasi dana yang tidak menentu, fasilitas yang disediakan oleh sekolah juga tidak memadai.
Diharapkan dengan adanya permasalahan pendidikan di Indonesia yang menggunakan ICT belum dapat terlaksana dengan baik, masyarakat serta pemerintah mampu berkolaborasi dengan baik sehingga proses pembelajaran menggunakan ICT dapat terlaksana dengan baik pula.
Comments :