Menurut Adisaputro (2014), ada beberapa aktivitas yang termasuk dalam kegiatan logistik, yaitu:

  1. Pelayanan Pelanggan (Customer Service)

Customer service merupakan proses yang menyediakan keuntungan dengan berada diantara pembeli dan pihak ketiga untuk menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk yang penting dalam supply chain dengan efektif.

  1. Peramalan Permintaan (Demand Forecasting)

Ramalan permintaan menentukan berapa banyak barang yang harus diproduksi dan diangkut perusahaan ke pasar. Logistik harus mengetahui dari mana permintaan berasal sehingga dapat mengalokasikan produk dengan jumlah yang tepat untuk setiap area pasar.

  1. Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Aktivitas untuk mengendalikan persediaan (inventory control activity) membutuhkan finansial untuk pemeliharaan persediaan yang cukup untuk mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi.

  1. Komunikasi Logistik (Logistic Communication)

Komunikasi yang akurat merupakan dasar dari keberhasilan manajemen logistik.

  1. Penanganan Material (Material Handling)

Penanganan material berhubungan dengan aliran bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang. Perusahaan mengeluarkan biaya sehingga apabila penanganan tidak memberikan nilai bagi sebuah produk, seharusnya dibuat seminimal mungkin.

  1. Proses pemesanan (Order Processing)

Terdapat tiga komponen dalam proses pemesanan, yaitu elemen operasional, elemen komunikasi dan kredit serta elemen pengumpulan.

  1. Pengemasan (Packaging)

Pengemasan memiliki peran untuk melindungi produk dari kerusakan ketika diangkut dan memudakan penyimpanan serta pemindahan produk yang akan mengurangi biaya penanganan material.

  1. Komponen-komponen dan pelayanan pendukung (Parts and Service Support)

Hal ini sangat penting bagi aktivitas servis dan bagian logistik harus meyakinkan bahwa bagian-bagian tersebut tersedia kapan saja dan dimana saja pelanggan membutuhkannya.

  1. Seleksi lokasi pabrik dan tempat penyimpanan atau gudang (Plant and Warehouse Site Selection)

Gudang merupakan bagian integral dari seluruh sistem logistic yang berperan dalam melayani pelanggan dengan biaya seminimal mungkin. Gudang juga merupakan jaringan primer antara produsen dan pelanggan yang digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian logistic.

  1. Procurement atau purchasing
  2. Reverse logistics

Reverse logistics merupakan komponen logistik yang terdiri dari penanganan barang-barang reture yang membutuhkan perhatian lebih. Biaya reverse logistics cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward logistics.

  1. Transportasi

Untuk fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dan dalam departemen logistik, mulai dari finansial, engineering, manajemen persediaan, hukum, produksi, purchasing, marketing atau penjualan, receiving dan pergudangan.

  1. Pergudangan dan penyimpanan (Warehousing & Storage)

Pergudangan digunakan sebagai tempat dimana produk disimpan sebelum dijual. Semakin lama waktu antara produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat persediaan yang dibutuhkan.

Transportasi memainkan peran penting dalam supply chain karena produk tidak selalu dibuat dan dikonsumsi dalam satu tempat. Dalam marketing mix, place atau tempat menjadi P ke-tiga yang menandakan tempat sangat penting untuk diperhatikan. Pada kenyataannya, biaya transportasi memberikan perubahan yang signifikan terhadap total biaya. Transportasi juga merupkan komponen utama dalam logistik, memainkan peran penting dalam sebuah organisasi dimulai dari keputusan strategik sampai operasional setiap harinya.

Sumber:

Adisaputro, G. (2014). Manajemen Pemasaran (Analisis Untuk Perancangan Strategi Pemasaran). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.